Geger Data Paspor Bocor, Kaspersky Sarankan Segera Ambil Langkah Berikut

Uli Febriarni
Jumat 07 Juli 2023, 20:51 WIB
seseorang membawa paspor Indonesia (Sumber : freepik)

seseorang membawa paspor Indonesia (Sumber : freepik)

Khalayak ramai saat ini, masih dihebohkan dengan adanya kabar bocornya data 34 jua pemilik paspor Indonesia dan dijual ke publik. Situasi ini dikhawatirkan bisa berakhir dengan kejahatan siber demi kepentingan pribadi pelakunya.

Pasalnya, mengutip Katadata, data paspor yang diduga bocor berisi informasi nama lengkap, nomor paspor, tanggal kadaluarsa paspor, tanggal lahir, dan data rahasia lainnya.

Menanggapi kabar tersebut, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik, Adrian Hia, mengatakan bahwa informasi yang bocor di tangan penjahat siber memungkinkan mereka untuk meniru atau menyebarkan penipuan rekayasa sosial setiap saat.

Baca Juga: Polisi Prancis Kini Punya Kewenangan Luas dalam Mengintai Penjahat, Spyware Pegasus Disebut-sebut

Dengan data yang terbuka, peretas dapat menghubungi pemilik paspor atau mengeksploitasi data, baik via daring atau luring.

Maka itu, masyaraakt diimbau untuk mengubah semua kata sandi akun penting yang berpotensi terpengaruh kebocoran data tersebut.

"Peretas juga dapat mengirimi puluhan pesan pesan, menandai tempat tinggal, melakukan transaksi keuangan yang melanggar hukum dengan berpura-pura menjadi Anda atau menyimpan data pribadi Anda untuk menjualnya demi keuntungan finansial lebih lanjut," ujar Adrian, dilansir Jumat (7/7/2023).

Menurut dia, para kriminal siber bahkan dapat menjual data tersebut di situs gelap atau dark web. Bahkan peneliti Kaspersky menemukan, penjahat siber dapat menjual paspor yang dipindai dari US$6 hingga US$15 di platform gelap.

Adrian menjelaskan, risiko pelanggaran data biasanya berlanjut untuk jangka panjang.

Data terbuka yang digunakan oleh kriminal siber ini dapat mengubah jalan hidup siapapun. Bahaya ini tidak hanya terbatas pada sektor pemerintahan atau bisnis, tetapi juga masyarakat dapat merasakan dampak buruknya.

Sementara kejadian tersebut masih dalam penyelidikan, masyarakat Indonesia dapat mengantisipasi dengan melakukan beberapa langkah penting.

1. Segera setelah menyadari bahwa datamu mungkin menjadi satu di antara jutaan data bocor yang disusupi, beri tahu orang-orang terdekat tentang situasi terkini. Dengan demikian, mereka dapat menghindari kemungkinan penipuan menggunakan identitasmu, dan membantu untuk melapor ke pihak berwenang,

2. Informasikan bank atau otoritas penerbit rekening terkait, untuk membatalkan dan mengganti barang yang telah hilang atau dicuri, seperti kartu debit/kredit, SIM, kartu Jaminan sosial, atau paspor, dan lainnya,

3. Melaporkan kepada pihak berwenang atau otoritas hukum. Jika identitas yang dicuri digunakan pada platform media sosial. Laporkan ke organisasi platform agar mereka dapat menindaklanjutinya,

4. Ubah semua kata sandi akun yang terpengaruh.

Sementara mengutip laman LKBN Antara, diketahui bahwa Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) masih mengasistensi penanganan insiden atas dugaan kebocoran data paspor ini.

Baca Juga: Daftar Smartphone Spek Gaming yang Bisa Kamu Pilih

Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, menyatakan selain investigasi data, BSSN dan Kemenkumham juga menjalankan beberapa langkah mitigasi risiko, sehingga data yang ada tetap terjaga dan tidak mengganggu layanan terkait.

Selain itu, BSSN mengimbau penyelenggara sistem elektronik atau PSE dan ekosistem terkait lain, untuk bisa meningkatkan keamanan data pribadi yang dimilikinya agar tidak terserang kejahatan siber.

"BSSN mengimbau kepada seluruh penyelenggara sistem elektronik, pengendali data pribadi, dan subjek data pribadi untuk senantiasa meningkatkan keamanan data pribadi dan sistem elektronik yang dioperasikan," ujar Ariandi.

Sementara itu sebelumnya, saat kabar kebocoran data paspor jutaan warga bocor (Rabu 5 Juli 2023), Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia kala itu mengungkap bahwa tim koordinasi belum dapat menyimpulkan telah terjadi kebocoran data. Bukan hanya itu, pihak kementerian juga mendapati perbedaan struktur data, antara yang ditaruh di Pusat Data Nasional (PDN) dengan data yang diduga bocor.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)