Techverse.asia - Meta telah meluncurkan Threads, media sosial yang cara kerjanya mirip dengan Twitter pada 6 Juli 2023 kemarin. Namun, tujuh hari setelah diluncurkan, hingga saat ini aplikasi tersebut belum memiliki dukungan ActivityPub.
Menanggapi belum adanya fitur itu, Pemimpin Instagram Adam Mosseri mengatakan dalam sebuah postingan bahwa Threads tidak akan ada mendapat dukungan ActivityPub saat peluncuran. ActivityPub adalah protokol yang digunakan untuk memposting di jaringan terdesentralisasi seperti Mastodon.
Tetapi platform berencana untuk mengizinkan interaksi dengan server fediverse lain di masa mendatang. Fediverse sendiri adalah jaringan server yang saling terhubung yang digunakan untuk media sosial, blog, hosting file, dan aktivitas web modern lainnya.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Sebanyak 30 Juta Orang Telah Mendaftar Aplikasi Threads
Saat pengguna mengetuk tombol threads.net di sebelah profil seseorang, Threads akan menampilkan sembulan yang mengatakan bahwa pengguna akan sudah dapat berinteraksi dengan orang-orang di server lain di fediverse.
“Pengguna sudah dapat mengikuti dan berinteraksi dengan orang-orang di platform fediverse lainnya, seperti Mastodon. Mereka juga dapat menemukan orang di Thread menggunakan nama pengguna lengkap, seperti @[email protected],” jelas Mosseri kami sadur, Kamis (13/7/2023).
Mosseri juga mencatat bahwa pembuatan tim Threads tidak dapat menyelesaikan pekerjaan untuk mendukung fediverse saat peluncuran. “Kami berkomitmen untuk membangun dukungan untuk ActivityPub, protokol di balik Mastodon, ke dalam aplikasi ini. Kami tidak dapat menyelesaikannya untuk diluncurkan mengingat sejumlah komplikasi yang menyertai jaringan terdesentralisasi, tetapi itu akan datang,” katanya.
“Jika kamu bertanya-tanya mengapa ini penting, inilah alasannya: suatu hari kmau mungkin akan meninggalkan Threads, atau, mudah-mudahan tidak, berakhir dengan de-platform. Jika itu pernah terjadi, kamu harus dapat membawa audiens ke server lain. Menjadi terbuka dapat memungkinkan itu,” sambungnya.
Saat ini, pengguna hanya dapat melihat postingan dan profil serta membagikan tautan ke postingan tersebut. Salah satu fitur menarik di situs ini adalah mengklik ikon Threads di bagian atas akan mengubah tema dari terang ke gelap atau sebaliknya.
Baca Juga: Media Sosial Rival Twitter, Threads Resmi Diluncurkan, Sudah Diunduh 2 Juta Pengguna dalam 2 Jam
Belum lama ini Mosseri juga memposting bahwa pengguna akan dapat memutuskan siapa yang dapat membalas posting – semua orang, profil yang mereka ikuti atau akun yang dikutip dalam posting.
Di samping itu, masih terdapat sejumlah fitur yang belum ada di Threads, mencakup timeline sesuai kronologi waktu, mengirim pesan langsung atau direct message (DM), melihat utas yang telah disukai (likes), tidak bisa nonaktifkan akun, hingga beranda yang menampilkan utas dari orang yang tidak diikuti pengguna.
Informasi, Threads memungkinkan pengguna untuk membuat postingan berbasis teks hingga 500 karakter, serta berbagi foto dan video hingga lima menit. Aplikasi ini terlihat begitu mirip dengan Twitter, menampilkan antarmuka minimal dengan opsi untuk menyukai, berkomentar, memposting ulang, dan membagikan utas.
Karena Threads terkait erat dengan Instagram, pengguna dapat masuk dengan nama yang sama seperti akun Instagramnya dan dengan mudah mengikuti semua orang yang sama yang diikuti di platform lain.
Sejak diluncurkan pada 6 Juli 2023 lalu, Threads telah menjelma menjadi media sosial dengan pertumbuhan paling cepat dalam sejarah. Pasalnya, dalam dua jam pertama usai diluncurkan, tercatat ada dua juta pengguna mendaftar dan terus meningkat dari sana menjadi lima juta, 10 juta, 30 juta, dan kemudian 70 juta.
Baca Juga: Tanggal Perilisan Nothing Phone 2 di AS Sudah Ditentukan, Lihat Spesifikasi dan Harga Resminya
Dan tepatnya pada Senin (10/7/2023) kemarin, pengguna Threads sudah menembus 100 juta orang menurut data dari Quiver Quantitative, yang melacak data dari aplikasi Instagram. Dengan demikian, Threads telah melampaui rekor ChatGPT, karena chatbot OpenAI telah mencapai angka 100 juta pengguna hanya dalam waktu dua bulan.
Dan menurut data yang dikumpulkan oleh The Verge, pengguna tercatat telah memposting lebih dari 95 juta utas dan menjatuhkan sekitar 190 juta likes.