Dalam upaya untuk memperluas pijakannya di industri penyimpanan energi, Acer Inc. mengumumkan bahwa, dewan direksi perusahaan telah menyetujui untuk berinvestasi di C-Life Technologies, Inc.
C-Life merupakan pembuat sel baterai lithium besi fosfat (Lithium Iron Phosphate) di Taiwan. Sedianya Acer mengakuisisi hingga 13 juta saham (sekitar 11% dari total saham) dengan harga NT$30 per saham.
Baca Juga: Lenovo Legion Slim 5 Layar 14 Inci: Mulai Tersedia di Seluruh Dunia pada September
Baca Juga: Peneliti Kembangkan Teknologi AI untuk Pemindaian Kanker Payudara
Menurut perusahaan, penyimpanan energi memegang peran yang sangat diperlukan di masa depan energi terbarukan; seperti tenaga surya dan angin.
Chairman dan CEO Acer, Jason Chen, menyatakan bahwa pihaknya meyakini harus mempercepat adopsi energi terbarukan, untuk melawan perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global.
Dalam keterangannya, Jason Chen menyatakan kunci pemanfaatan tenaga surya dan angin terletak pada teknologi penyimpanan energi. Selanjutnya, sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan, Acer telah memasuki solusi penyimpanan energi untuk keperluan rumah tangga dan industri.
"Melalui investasi strategis jangka panjang kami di C-Life Technologies, kami berharap dapat memperluas pijakan kami di industri penyimpanan energi, memberikan solusi mulai dari manufaktur hingga aplikasi, solusi di depan hingga di belakang meteran, dan berkontribusi pada industri energi hijau," kata dia, dikutip pada Sabtu (5/8/2023).
Baca Juga: Toyota Land Cruiser 250 Diluncurkan di AS dan Jepang, Begini Spek Lengkapnya
Didirikan pada 2009, C-Life Technologies memiliki pengalaman yang kuat dalam Riset dan Pengembangan, serta pembuatan sel baterai lithium besi fosfat. C-Life juga terus mengembangkan produk baru, seperti sistem penyimpanan energi baterai dan produk yang terkait dengan kendaraan listrik.
Dengan pengetahuannya tentang teknologi produksi baterai inti, C-Life Technologies telah memasuki pasar sistem penyimpanan energi baterai.
Pada 2022, mereka menyelesaikan desain sistem penyimpanan energi baterai generasi kedua, dan pada Januari 2023, berhasil memasang sistem penyimpanan energi 1 MW (kontainer 20 kaki) di pabriknya.
Baca Juga: Hati-hati, Penumpang yang Melewati Stasiun Tujuan Akan Kena Denda dan Sanks
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, Acer Group secara aktif mempromosikan transformasi rendah karbon dan mengambil tindakan yang menunjukkan tekadnya.
Berawal dari sumber bahan mentah untuk produknya, Acer terus meningkatkan penggunaan bahan berkelanjutan seperti plastik daur ulang pasca konsumen (PCR) dan plastik terikat laut (OBP). Pada 2023, Acer mengumumkan strategi net-zero dan berjanji untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.
Bila kita bandingkan baterai lithium ion yang lebih populer, baterai litium besi fosfat memiliki tingkat keamanan yang tinggi, keluaran voltase yang stabil, pengisian cepat dan kemampuan pengosongan yang tinggi.
Ciri lainnya, baterai litium besi fosfat memiliki masa pakai yang lama, kepadatan energi yang tinggi, serta memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan.
Baterai lithium iron phosphate memiliki struktur dan konstruksi yang mirip dengan baterai lithium ion. Namun, produk baterai lithium besi fosfat memiliki bahan penyusun katoda dan karbon untuk anoda.
Baterai lithium besi fosfat juga diketahui memiliki stabilitas kimia dan termal yang unggul, lebih signifikan, serta dilengkapi dengan fitur keselamatan lain yang sesuai dan sangat baik.
Baterai ini tidak mudah terbakar dan ketahanan yang lebih tinggi terhadap fluktuasi suhu.