Mau Pakai Solar Panel di Atap Rumah? Cek Cocok Tidaknya Rumahmu Menggunakannya

Uli Febriarni
Kamis 06 Juli 2023, 12:46 WIB
ilustrasi pemakaian solar panel (Sumber : Pixabay)

ilustrasi pemakaian solar panel (Sumber : Pixabay)

Semakin banyak perusahaan, bisnis hospitality maupun permukiman yang meminati penggunaan solar panel; khususnya di atap bangunan, gedung mereka. Selain menerapkan penggunaan energi terbarukan, langkah tersebut membantu menghemat biaya.

Meskipun demikian, bila kamu ingin menggunakan solar panel di rumah, jangan keburu latah. Karena, setiap rumah berbeda dalam hal garis lintang, keteduhan, ketinggian dan arah atap, serta penggunaan energi dari orang-orang yang tinggal di sana.

Sebelum memasang solar panel, Cnet membantu menjabarkan kepada kita bahwa, ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari kondisi atap rumah, yang bisa saja perlu diperbaiki sesegera mungkin. Ini menjadi langkah awal yang penting sebelum kamu memasang solar panel, karena dibutuhkan atap yang dapat bertahan selama 25 tahun atau lebih. 

Namun, ada beberapa pertanyaan khusus lainnya untuk rumah yang perlu kita jawab. Ini bisa memberi kita gambaran yang lebih jelas, tentang cocok tidaknya rumah kita dipasangi solar panel.

Baca Juga: Pemberlakuan 'Limit' di Twitter Masih Berjalan Sampai Waktu yang Belum Ditentukan

1. Apakah kalian memiliki atap yang dapat mendukung panel surya atau pembangkit listrik tenaga matahari?

Jika atap rumah kita memenuhi standar, atap kita seharusnya bisa menangani beban sistem surya tanpa masalah, tapi tim pemasang harus mengeceknya kembali sebelum mengajukan izin.

Bahan atap akan menjadi lebih penting. Jika atap rumah dilapisi dengan bahan yang umum seperti sirap aspal, genteng beton, atau panel logam, kita tidak akan mengalami masalah. Bahan yang kurang umum seperti batu tulis atau tanah liat mungkin memerlukan pemasang yang berspesialisasi dalam jenis atap.

Menurut seorang pendiri New York Solar Energy Society, Wyldon Fishman, pertimbangkan juga usia atap.

"Jika sirap dipasang lebih dari 15 tahun yang lalu, mungkin sudah mendekati akhir masa pakainya. Sebaiknya pertimbangkan untuk menggantinya sebelum menutupinya dengan panel yang dimaksudkan, untuk bertahan selama 25 tahun atau lebih," ungkapnya, kami lansir dari laman website New York Solar Energy Society, Kamis (6/7/2023).

"Kurang dari 15 atau 20 tahun dan kalian mungkin bisa melewatinya," kata Fishman.

Jika kita belum siap untuk memasang atap baru dan memasang panel surya pada saat yang sama, kita bisa mempertimbangkan sistem yang dipasang di tanah.

Dan bila kita membutuhkan pendapat untuk pilihan kedua, seorang ahli terhadap pemasangan panel surya juga dapat menilainya.

2. Berapa banyak sinar matahari yang diterima atap kalian?

Ccatatlah seberapa baik kita dapat melihat keseluruhan atap rumah kita dari berbagai sudut.

Apakah ada pohon atau bangunan lain yang menghalangi?

Jika atap rumah kita terlihat lebih banyak menerima keteduhan ketimbang cahaya matahari, maka sistem yang dipasang di tanah atau tenaga surya yang dibuat untuk komunitas adalah pilihan yang lebih baik. Bukan solar panel atap.

Baca Juga: Media Sosial Rival Twitter, Threads Resmi Diluncurkan dan Sudah Diunduh 2 Juta Pengguna dalam 2 Jam

Fishman menyarankan kita berpikir dua kali sebelum mulai menebang pohon demi mendapatkan paparan sinar matahari yang maksimal.

"Saya lebih suka rumah Anda memiliki pohon yang meranggas untuk pendinginan dan pemanasan matahari pasif di musim dingin (saat tidak memiliki daun), dan tidak mengabaikan sistem yang dipasang di tanah," kata Fishman.

Selain itu, jangan lupa untuk mempertimbangkan berapa banyak ruang yang sebenarnya kita miliki di atap rumah untuk pemasangan panel, terutama di sisi yang menghadap ke selatan. (Sisi timur dan barat juga bisa bermanfaat).

3. Bagaimana kondisi iklim lokal?

Kalau kita berpikir tenaga surya hanya masuk akal untuk orang-orang yang tinggal di daerah sabuk matahari, itu tak sepenuhnya benar. Kenyataannya, sistem tenaga matahari bereknologi modern masih bisa menghasilkan energi bahkan pada hari berawan sekalipun. Potensi jumlah listrik yang dapat dihasilkan dari lokasi pada dasarnya bergantung pada dua faktor utama: garis lintang dan iklim.

Umumnya, semakin dekat posisi domisili kita dengan khatulistiwa dan semakin sedikit awan yang ada, semakin banyak asupan panas matahari yang dapat kita hasilkan. Ini adalah faktor utama yang digunakan, untuk menghitung jumlah jam puncak matahari yang diharapkan di lokasi kita.

Jam puncak matahari pada dasarnya adalah jam-jam ketika sinar matahari cukup kuat untuk menghasilkan satu kilowatt per meter persegi luas permukaan. Tapi ini hanya salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. 

Bagaimana, sudah menemukan jawabannya? Cocok tidak atap rumahmu dipasangi solar panel?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Pakai PLTS, UGM Hemat Rp180 Juta Per Tahun

Kamis 05 Januari 2023, 15:34 WIB
Pakai PLTS, UGM Hemat Rp180 Juta Per Tahun
Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)