Kantong Silo untuk Bayi Baru Lahir dengan Gangguan Gastroschisis

Uli Febriarni
Selasa 27 Juni 2023, 11:24 WIB
penelitian pembuatan kantong gastroschisis (Sumber: UNAIR)

penelitian pembuatan kantong gastroschisis (Sumber: UNAIR)

Kasus bayi lahir dengan usus terburai atau alat pencernaan mereka berada di luar tubuh, tidak sedikit terjadi di Indonesia. Hal ini membutuhkan solusi dari kalangan pemerhati kesehatan, praktisi dan akademisi.

Prihartini Widiyanti drg, menjadi salah satu orang yang berhasil menemukan metode pembuatan kantong silo sebagai penutup usus terburai pada bayi baru lahir, yang mengalami kasus gastroschisis. Invensi itu terdaftar sebagai hak paten dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada September 2022.

Temuan itu sempat ia kembangkan bersama dengan tiga mahasiswa Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga bimbingannya, dalam penelitian mengembangkan kantong pembungkus atau lebih dikenal dengan Spring-Loaded Silo. Penelitian itu berhasil memperoleh pendanaan dari Dirjen Kemenristek Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta 2021 (PKM-RE).

Kantong tersebut nantinya membantu menutup usus serta organ lainnya, kemudian dokter ataupun perawat mengencangkan kantong untuk mendorong usus masuk kembali ke dalam rongga perut dengan bantuan gravitasi.

Baca Juga: Aman dan Sehat Mengonsumsi Daging Kurban, Kenapa Tidak? Begini Caranya

Didorong Oleh Kesulitan Mendapatkan Kantong Impor

Lebih lanjut, Yanti mengatakan bahwa sebenarnya produk penutup usus terburai untuk kasus gastroschisis telah ada di pasaran. Namun, produk yang diimpor dari Bogota itu kini tidak lagi terdistribusi, sebab produksinya yang telah lama terhenti.

"Kantong penutup untuk kasus gastroschisis ini sebelumnya memang sudah ada produksinya dari Bogota. Tetapi sekarang produksinya diskontinu, sehingga teman-teman dari klinis bedah anak mengalami kesulitan untuk mendapatkannya," kata Yanti, dalam keterangan resminya, dilansir Selasa (27/6/2023).

Kesulitan memperoleh produk untuk menangani gastroschisis itu, mendorongnya untuk melakukan penelitian dan pengembangan secara lebih lanjut. Hasilnya, ia menemukan metode pembuatan kantong silo berbahan kolagen berlapis kitosan.

Invensi berupa metode pembuatan kantong silo itu bermula dari penelitian yang telah Yanti lakukan sejak 2014. Selama itu, berbagai tahapan telah ia lalui. Mulai dari penelitian skala laboratorium, uji coba in vitro, uji fisik, uji biologis, hingga uji coba in vivo pada hewan ternak.

Baca Juga: Lebih dari 100.000 Data Kredensial ChatGPT Diretas dan Disebar di Dark Web

Selama perjalanan penelitian, Yanti mengaku sempat mengalami beberapa kendala. Hal itu, terutama berkaitan dengan bahan atau material yang harus diperoleh secara impor dan membutuhkan waktu untuk sampai ke tangannya. 

"Keakuratan dalam menentukan metode yang benar juga menjadi salah satu tantangan. Untuk mematenkan metode ini, perlu proses panjang yang membutuhkan optimasi dan ketelitian tingkat tinggi," lanjut Ketua Departemen Teknik Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR ini.

Risiko Kasus Gastroschicis di Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Gastroschisis di Indonesia. Yaitu masih banyaknya kehamilan usia yang sangat muda akibat pernikahan usia dini, mengonsumsi obat obatan yang tidak dianjurkan dokter kandungan. Selain itu, kurangnya asupan gizi pada ibu hamil dan tingkat paritas tinggi yaitu semakin banyaknya kelahiran pada seorang ibu (atau ibu banyak melahirkan).

"Permasalahan gastroschisis hingga kini masih memprihatinkan, lantaran minimnya akses untuk penyembuhan," ungkapnya, seraya menyebut bahwa kondisi inilah yang kemudian memotivasinya.

Yanti yang juga aktif meneliti di Institute of Tropical Disease (ITD) UNAIR itu berharap agar invensinya dapat berdampak luas bagi masyarakat.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)