Ekonomi Digital di Indonesia Tumbuh Positif, Apa Kabar Keamanan Siber?

Uli Febriarni
Minggu 09 Juli 2023, 13:43 WIB
ilustrasi pemilik onlineshop (Sumber : freepik)

ilustrasi pemilik onlineshop (Sumber : freepik)

Saat ini segala bentuk kegiatan ekonomi yang memanfaatkan bantuan teknologi informasi dan komunikasi semakin digemari oleh masyarakat, terutama milenial, generasi Z dan alpha. Selain menawarkan kemudahan, juga menghadirkan transaksi yang efektif dan efisien bagi pemilik usaha. 

Bukan hanya kemudahan, melalui transformasi digital tersebut perekonomian Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar. Misalnya seperti diketahui lewat hasil kajian Google, Temasek, Bain & Company (2022), menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar USD 77 miliar. Angka ini diperkirakan terus naik dan mampu mencapai USD 130 miliar pada 2025. Selain itu, 40% pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara berada di Indonesia.

Melihat pertumbuhan positif seperti demikian, pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha; khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta masyarakat.

Ekonomi digital sebagai bagian dari transformasi digital, merupakan sektor yang potensial dalam mendukung pencapaian Visi Indonesia 2045.

Baca Juga: 5 Daftar Universitas Punya Jurusan Bisnis Digital, Salah Satunya Ada di Purwokerto

Baca Juga: 5 Ciri Teman Toxic dan 4 Cara Menjauhkan Diri dari Pertemanan Toxic

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Susiwijono Moegiarso, mengatakan dengan adanya potensi positif itu kemudian Pemerintah senantiasa mendorong berbagai upaya untuk melakukan pengembangan ekosistem ekonomi digital ini.

"Terutama dengan menyiapkan berbagai kebijakan dan regulasi seperti di sektor keuangan, pendidikan, kesehatan, perdagangan, perindustrian, dan sebagainya," kata dia, dalam keterangan yang dikutip pada Minggu (9/7/2023).

Susiwijono juga mengatakan, berkembangnya perekonomian digital diikuti dengan peningkatan risiko keamanan siber (cyber security).

Ia menyebutkan, risiko tersebut bisa muncul dalam bentuk malware dan kejahatan siber yang terorganisasi. Mulai dari rusaknya reputasi korporasi yang dampaknya cukup signifikan terhadap bisnis, hingga kerugian materiil akibat pencurian data pribadi, pelanggaran hak kekayaan intelektual, serta risiko-risiko fatal lain.

"Cyber security menjadi prioritas yang sangat penting bagi keamanan nasional kita ke depan. Dan saya kira, berbagai negara sudah menempatkan ini sebagai prioritas keamanan," terangnya.

Karena itulah menurut dia, pemerintah perlu memastikan bahwa semua upaya pertumbuhan ekonomi digital ini nanti terus diimbangi dengan keandalan di dalam ranah keamanan siber.

Baca Juga: ChatGPT Masih Terus Booming, Huawei Luncurkan Model AI Terbaru

Dalam pandangannya, keamanan siber juga menjadi salah satu pilar utama upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia, yang diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.

Lebih lanjut, ia menyatakan berbagai kesepakatan tingkat internasional juga sudah mulai berbicara mengenai niat dan komitmen bersama untuk mendorong ekonomi digital, salah satunya dalam ASEAN Summit 2023.

Selain itu, keamanan siber bukan hanya masalah nasional tetapi juga global bahkan lintas negara. Dengan terus didorongnya ekonomi digital, tingkat risiko juga semakin tinggi, sehingga penting menjadikan kemanan siber sebagai salah satu prioritas utama nasional.

"Di tingkat nasional, berbagai inisiatif, program prioritas nasional akan menggunakan sistem digital seperti ini, yang terakhir kemarin yang SPBE," ucapnya.

Ia menekankan, dipastikan akan semakin perlu bagi seluruh jajaran pemerintah, utamanya Kementerian/Lembaga, untuk bisa memahami seperti apa sebenarnya konteks keamanan siber. Termasuk juga memahami, mengantisipasi dan melakukan beberapa langkah mitigasi risiko, dari semua layanan publik. 

Baca Juga: Jangan Lewatkan Lion Air Umrah Travel Fair, 19 Juli 2023 di Mosaic Walk Kota Kasablanka

"Harus mulai kita selenggarakan bersama," pungkas Susiwijono.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.