Elon Musk Ubah Twitter Jadi X, Pakar Harvard: Dia Tak Paham Media Sosial

Rahmat Jiwandono
Senin 31 Juli 2023, 13:42 WIB
Logo Twitter sekarang jadi X, bukan burung biru lagi.

Logo Twitter sekarang jadi X, bukan burung biru lagi.

Techverse.asia - Seorang pakar kepemimpinan Universitas Harvard mengatakan bahwa pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk dan perubahan yang dia buat, benar-benar telah keluar dari elemennya. Pasalnya, media sosial bukanlah bidang keahlian yang dimiliki oleh Musk.

“Jika Anda harus menulis studi kasus tentang contoh pengambilalihan organisasi yang sangat buruk, pengambilalihan Elon Musk atas Twitter akan sangat cocok,” kata Bill George, Pakar di Harvard Business School dan Mantan CEO Medtronic kepada CNBC kami lansir pada Senin (31/7/2023).

Menurut Bill George, Elon Musk tidak memahami apa itu media sosial. Sebagaimana diketahui, Musk mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan merek Twitter berusia 16 tahun pada Minggu (30/7/2023) kemarin, memilih nama dan logo baru, X. X Corp - induk Twitter - juga sudah resmi mengubah logo Twitter menjadi X baik di perangkat iOS atau Android. 

Baca Juga: iPhone 15 Pro dan Pro Max Dikabarkan Akan Memiliki Bezel Lebih Tipis dan Menggunakan Bingkai Titanium

Padahal warganet sudah sangat familiar dengan logo burung biru yang jadi ciri khas Twitter. Twitter menggunakan burung sebagai maskotnya sejak tahun 2008 dan desain logo Twitter Bird saat ini diperkenalkan pada 2012 yang logonya sudah diubah oleh Musk. 

Setelah mengakuisisi media sosial seharga US$44 miliar ini pada tahun lalu, Musk memecat mantan CEO Twitter Parag Agrawal dan beberapa eksekutif kunci lainnya, memberhentikan ribuan karyawan lainnya, memulihkan beberapa akun yang diblokir, menagih pengguna US$7,99 per bulan untuk mendapatkan centang biru, dan membatasi jumlah cuitan yang dapat dilihat pengguna setiap hari.

George, yang mempelajari kepemimpinan yang efektif dan kegagalan kepemimpinan selama dua dekade terakhir, mengatakan keputusan Musk melakukan rebranding Twitter adalah kesalahan besar. Sebab, banyak bisnis telah berhenti beriklan di media sosial itu, dan arus kas perusahaan negatif karena penurunan iklan hampir 50 persen dan utang besar akibat membeli Twitter.

George menjelaskan bahwa meskipun Musk melakukan pekerjaan yang brilian dalam menciptakan Tesla dan dia juga melakukan banyak hal baik di SpaceX, transformasi Twitter-nya adalah kesalahan besar.

Alasannya karena kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang teknik, manufaktur, dan fisika Sebaliknya, menjalankan perusahaan media sosial mungkin memerlukan keterampilan interpersonal tingkat tinggi, yang menurut saudara laki-laki Musk sendiri kurang.

Baca Juga: Pendapatan Iklan Twitter Anjlok hingga 50 Persen, Elon Musk Salahkan 2 Hal Ini

“Ketika dia melonggarkan standar moderasi konten platform, misalnya, Musk mematikan banyak pengguna dengan membuka (mereka) terhadap banyak rasisme, anti-Semitisme, misogini, dan (retorika) anti-LGBTQ+,” kata George.

Dan tanpa membagikan peta jalan yang lebih spesifik untuk masa depan perusahaan media sosial yang telah berganti nama, perubahan Twitter menjadi X yang akan mengarah ke 'aplikasi segalanya' mungkin tampak tidak jelas dan impulsif. Itu berpotensi mengasingkan pengguna, membuat mereka tidak yakin apakah tetap terlibat akan sepadan dengan waktu mereka.

Ia mengimbau kepada Musk supaya mundur selangkah dari operasi bisnis di perusahaannya itu, dan biarkan CEO X Linda Yaccarino mengambil kendali secara lebih terbuka. George menyarankan agar Musk membiarkan Linda Yaccarino yang mengambil keputusan.

“Sekarang, karena dia memiliki CEO (baru) Twitter, dia harus membiarkan dia memulihkan apa yang dulunya Twitter, sehingga (pengguna dan) pengiklan kembali,” ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan seorang profesor manajemen yang mengajar kursus kepemimpinan eksekutif di Columbia Business School William Klepper,  sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa pengambilalihan Twitter oleh Musk adalah studi kasus kepemimpinan yang gagal.

Baca Juga: Twitter Akan Mulai Bayar Konten Kreator Mulai Minggu Ini

Klepper membenarkan pernyataan George bahwa Elon Musk perlu mundur selangkah dan membiarkan orang lain memimpin media sosialnya itu. “Anda seharusnya tidak menjadi CEO perusahaan Anda. Anda harus mempekerjakan manajer dalam elemen fungsional organisasi itu, tetapi Anda dapat duduk di atas konglomerat ini dengan banyak orang yang tahu cara kerja otak Anda dan menerapkannya secara konstruktif, bukan hingga destruktif di masing-masing perusahaan tersebut,” kata Klepper.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)