Revolusi penggunaan kendaraan listrik, tak terkecuali sepeda listrik, dimulai sejak adanya pandemi dan telah dipuji menjadi jawaban atas segala hal; mulai dari kemacetan lalu lintas, emisi gas rumah kaca, kebugaran, hingga depresi. Meski memiliki potensi untuk memicu perubahan yang nyata, tetapi ada sisi lain yang lebih mematikan yang membuat beberapa konsumen enggan: baterai terbakar.
Banyaknya peringatan tentang kebakaran yang dipicu oleh sepeda listrik dan kendaraan listrik ringan lainnya seperti demikian, sangat kontras dengan semangat perkotaan saat ini, yang menggembar-gemborkan mobilitas mikro listrik sebagai jawaban untuk menciptakan jalanan yang lebih aman, transportasi yang lebih efisien, dan kota yang lebih hijau.
Namun, di tengah kondisi ini, kita tetap bisa memutuskan menggunakan sepeda listrik. Tentunya dengan tetap menjaga keselamatan dan mewaspadai baterai yang ada pada kendaraaan kita.
Di bawah ini, ada sedikit yang bisa kami jabarkan mengenai apa saja yang menyebabkan baterai sepeda listrikmu terbakar, dan bagaimana cara untuk mencegahnya terjadi.
Mengapa Sepeda Listrik Gampang Terbakar?
Ada jawaban kimiawi dan jawaban praktis untuk pertanyaan ini.
Untuk jawaban kimia, sel lithium-ion mengalami proses yang disebut landasan pacu termal. Proses ini menghasilkan peningkatan tajam suhu dan tekanan sel baterai, disertai dengan pelepasan gas yang mudah terbakar. Gas yang mudah terbakar dapat menyala dari suhu tinggi baterai, menghasilkan api cepat yang sulit dipadamkan dan mengeluarkan asap beracun.
Mengutip TechCrunch, sejumlah ahli mengungkap, sepeda listrik murah dan baterai berkualitas rendah lebih mungkin meledak, karena proses pembuatannya yang berkualitas rendah.
Presiden dan CEO Call2Recycle (program nirlaba yang bergerak daur ulang baterai),Leo Raudys, bisa memberikan penjelasan soal ini.
Menurutnya, ketika perusahaan baterai mengambil jalan pintas atau menggunakan bahan yang murah, kemungkinan besar akan ada cacat yang dapat menyebabkan sel mengembang dan membengkak. Jika mereka menggembung, mereka dapat meledak, yang juga dapat memacu termal.
"Kalian harus ingat, kalian mendapatkan apa yang kalian bayar," kata Raudys.
"Baterai ini adalah perangkat yang sangat direkayasa, dan jika kalian hanya menghabiskan beberapa ratus dolar untuk sebuah baterai, kalian mungkin akan mendapatkan baterai yang tidak layak pakai di beberapa tempat," ucapnya.
Cara Menggunakan Sepeda Listrik dengan Aman
Kebakaran baterai dapat terjadi pada siapa saja, tetapi ada serangkaian praktik keselamatan yang dapat diikuti untuk memastikan kebersihan baterai yang baik.
Membeli peralatan dengan tanda Underwriters Laboratories. Ini memberitahu kita kalau produk tersebut telah diuji dan disertifikasi keamanannya. Baik itu baterai, motor dan pengisi daya.
Carilah tanda UL di dalam lingkaran. Dan ingat, ini berlaku untuk semua produk yang menggunakan baterai lithium-ion, bukan hanya kendaraan mobilitas mikro listrik.
Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dari produsen untuk pengisian daya dan penyimpanan,
Selalu gunakan kabel dan adaptor daya dari produsen yang dibuat khusus untuk perangkat tersebut. Hindari menggunakan kabel ekstensi untuk mengisi daya karena dapat mengubah tingkat hambatan listrik,
Jangan mengisi daya perangkat di bawah bantal, di tempat tidur, atau di sofa, dan usahakan untuk tidak mengisi daya baterai secara berlebihan (jaga daya baterai antara 10% hingga 80% jika memungkinkan),
Jangan meletakkan baterai di bawah sinar matahari langsung,
Jika baterai basah karena hujan, keringkan segera. Kemudian tunggu baterai kembali ke suhu ruangan sebelum mengisi daya,
Jika memungkinkan, isi daya baterai jauh dari pintu keluar ruangan, sehingga memungkinkan kita untuk melarikan diri dengan cepat jika terjadi kebakaran.