Satelit Indonesia, SATRIA 1, telah resmi meluncur ke ruang angkasa, pada 19 Juni 2023. Untuk mengetahui kondisi terakhir 'ketugasan' satelit pemerintah itu, BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) memberikan informasi mengenai SATRIA 1.
Manajer Proyek Satria-1, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Nia Asmady, mengatakan bahwa saat ini satelit Satria-1 masih dalam masa orbit raising, yang akan berlangsung hingga November 2023.
Mengutip sejumlah media nasional, diketahui posisi satelit Satria 1 saat ini kurang lebih berputar-putra sampai orbit sirkular dan berada di orbit stasioner.
"Kini di orbit 50 dari 150Gbps," kata Nia, dilansir lewat Berita Satu, Selasa (1/8/2023).
Nia menambahkan, progres yang terlihat dari satelit buatan Thales Alenia Space (TAS) itu masih dalam kondisi sesuai dengan rencana, diperkirakan sampai di orbitnya pada awal November 2023, seperti yang telah ditargetkan.
Ia mengungkap, sebelum SATRIA 1 sampai di Orbit 146BT, akan ada pengujian pengujian dari manufaktur satelit (TAS) sebelum diserahterimakan kepada operator, dalam hal ini PT SNT. Lalu, bila diketahui semua kinerja fungsi normal, satelit akan diserahkan ke SNT, diintegrasikan dengan ground segment selama 1,5 bulan.
Tak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh pihak Kemenkominfo RI beberapa waktu lalu, pihaknya juga menargetkan operasional satelit pada akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024.
Nia juga mengungkap, instalasi komponen ruas bumi seperti RF equipment dan sistem monitoring masih berjalan. Sementara, perencanaan untuk deployment masih dalam tahap finalisasi.
Baca Juga: realme Bakal Luncurkan Smartphone Flagship Lagi, realme GT5?
Sebelumnya kami beritakan, Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1) diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 19 Juni 2023 Waktu Indonesia Barat. Satelit SATRIA 1 dibawa ke orbit oleh roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation, atau dikenal dengan SpaceX.
SATRIA-1 dibangun di Thales Alenia Space, Prancis dan perjalanannya ke Florida dilakukan lewat pengiriman melalui moda transportasi laut selama 17 hari dari Cannes, Perancis.
Kabar peluncuran satelit ini, diumumkan oleh Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Plt Menkominfo RI), yang saat itu dijabat oleh Prof.Mahfud MD.
Dikutip dari keterangan resmi kementerian, Mahfud menyatakan bahwa peluncuran satelit internet untuk pemerataan infrastruktur digital, dan memenuhi kebutuhan akses layanan publik di seluruh Indonesia.
"Akses internet yang disediakan oleh SATRIA 1 akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Prioritas utama penerima akses internet dari SATRIA 1 adalah sektor pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri," ungkapnya.
Teknologi satelit memungkinkan akselerasi penyediaan internet di desa-desa yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optik, setidaknya dalam 10 tahun ke depan, lanjut Mahfud.
SATRIA-1 akan menjadi yang terbesar di Asia dan nomor lima di dunia dari sisi kapasitas, untuk kelas di atas 100Gbps. Kapasitas yang besar ini diperuntukkan untuk mengatasi kesenjangan digital di wilayah-wilayah pelosok terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Baca Juga: X/Twitter Memulihkan Akun Kanye West Setelah Diblokir, Janji Enggak Posting Ujaran Kebencian Lagi?
SATRIA 1 merupakan satelit multifungsi berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan frekuensi Ka-Band.
Dengan kapasitasnya, SATRIA-1 mampu menjangkau daerah terpencil atau terisolasi dengan biaya layanan yang efisien dan waktu yang lebih cepat, dibandingkan teknologi teresterial. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kapasitas internet dari SATRIA 1 secara bertahap mulai Januari 2024.