Negara yang terkenal tertutup, Korea Utara, nyatanya bukan hanya sibuk memperbarui teknologi senjata nuklir. Mereka juga mengembangkan industri smartphone, yang baru-baru ini ditunjukkan dengan merilis Samtaesong8. Sejumlah media mengulas smartphone ini memiliki bentuk mirip Samsung Galaxy series.
Baca Juga: Sebuah Perusahaan di India, Memecat 90% Karyawannya Karena Dianggap Kalah Gesit dari Chatbot
Samtaesong8 seperti kebanyakan smartphone kekinian, telah dilengkapi dengan sistem kamera ganda di bagian belakang dan satu kamera di bagian depan. Belum diketahui dengan pasti apakah Samtaesong 8 diproduksi di Korea Utara atau diimpor dari China.
The Korea Herald menyebut, Samtaesong 8 menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2, dipadukan dengan RAM sebesar 12GB dan kapasitas penyimpanan internal sebesar 512GB. Ponsel ini menawarkan kinerja yang sangat cepat dan lancar, bahkan saat menjalankan aplikasi yang berat.
Dalam hal fotografi, Samtaesong 8 dilengkapi dengan empat kamera belakang, termasuk kamera utama dengan resolusi 108MP, kamera ultrawide 12MP, kamera telephoto 10MP, dan kamera periskop 10MP.
"Kamera belakang ini mampu menghasilkan foto dan video berkualitas tinggi, baik dalam kondisi pencahayaan terang maupun gelap. Pada bagian depan, terdapat kamera selfie 40MP yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan video selfie yang jernih," ulas The Korea Herald, dilansir Jumat (14/7/2023).
Samtaesong 8 juga dilengkapi dengan baterai berkapasitas 5000mAh yang dapat bertahan hingga dua hari dengan sekali pengisian daya, serta mendukung pengisian daya cepat 25W. Layarnya berkualitas AMOLED, berukuran 6,7 inci AMOLED, resolusi 1440 x 3120 piksel.
Promosi smartphone ini di TV Korea Utara, merekomendasikan agar pengguna menunggu satu atau dua detik sebelum menjawab panggilan telepon, untuk menghindari gelombang elektromagnetik. Mungkin penantian dua detik adalah mengizinkan perangkat pendengar pemerintah untuk memulai dan merekam percakapan.
"Anda hanya dapat mengakses internet Pemerintah Korea Utara dan itu melalui SIM," kata publikasi yang dilansir The Korea Herald.
"Dan jangan berharap akses atau kecepatan 5G yang cepat," tulis Android Police.
Laman itu merinci pengoperasian jaringan telepon pada Maret tahun ini. Disebutkan, 3G tetap menjadi standar, meskipun ada keraguan tentang kerakusan jaringan karena Huawei telah menghentikan pemeliharaan jaringan Koryolink pada 2016. Dikatakan juga bahwa negara tersebut hanya memiliki tiga titik akses WiFi pada 2020.
Tidak diketahui apakah komponen barat termasuk komponen Samsung tersembunyi di dalam kasingnya, atau memang apakah itu adalah ponsel China yang diganti mereknya, ungkap Channel News Australia, sedikit lebih frontal.
"Kami juga tidak tahu apakah itu telah melampaui kenyamanan ponsel eksklusif Korea Utara seperti pengusir nyamuk bawaan. Tapi itu memang datang dengan keeksentrikan," kata media itu.
Baca Juga: Twitter Akan Mulai Bayar Konten Kreator Mulai Minggu Ini
Baca Juga: Jumlah Pengguna Threads Menurun
Diketahui, Samtaesong bukan satu-satunya merek smartphone di Korea Utara. Setelah lima tahun peluncuran Koryolink, smartphone Korea Utara pertama akhirnya diumumkan dan diberi nama Arirang. Laporan lain menyebut smartphone ini tidak sepenuhnya buatan Korea Utara.
Setelah ditelusuri, smartphone itu merupakan rebranding dari Uniscope U1202, smartphone impor dari Tiongkok.
Kemudian, Korea Utara juga memproduksi smartphone bermerek Jindallae. Smartphone ini dikembangkan sepenuhnya oleh perusahaan lokal, baik hardware dan software.
Mereka memproduksi Jindallae 5, Jindallae 6, 6+, dan rilis pula Jindallae 7.
Smartphone lain yang dijual di sana adalah Phurunhanul H1. Dirilis pada 2018 dan konon kabarnya memiliki kapasitas baterai mencapai 6.000mAh.
Masih ada satu lagi, Pyongyang.
Tertarik memiliki satu dari beberapa merek gadget besutan Korea Utara di atas?