Google terus menyempurnakan chatbot AI milik mereka sendiri, Bard. Meski demikian, perusahaan induknya, Alphabet Inc., mengarahkan karyawannya untuk 'Berhati-hatilah di sekitar chatbot, bahkan Bard'.
Empat sumber yang dekat dengan masalah tersebut, mengatakan tentang ini kepada Reuters. Yakni, raksasa teknologi besar itu telah menyarankan karyawan untuk tidak memasukkan informasi rahasia ke dalam chatbot, baik itu ChatGPT milik OpenAI atau Bard milik Google, karena takut akan kebocoran.
"Alphabet dilaporkan prihatin dengan karyawan yang memasukkan informasi sensitif ke dalam chatbot ini. Karena peninjau manusia dapat duduk di sisi lain, untuk meninjau entri obrolan," tulis Gizmodo, dilansir pada Senin (26/6/2023).
Chatbot ini juga dapat menggunakan entri sebelumnya, untuk melatih diri mereka sendiri, menimbulkan risiko kebocoran lainnya. Risiko itu bisa dipastikan terjadi, karena Samsung mengonfirmasi, data internal mereka telah bocor setelah staf menggunakan ChatGPT.
Baca Juga: Duh, Tiga Karyawan Samsung Dilaporkan Tak Sengaja Bocorkan Data Sensitif di ChatGPT
Kebijakan yang diambil Alphabet atas Bard tidak mengherankan. Mengingat Chocolate Factory juga menyarankan pengguna untuk tidak menyertakan informasi sensitif dalam percakapan mereka dengan Bard. Ini ada dalam pemberitahuan regulasi privasi yang diperbarui. Perusahaan besar lainnya juga telah memperingatkan staf mereka, agar tidak membocorkan dokumen atau kode hak milik dan telah melarang mereka menggunakan chatbot AI lainnya.
Memperingatkan pekerjanya sendiri untuk tidak secara langsung menggunakan kode yang dihasilkan oleh Bard, merusak klaim Google mengenai chatbotnya dapat membantu pengembang menjadi lebih produktif.
Baca Juga: NASA Mendaur Ulang Urin dan Keringat Astronot Jadi Air Minum
Seperti kita ketahui, Google merilis Bard pada Maret 2023. Bard dibuat dengan mesin kecerdasan buatan milik Google sendiri yang disebut Language Model for Dialogue Applications, atau LaMDA. Lebih dari sebulan sebelum rilis Bard, sebuah memo yang bocor mengungkap, CEO Google Sundar Pichai meminta Googler di seluruh perusahaan untuk menguji Bard selama dua hingga empat jam di siang hari.
Laman The Register menyatakan, pekan ini, Google menunda rilis Bard di Uni Eropa setelah regulator Irlandia mengutip masalah privasi. Komisi Perlindungan Data Irlandia mengklaim, Google dan Bard tidak mematuhi undang-undang Perlindungan Data Pribadi.
Larangan Penggunaan ChatGPT di Berbagai Perusahaan
- Pada Januari, seorang pengacara Amazon mendesak karyawan di perusahaan untuk tidak berbagi kode dengan ChatGPT. Pengacara secara khusus meminta agar karyawan tidak membagikan 'informasi rahasia Amazon apapun (termasuk kode Amazon yang sedang Anda kerjakan)' dengan ChatGPT, tulis Insider.
- Mei 2023, The Wall Street Journal menunjukkan kabar, Apple melarang karyawan menggunakan ChatGPT dan GitHub Copilot milik Microsoft, penulis kode AI. Sumber juga mengatakan kepada media itu, bahwa Apple tertarik untuk membangun model bahasanya sendiri yang besar, dan Apple membeli dua startup AI pada 2020 masing-masing seharga $200 juta dan $50 juta.
Baca Juga: Markas Walet: 500 Petani Burung Walet Telah Terbantu dalam Budidaya dan Menjual Produk
- Pada April 2023, Fox Business mengungkap, tiga karyawan Samsung membocorkan informasi rahasia perusahaan di ChatGPT, dalam tiga kesempatan terpisah. Para karyawan Samsung ternyata meminta chatbot untuk meringkas memo penting. Karyawan ceroboh lainnya, telah meminta chatbot memeriksa kesalahan pekerjaan mereka dalam membuat kode program.
Melansir Engadget, tak lama setelah kebocoran itu, Samsung bekerja sama dengan Naver Corporation untuk membangun chatbot sendiri untuk mencegah kecelakaan serupa, dirancang khusus untuk penggunaan internal.
Baca Juga: Inspire Digital dan Angkasa Pura II Group Meluncurkan Smart Ads di Bandara Soekarno Hatta