DeepMind Kembangkan Chatbot Pesaing ChatGPT, Namanya Gemini

Uli Febriarni
Selasa 27 Juni 2023, 14:22 WIB
logo Google DeepMind (Sumber : deepmind.com)

logo Google DeepMind (Sumber : deepmind.com)

Salah satu pendiri dan CEO DeepMind, Demis Hassabis, mengatakan timnya akan membuat sistem AI yang dijuluki Gemini. Gemini disebutnya bakal lebih oke daripada ChatGPT, chatbot OpenAI.

Gemini DeepMind disebut Hassabis masih dalam pengembangan yang memakan waktu sekitar beberapa bulan ke depan. 

Ia menjelaskan, Gemini adalah model bahasa besar yang bekerja dengan teks dan mirip dengan GPT-4. Laman Wired mengabarkan, Hassabis akan membawa timnya menggabungkan teknologi itu dengan teknik yang digunakan di AlphaGo. Itu bertujuan untuk memberi sistem kemampuan baru seperti perencanaan atau kemampuan untuk memecahkan masalah.

"Pada tingkat tinggi, Anda dapat menganggap Gemini sebagai kombinasi beberapa kekuatan sistem tipe AlphaGo, dengan kemampuan bahasa yang luar biasa dari model besar," kata Hassabis, dilansir pada Selasa (27/6/2023).

Hassabis mengatakan kalau mereka juga memiliki beberapa inovasi baru yang akan sangat menarik. 

Baca Juga: Bapak Baterai Lithium-ion Meninggal Dunia: Jasanya Besar untuk Pengembangan Gadget dan Kendaraan Listrik

AlphaGo didasarkan pada teknik yang dipelopori oleh DeepMind yang disebut pembelajaran penguatan. Yang mana, perangkat lunak belajar untuk mengatasi masalah sulit. Lewat upaya berulang kali dan umpan balik, mengharuskan sistem untuk memilih tindakan yang akan dilakukan di Go atau video game. 

Ketika Gemini selesai, maka Gemini dapat memainkan peran utama Google dalam merespon persaingan dengan ChatGPT dan teknologi AI generatif lainnya.

Mengembangkan Teknologi AI dengan Hati-Hati

Melatih model bahasa besar seperti GPT-4 milik OpenAI, harus melibatkan pengumpanan teks kurasi dalam jumlah besar dari buku, halaman web, dan sumber lain ke dalam perangkat lunak pembelajaran mesin (transformator).

Langkah itu memerlukan data terpola dalam pelatihan, agar menjadi ahli dalam memprediksi huruf dan kata yang harus mengikuti sepotong teks: sebuah mekanisme sederhana yang terbukti sangat kuat, dalam menjawab pertanyaan dan menghasilkan teks atau kode.

Hassabis telah membandingkan Gemini dengan kombinasi kekuatan sistem tipe AlphaGo yang ditambah beberapa inovasi baru yang menarik. Kunci kemenangan AlphaGo menurutnya, yakni pembelajaran penguatan, sebuah teknik yang memungkinkan perangkat lunak mengatasi masalah kompleks melalui upaya berulang dan umpan balik kinerja. 

"Pengalaman mendalam DeepMind dengan pembelajaran penguatan, memungkinkan para penelitinya memberikan kemampuan baru kepada Gemini," kata dia kepada Big Tech Wire.

Google, terlepas dari peran perintisnya dalam AI, telah berhati-hati dalam menerapkan produk berbasis AI. 

Sebetulnya, sejak debut ChatGPT, Google telah meluncurkan chatbotnya sendiri, Bard. Google juga memasukkan AI generatif ke dalam mesin pencari dan banyak produk lain milik mereka. Untuk meningkatkan penelitian AI, pada April 2023 perusahaan mulai menggabungkan DeepMind unit Hassabis dengan lab AI utama Google, Brain, selanjutnya membangun Google DeepMind.

Hassabis percaya, sinergi dari dua pembangkit tenaga AI ini akan berperan penting dalam mendorong inovasi AI di masa depan.

Navigasi dan Manajemen Risiko

Baca Juga: Qualcomm Perkenalkan Chipset Snapdragon® 4 Gen 2, Bakal Ada di Redmi dan Vivo

Baca Juga: Katakan AI: Platform Speech to Text Bertenaga AI Karya Mahasiswa Telkom University, Ini 4 Fitur Utamanya

Soal AI, Hassabis menyatakan, ada potensi dan manfaat yang luar biasa dari kehadiran teknologi AI. Seperti penemuan ilmiah di bidang-bidang seperti kesehatan atau iklim, yang mengharuskan umat manusia untuk tidak berhenti mengembangkan teknologi.

"Jika dilakukan dengan benar, AI akan menjadi teknologi yang paling bermanfaat bagi umat manusia. Kita harus dengan berani dan berani mengejar hal-hal itu," ujarnya.

Tapi statement itu tidak bermakna Hassabis menganjurkan hasil pengembangan AI dengan terburu-buru. 

Selain itu, seiring percepatan pengembangan AI, Hassabis mengakui risiko dan ketidakpastian yang terkait dengan itu. Termasuk kekhawatiran di antara pakar AI, perihal teknologi dapat dieksploitasi untuk tujuan jahat atau menjadi sulit untuk dikendalikan. Beberapa bahkan menyerukan penghentian pengembangan algoritma yang lebih kuat, untuk menghindari pembuatan entitas yang berpotensi berbahaya.

Baca Juga: Tips Mengendarai Motor Bagi Ibu Hamil

DeepMind telah menyadari potensi risiko AI sejak awal, dengan membuat grup internal 'Keamanan AI' yang dipimpin oleh salah satu pendiri perusahaan, Shane Legg.

Hassabis juga bergabung dengan tokoh AI terkenal lainnya, dalam mengeluarkan pernyataan peringatan tentang risiko terkait AI, yang dapat dibandingkan dengan perang nuklir atau pandemi.

Baca Juga: Para Pemimpin Industri Khawatirkan AI Bisa Sebabkan Kepunahan Manusia, Setara dengan Perang Nuklir

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Google Bakal Rilis Fitur Saingan ChatGPT?

Sabtu 04 Februari 2023, 20:46 WIB
Google Bakal Rilis Fitur Saingan ChatGPT?
Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)