Ilmuwan di London Mengujicobakan Feses Manusia Sebagai Obat Sirosis Hati

Uli Febriarni
Kamis 06 Juli 2023, 14:42 WIB
penelitian feses manusia sebagai bahan baku obat penyakit (Sumber : Kings College London)

penelitian feses manusia sebagai bahan baku obat penyakit (Sumber : Kings College London)

Baca Juga: Menggunakan Bantuan Kecerdasan Buatan untuk Memilih Motif Tirai di Rumah? Bisa Dicoba

Inggris akan meluncurkan uji klinis 'transplantasi kotoran' yang diyakini oleh para peneliti dapat mengobati penyakit hati stadium lanjut, dan melawan resistensi antimikroba.

Laman resmi King's College London yang kami akses menuliskan, para peneliti uji coba ini juga memberikan bukti untuk pertama kalinya bahwa, transplantasi tinja dapat meningkatkan kesehatan usus secara dramatis.

Uji coba PROMISE itu dipimpin oleh King's College London, didanai oleh National Institute for Health and Care Research (NIHR) dan Medical Research Council (MRC).

Penelitian ini akan merekrut pasien sirosis dari seluruh Inggris, untuk menguji efektif tidaknya pemberian kapsul Transplantasi Mikrobiota Tinja (FMT) secara oral dari tinja yang dibekukan dan dikeringkan milik sukarelawan yang sehat dalam mengurangi kemungkinan terkena infeksi.

"Penyakit hati kronis stadium akhir, yang dikenal sebagai sirosis (jaringan parut yang tidak dapat dipulihkan pada hati), merupakan penyebab kematian dan hilangnya masa kerja terbesar ketiga di Inggris," tulis laman itu, kami kutip Kamis (6/7/2023).

Peneliti PROMISE menjelaskan, tubuh manusia mengandung triliunan bakteri. Tetapi penderita sirosis memiliki peningkatan jumlah bakteri 'jahat' di dalam usus, yang membuat mereka sangat rentan terhadap sejumlah infeksi.

"Pemberian antibiotik yang berlebihan berarti antibiotik menjadi kurang efektif untuk mengobati infeksi ini, dan usus dapat terinfeksi dengan 'kuman super'. Infeksi pada penderita sirosis sering kali parah dan dapat berakibat fatal," kata mereka. 

Para peneliti dari King's College London menunjukkan, bakteri usus yang buruk pada pasien-pasien ini dapat digantikan dengan bakteri yang sehat dari sukarelawan yang sehat dalam suatu proses yang dikenal sebagai FMT.

Temuan dari uji coba FMT awal kelompok penelitian ini, uji coba PROFIT yang juga didanai oleh NIHR, diumumkan minggu ini di Kongres EASL 2023 di Wina, Austria.
Uji coba PROFIT adalah uji coba keamanan dan kelayakan terhadap 32 orang yang merupakan uji coba pertama dari jenisnya pada pasien hati di Eropa. Dalam uji coba ini, FMT diberikan melalui endoskopi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, FMT tidak hanya aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada pasien-pasien ini. Tetapi juga dapat memodifikasi mikrobiota usus, meningkatkan fungsi penghalang usus dan kekebalan mukosa antimikroba, serta meningkatkan metabolisme racun amonia.

Temuan-temuan signifikan ini membawa harapan baru bagi pasien yang bergulat dengan sirosis lanjut, selain itu menawarkan terobosan potensial dalam pengobatan mereka.

Langkah selanjutnya adalah membuka uji coba PROMISE, di mana FMT akan diberikan melalui kapsul sehingga tidak memerlukan prosedur endoskopi invasif.

Kepala Peneliti uji coba PROMISE, Profesor Debbie Shawcross dari School of Immunology & Microbial Sciences, ia mengatakan bahwa percobaan ini memberikan bukti penting. Yakni, transplantasi feses dapat meningkatkan kesehatan usus dengan memodifikasi mikrobioma usus dan mengurangi kadar amonia pada pasien sirosis.

"Temuan awal dari PROFIT merupakan berita yang menjanjikan bagi pasien dengan penyakit hati kronis, yang sangat membutuhkan pilihan pengobatan alternatif," urainya. 

Ia juga menambahkan, pihaknya sekarang memperluas uji coba ini secara nasional kepada 300 pasien di seluruh Inggris dalam uji coba PROMISE.

Pasien mereka mengatakan kalau lebih suka mengkonsumsi tablet daripada menjalani endoskopi. 'Kapsul', yang tidak memiliki rasa atau bau seperti namanya, mungkin menawarkan harapan baru bagi pasien sirosis yang kehabisan pilihan pengobatan.

"Dalam banyak kasus, satu-satunya pilihan pengobatan definitif untuk pasien sirosis adalah transplantasi hati. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan dengan aman jika pasien memiliki infeksi yang kebal terhadap antimikroba," jelas dia, di laman National Institute for Health and Care Research.

Bahkan, imbuh dia, pasien dengan sirosis memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengalami resistensi antimikroba, karena paparan antibiotik yang tidak proporsional; 25% pasien menggunakan antibiotik jangka panjang.

Dalam mengatasi penyakit yang lain, beberapa Lembaga uji coba juga telah banyak mencoba metode feacal transplant, FMT contohnya. Tahun lalu mereka mengantongi izin dari regulator dunia untuk melakukan penelitian mengenai ‘kotoran’ yang dapat menjadi obat.

Lembaga penelitian medis yang terletak di Australia ini mengambil kotoran seseorang dengan usus yang sehat, kemudian memasukkannya ke dalam usus orang yang tidak sehat untuk mengisi kembali lingkungan mikro bakteri dalam usus penerima dengan mikroorganisme yang sehat.

Melansir dari The Guardian, seorang ahli FMT dan mikrobiota dari Hudson Institute of Medical Research di Melbourne, Sam Forster, mengatakan bahwa bagi sebagian orang yang ususnya terganggu oleh antibiotik atau perawatan medis lainnya, seolah-olah hutan hujan internal mereka (mikrobioma) telah diratakan dengan tanah. Kemudian bakteri C diff muncul seperti rumput liar dan mulai memproduksi racun.

"Kalian perlu menaruh sesuatu di sana untuk menempati ruang tersebut... untuk menghalangi pesaing yang lebih lemah. Hal itu menghasilkan kesembuhan bagi pasien, karena tidak ada lagi racun yang dihasilkan oleh C. diff. Mereka sekarang memiliki hutan hujan sehingga mereka tidak mengalami infeksi ulang," sebut dia. 

Terdapat bukti, obat ini dapat bekerja untuk mengobati kolitis ulserativa dan jenis penyakit radang usus lainnya.

Ada juga penelitian yang menjanjikan tentang bagaimana obat ini dapat bekerja dalam kombinasi dengan imunoterapi kanker. Pada penelitian itu, obat ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terapi lebih efektif.

Baca Juga: Mengenal Murena Fairphone 4, Smartphone dengan Sistem Operasi Android Berorientasi Privasi

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)