Twitter Menggugat 'Empat Entitas yang Tak Diketahui Namanya', Mereka Diduga Telah Mengorek Data Secara Ilegal

Uli Febriarni
Jumat 14 Juli 2023, 20:43 WIB
Ilustrasi Twitter (Sumber : Pexels)

Ilustrasi Twitter (Sumber : Pexels)

Twitter telah mengajukan gugatan terhadap empat entitas -yang tidak disebutkan namanya- di Texas, atas dugaan pelanggaran data scraping (mengorek data tanpa izin).

Keluhan oleh Musk's X Corp, yang membawahi Twitter, menuduh bahwa entitas terlibat dalam 'data scraping yang secara tidak sah'. Bukan hanya itu, mereka juga menuntut kompensasi keuangan dari para terduga sebesar lebih dari $1 juta, kata gugatan tersebut yang kami kutip dari Reuters, Jumat (14/7/2023).

Musk menegaskan kembali alasan pembatasan data dalam balasan tweet yang merujuk pada gugatan data scraping.

"Beberapa entitas mencoba mengorek setiap tweet yang pernah dibuat dalam waktu singkat. Itulah mengapa kami harus menetapkan limit rate," cuit Musk, 13 Juli 2023.

Ya. Data scraping merupakan satu di antara dua alasan penting, yang menjadi alasan bagi Twitter untuk menerapkan batas harian, sejak 1 Juli 2023.

Baca Juga: Sebuah Perusahaan di India, Memecat 90% Karyawannya Karena Dianggap Kalah Gesit dari Chatbot

Sementara beberapa orang skeptis dengan alasan Twitter untuk langkah pembatasan, perusahaan mengatakan langkah itu dapat membatasi kecepatan aktor jahat dalam mengorek data publik, untuk dimasukkan ke dalam model kecerdasan buatan. Sekaligus mencegah mereka memanipulasi orang dan percakapan di platform dengan berbagai cara.

Terkait alasan diberlakukannya pembatasan akses di Twitter, sejumlah media sempat memberitakan kalau Musk sempat marah. Kemarahan itu disertai tudingan kepada Microsoft, yang disebut Musk telah secara ilegal menggunakan data Twitter dan mengancam 'ini adalah waktu yang tepat untuk menggugat'.

Penerapan limit rate di Twitter memicu kritik luas, bahkan membantu Threads -media sosial saingan yang diluncurkan oleh Meta- dalam mendapatkan pengguna. Dalam lima hari, Threads mampu meraih 100 juta pengguna mendaftar.

"Dikatakan bahwa rate limit saat ini mempengaruhi sebagian kecil pengguna dan akan memberikan pembaruan saat upaya ini selesai," tulis Engadget.

Kasus ini sepertinya akan menghadapi beberapa tantangan hukum. Dari laman The Verge diketahui, Pengadilan Banding Kesembilan AS pada tahun lalu memutuskan: menggali data yang dapat diakses publik tidak melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, sarana umum untuk tuntutan hukum anti-scraping. Sebelumnya, pada 2020, Pengadilan Banding Kelima memutuskan bahwa kegiatan penggalian data dapat dianggap sebagai pengayaan yang tidak adil, yang sepertinya diambil oleh X Corp.

Diketahui, sejak mengambil alih Twitter, Elon Musk telah membuat banyak perubahan yang menurutnya diperlukan untuk menghentikan perusahaan AI mengambil data Twitter dan menggunakannya untuk melatih model bahasa besar mereka.

Selain menerapkan limit rate, Twitter juga mulai memblokir akses bagi siapa saja pemilik akun yang sudah lama tidak masuk (login). 

Baca Juga: Kata Jung Kook Si Golden Maknae tentang Single 'Seven': Ini Menunjukkan Sisi Diriku Versi Dewasa

Kebijakan ini diberlakukan oleh Twitter tanpa pemberitahuan, mereka tiba-tiba saja memblokir akses ke situs web bagi siapa saja yang tidak masuk sebagai pengguna terdaftar. Maka, apabila pengguna mencoba mengakses Twitter tanpa masuk ke akun pribadi, pengguna tersebut tidak akan dapat melihat konten apapun yang sebelumnya tersedia untuk publik yang lebih luas.

Sebagai gantinya, mereka akan menemui jendela Twitter yang meminta untuk masuk ke platform atau membuat akun baru.

Beberapa hari setelah mengharuskan pengguna masuk untuk bisa melihat tweet, rupanya Twitter diam-diam menghapus batasan tersebut. Ini berarti kekinian pengguna masih dapat membuka tautan Twitter di browser tanpa akun.

Ketika Twitter mulai memberlakukan persyaratan login untuk bisa melihat cuitan, pemilik aplikasi berlogo burung itu, Elon Musk mengatakan bahwa dia mengambil tindakan 'sementara' ini untuk mencegah data scraping.

Baca Juga: Hyundai Meluncurkan IONIQ 5 Varian N, Mobil Listrik dengan Fitur Mobil Balap

"[Ini] tindakan darurat sementara. Kami mendapatkan data yang dijarah begitu banyak, sehingga merendahkan layanan untuk pengguna biasa!" katanya dalam tweet.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)