Techverse.asia - Peluncuran Nothing Phone 2 pada 11 Juli kurang dari dua hari lagi di Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah utas di Twitter yang dilihat oleh 9to5Google, pembocor Kamila Wojciechowska membagikan bahwa Nothing Phone 2 dapat menampilkan beberapa peningkatan pada sistem kameranya.
Perangkat yang akan datang itu dapat menampilkan sensor kamera utama Sony IMX890 50MP dengan optical image stabilization (OIS) dan zoom in-sensor, itu adalah sensor utama yang sama yang digunakan oleh OnePlus 11. Namun, tidak jelas seberapa besar hal ini akan memengaruhi kualitas kamera karena Phone 1 sudah hadir dengan sensor utama 50MP.
Baca Juga: Nothing Ear Stick Sudah Resmi Dijual di Indonesia, Harganya Sejutaan
Kebocoran juga menunjukkan bahwa Phone 2 dapat hadir dengan kamera depan Sony IMX615 32MP dengan electronic image stabilization (EIS), menawarkan peningkatan melalui kamera selfie dari 16MP yang ada di Nothing Phone 1. Sementara itu, lensa ultrawide Samsung JN1 50MP di bagian belakang perangkat dikabarkan akan tetap sama.
CEO Nothing Carl Pei yang sudah menggoda beberapa foto yang diambilnya dengan Phone 2, memberikan gambaran tentang apa yang dapat diharapkan dari perangkat tersebut saat resmi dirilis.
Wojciechowska juga membagikan beberapa detail mengenai tampilan Nothing Phone 2, dan jika bocoran ini akurat, sepertinya tidak akan banyak perubahan. Gawai ini serupa dengan kecepatan refresh 120Hz dan resolusi 1080x2412, bersama dengan dukungan untuk mode daya rendah yang dapat mencapai 1Hz.
Kabel cas transparan USB-C untuk Phone 2
Di sisi lain, bocoran baru ini jauh dari imajinasi menjelang peluncuran Nothing Phone 2, karena publik telah melihat seperti apa perangkat tersebut dalam video dari Youtuber Marques Brownlee. Smartphone tersebut menampilkan antarmuka Glyph yang diperbarui yang memungkinkan lebih banyak penyesuaian pencahayaan dan juga akan dilengkapi dengan kabel USB-C transparan yang cocok dengan desain ponsel yang tembus pandang.
Meskipun antarmuka Glyph menggunakan pola yang kira-kira sama, sekarang antarmuka Glyph menyertakan lebih banyak zona pencahayaan LED, yang memungkinkannya menawarkan kontrol yang lebih terperinci atas efek pencahayaan ponsel. Ada hampir tiga kali lipat jumlah zona kali ini, dengan Phone 2 menyertakan 33 zona, sedangkan di Phone 1 hanya terdapat 12 zona.
Lebih banyak zona itu berarti telepon dapat menunjukkan seberapa keras volumenya, atau progres pengatur waktu, dalam garis cahaya melengkung di sisi kanan atas punggung telepon. Ada juga rencana untuk mengizinkan aplikasi pihak ketiga menggunakan strip cahaya ini seperti bilah kemajuan, dengan Uber dan aplikasi restoran India Zomato mendaftar untuk mendukungnya. Strip itu sendiri juga dibagi menjadi lebih banyak bagian, meskipun menggunakan tata letak yang kira-kira sama seperti sebelumnya.
Boks Nothing Phone 2
Fitur baru lainnya adalah kemampuan untuk mengatur aplikasi penting dan pemberitahuannya menerangi strip lampu kanan atas di bagian belakang telepon. Jadi jika konsumen ingin Nothing Phone 2 menyala untuk notifikasi seperti Whatsapp, tetapi bukan Gmail atau Instagram, itu sekarang dimungkinkan.
Phone 2 mempertahankan desain esensial yang sama dengan Phone 1, dengan beberapa penyesuaian. Varian warna sealin putih, sekarang lebih berwarna abu-abu daripada hitam, dan Brownlee mencatat bahwa punggungnya sedikit lebih bulat kali ini.
Baca Juga: Nothing Ear 2 Resmi Masuk ke Pasar Indonesia, Segini Harga Jualnya
Nothing pun sudah resmi mengumumkan beberapa detail pada Phone 2 dalam beberapa minggu terakhir bahwa perangkat ini akan hadir dengan kabel USB-C transparan, menawarkan dukungan untuk pembaruan Android selama tiga tahun, pembaruan keamanan selama empat tahun, dan ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Plus Gen 1.
Yang terpenting, itu juga akan tersedia di AS, tidak seperti pendahulunya Nothing Phone 1 yang tidak dipasarkan karena alasan perusahaan belum mampu dan belum memiliki sumber daya tersebut dan sekarang mereka sudah memilikinya. Itu bisa dilihat dari jumlah tenaga kerja Nothing yang sekarang dilaporkan berjumlah sekitar 400 orang, ini naik jadi dua kali lipat dari yang ada pada 2021.
