Google baru saja kembali memenuhi janji yang mereka ungkapkan pada konferensi Google I/O 2023, Mei 2023. Kurang dari dua bulan sejak diluncurkan, Bard yang saat itu tersedia dalam bahasa Jepang dan Korea, kini telah mendukung 40 bahasa. Termasuk di antaranya bahasa Arab, China, Jerman, Hindi, Indonesia, dan Spanyol.
Bard telah dapat digunakan di Eropa dan Brasil, chatbot AI ini juga mendapatkan fitur produktivitas dan personalisasi baru.
Fitur dan personalisasi baru itu, dijelaskan oleh tim Google Bard, salah satunya yakni Product Lead di Bard, Jack Krawczyk.
Google membiarkan pengguna menyesuaikan nada dan gaya tanggapan (respon) Bard.
"Menu tarik-turun (drop-down) baru, tampilannya mirip dengan Gmail dan Dokumen, terletak di sebelah thumbnail ke atas/bawah, menawarkan lima opsi: sederhana, panjang, pendek, profesional, atau kasual," ungkapnya, dalam blog, dikutip Kamis (13/7/2023).
Baca Juga: Hasil Investigasi Kominfo Soal 34 Juta Data Paspor Bocor, Data Biometrik Aman
Baca Juga: McDonald's Indonesia Kolaborasi dengan NewJeans: Menangkan Tiket Pesawat ke Korea Selatan
Google juga meluncurkan empat fitur untuk meningkatkan produktivitas.
Mereka menyematkan obrolan akan memungkinkan pengguna menyimpan pertukaran (permintaan + jawaban) secara penuh, sebagai cara cepat untuk kembali ke pencarian sebelumnya. Percakapan yang disematkan ini, dapat diganti nama dan muncul di sidebar baru.
Ada tombol 'Obrolan baru' di bagian atas, diikuti oleh bagian 'Sematkan', serta percakapan 'Terbaru'. Google telah memindahkan Bard Activity, FAQ, dan pengaturan lainnya ke pojok kanan atas.
Vice President, Engineering di Bard, Amarnag Subramanya, menjelaskan, pengguna juga dapat membuat tautan ke respons Bard sebagai cara untuk berbagi ide dan kreasi dengan orang lain.
Selain Google Colab, Bard kini dapat mengekspor kode Python ke Replit. Ketiga fitur ini juga tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.
Pihak Google menekankan, meski Bard bakal dihadirkan ke lebih banyak wilayah dan bahasa dari waktu ke waktu, perusahaan akan terus menggunakan Prinsip AI mereka sebagai panduan.
"Memasukkan umpan balik pengguna, dan mengambil langkah untuk melindungi privasi dan data oorang-orang," imbuh dia.
Baca Juga: Roblox Hadir di Meta Quest VR
Dalam konferensi Google I/O 2023 dijelaskan, Bard versi pembaruan telah menggunakan PaLM 2, model bahasa besar yang jauh lebih andal; yang telah memungkinkan banyak peningkatan. Termasuk matematika tingkat lanjut, keterampilan penalaran serta kemampuan pengkodean (coding). Dalam beberapa waktu terakhir, coding telah menjadi salah satu hal paling populer yang dilakukan orang dengan Bard.
Vice President and General Manager, Google Assistant and Bard, Sissie Hsiao, mengatakan kalau saat ini Google telah memutuskan untuk membawa Bard bisa dikenal dan digunakan oleh lebih banyak orang.
Dalam keterangan Hsiao, perusahaan ingin Bard dapat diakses oleh lebih banyak orang, sehingga mereka dapat mencobanya dan membagikan masukan mereka kepada Google.
Untuk itulah Google mulai menghapus daftar tunggu dan membuka Bard ke lebih dari 180 negara dan wilayah.
"Model bahasa besar masih merupakan teknologi baru dengan keterbatasan yang diketahui. Jadi saat kami berkembang lebih jauh, kami akan terus mempertahankan standar tinggi untuk kualitas dan nuansa lokal. Sambil memastikan bahwa kami mematuhi Prinsip AI kami," ujarnya.
Bard terbaru ini juga telah hadir dengan visual yang lebih baik. Selain teks, pengguna dapat menyertakan gambar di samping teks -dalam prompt pengguna sendiri-. Ini memungkinkan pengguna Bard untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitasnya, dengan cara yang benar-benar baru.