Menyusun Rekomendasi Pengobatan untuk Alzheimer Bisa Dilakukan Oleh AI, Ini Penjelasannya

Uli Febriarni
Jumat 07 Juli 2023, 22:28 WIB
ilustrasi neurotic (Sumber : Getty Images/Selvanegra via MGH News and Public Affairs Hardvard.edu)

ilustrasi neurotic (Sumber : Getty Images/Selvanegra via MGH News and Public Affairs Hardvard.edu)

Pengobatan baru untuk penyakit Alzheimer sangat dibutuhkan, tetapi berbagai uji klinis obat investigasi telah gagal menghasilkan pilihan yang menjanjikan.

Sebuah tim di Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital, telah mengembangkan metode berbasis kecerdasan buatan untuk menyaring obat-obatan yang tersedia saat ini sebagai pengobatan yang mungkin untuk penyakit Alzheimer.

Metode ini dapat menjadi cara yang cepat dan murah, dalam mengubah terapi yang sudah ada menjadi pengobatan baru untuk kondisi neurodegeneratif yang progresif dan melemahkan. Metode ini juga dapat membantu mengungkap target baru yang belum dieksplorasi untuk terapi dengan menunjukkan mekanisme kerja obat.

Baca Juga: Ilmuwan di London Mengujicobakan Feses Manusia Sebagai Obat Sirosis Hati

Instruktur HMS di bidang informatika biomedis di Blavatnik Institute, Artem Sokolov, menjelaskan bahwa menggunakan kembali obat yang telah disetujui FDA untuk penyakit Alzheimer adalah ide yang menarik yang dapat membantu mempercepat datangnya pengobatan yang efektif. Tetapi sayangnya, uji klinis membutuhkan sumber daya yang besar, -bahkan untuk obat yang telah disetujui sebelumnya-, sehingga tidak mungkin untuk mengevaluasi setiap obat pada pasien penyakit Alzheimer.

"Oleh karena itu, kami membangun kerangka kerja untuk memprioritaskan obat, membantu studi klinis untuk fokus pada obat yang paling menjanjikan," kata Sokolov yang juga direktur informatika dan pemodelan di Laboratorium Farmakologi Sistem di HMS itu, dikutip dari sebuah artikel yang diterbitkan pada 15 Februari 2023 di Nature Communications, Jumat (7/7/2023).

Sokolov dan rekan-rekannya menggambarkan kerangka kerja mereka dengan sebutan DRIAD, atau Drug Repurposing In AD. Ini mengandalkan pembelajaran mesin, cabang kecerdasan buatan; sistem dilatih pada sejumlah data yang besar dan belajar untuk mengidentifikasi pola-pola yang mencolok, meningkatkan pengambilan keputusan peneliti dan dokter.

DRIAD bekerja dengan mengukur apa yang terjadi pada sel saraf otak manusia ketika diobati dengan obat.

"Metode ini kemudian menentukan apakah perubahan yang diinduksi oleh obat berkorelasi dengan penanda molekuler keparahan penyakit," jelasnya. 

Pendekatan ini juga memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi obat yang memiliki efek melindungi maupun merusak sel-sel otak.

Instruktur HMS di bidang neurologi di Mass General, Steve Rodriguez, mengatakan bahwa pihaknya juga memperkirakan arah korelasi tersebut, membantu mengidentifikasi dan menjaring obat nefrotoksik yang mempercepat kematian saraf alih-alih mencegahnya.

Seorang rekanan HMS dalam ilmu terapeutik di Laboratorium Farmakologi Sistem, Clemens Hug, mengungkap perihal DRIAD juga memungkinkan para peneliti untuk memeriksa protein mana yang ditargetkan oleh obat yang paling menjanjikan. Termasuk ada atau tidaknya tren umum di antara target.

Tim menerapkan metode penyaringan pada 80 obat yang disetujui FDA dan telah teruji secara klinis untuk berbagai kondisi.

Analisis tersebut menghasilkan daftar peringkat kandidat, dengan beberapa obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan kanker darah muncul sebagai pesaing utama.

Baca Juga: Lion Air Layani Penerbangan Umrah Perdana dari Yogyakarta

Baca Juga: Geger Data Paspor Bocor, Kaspersky Sarankan Segera Ambil Langkah Berikut

Selain itu dalam artikel yang dipublikasikan oleh Mass General, disebutkan jika obat-obatan ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai penghambat Janus kinase.

Obat-obatan ini bekerja dengan memblokir aksi protein Janus kinase yang memicu peradangan, yang diduga berperan dalam penyakit Alzheimer dan dikenal karena perannya dalam kondisi autoimun. Analisis tim juga menunjukkan target pengobatan potensial lainnya untuk penyelidikan lebih lanjut.

Asisten profesor neurologi HMS di Mass General, Mark Albers, mengaku sangat senang dapat membagikan hasil penelitian ini dengan komunitas penelitian akademis dan farmasi.

"Harapan kami adalah validasi lebih lanjut oleh peneliti lain akan menyempurnakan prioritas obat-obatan ini untuk penyelidikan klinis," ujarnya. 

Salah satu obat ini, baricitinib, akan diselidiki oleh Albers dalam uji klinis untuk pasien dengan keluhan kognitif subyektif, gangguan kognitif ringan, dan penyakit Alzheimer yang akan segera diluncurkan di Mass General dan di Holy Cross Health di Fort Lauderdale, Florida.

"Selain itu, validasi independen terhadap target obat yang dinominasikan dapat memberikan wawasan baru tentang mekanisme dibalik penyakit Alzheimer dan mengarah pada terapi baru," kata Albers, yang juga direktur asosiasi Massachusetts Center for Alzheimer Therapeutic Science di Mass General.

Penelitian ini didukung oleh National Institute on Aging, dana CART, dan Program Katalis Harvard untuk Pengembangan Fakultas dan Inklusi Keragaman.

Rodriguez, Albers, dan Sokolov adalah penemu dalam aplikasi paten untuk target baru dalam penyakit neurodegeneratif. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 November 2024, 17:54 WIB

Gravity Mengumumkan Peluncuran Global Gim Poring Rush

Nikmati keseruan membuat kombinasi Poring kustom untuk meningkatkan pertarungan.
Poring Rush. (Sumber: dok. gravity)
Techno22 November 2024, 17:41 WIB

Shazam Melampaui Tonggak Sejarah 100 Miliar Pengenalan Lagu

Apple umumkan Shazam telah mengidentifikasi Lebih dari 100 miliar lagu.
Shazam kini bisa mengidentifikasi banyak lagu. (Sumber: Apple)
Automotive22 November 2024, 16:49 WIB

Hyundai All New Tucson Resmi Mengaspal di Indonesia, Cek Harga dan Speknya

Ini menjadi mobil kedua yang dihadirkan Hyundai di Indonesia dengan pilihan mesin Turbo Hybrid.
Hyundai All New Tucson.
Techno22 November 2024, 16:11 WIB

WhatsApp Menambahkan Transkrip Pesan Suara, Banyak Pilihan Bahasa

Fitur ini akan diluncurkan untuk pengguna iOS dan Android dalam beberapa minggu mendatang.
Pesan suara di WhatsApp kini bisa ditranskrip. (Sumber: Meta)
Lifestyle22 November 2024, 15:45 WIB

Nike Vomero 18: Sepatu Lari dengan Bantalan Maksimal

Sepatu lari ini baru akan tersedia secara global pada 2025.
Nike Vomero 18. (Sumber: Nike)
Techno22 November 2024, 15:11 WIB

ColorOS 15 Punya Segudang Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Cek Selengkapnya

ColorOS 15: era baru dalam keunggulan AI dan smartphone.
ColorOS 15. (Sumber: Oppo)
Culture22 November 2024, 14:29 WIB

ARTJOG 2025 Usung Tema Motif: Amalan, Begini Penjelasannya

Sosialisasi ARTJOG 2025 menjadi kesempatan untuk memaparkan tentang tema ARTJOG di tahun depan.
Sosialisasi ARTJOG 2025 di JNM, Wirobrajan, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Techno22 November 2024, 14:00 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Dominator Esports

realme mensponsori Dominator Esports dengan tujuan berkembang bersama dalam industri esports.
Realme menjadi sponsor untuk tim Dominator Esports. (Sumber: realme)
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan pengalaman otentik berbagai karakter melalui Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.