Perusahaan dan perguruan tinggi perlu menjalin kerjasama, sebagai upaya meningkatkan eksplorasi keilmuan dan penerapannya. Hal itu seperti dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan ZTE Corporation. Kedua belah pihak sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama bertujuan untuk mengeksplorasi inisiatif pendidikan kolaboratif dan mengembangkan program yang konsisten dengan tujuan strategis kedua institusi serta sejalan dengan tujuan bersama.
President Director ZTE Indonesia Liang Weiqi mengatakan, kerja sama dengan kampus merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap bangsa terutama dalam memajukan pendidikan. Dalam hal ini, pihaknya membuka kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa, kolaborasi riset, pengabdian masyarakat, serta dukungan pelaksanaan program MBKM. Melalui kerja sama yang dijalankan nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memajukan sektor pendidikan dan juga sektor usaha komunikasi di tanah air.
Baca Juga: Ramai Soal Hacker Bjorka, Pemerintah Perlu Atur Ulang Prioritas Keamanan dan Perlindungan Privasi
“Harapannya ke depan, kerja sama bisa berjalan secara berkelanjutan untuk menghasilkan talenta-talenta berkualitas untuk kemajuan Indonesia,” kata dia, usai melakukan penandatanganan MoU di Ruang Multimedia Kantor Pusat UGM, Yogyakarta, Rabu (14/9/2022).
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja Sama, Ignatius Susatyo Wijoyo menyatakan terima kasih atas kesediaan kerja sama ZTE Indonesia dengan UGM. Kerja sama ini menjadi peluang yang baik bagi UGM dalam upaya memperkjuat sinergi dengan dunia usaha dan dunia industri dan pengimplementasian tridharma perguruan tinggi.
“Semoga kerja sama bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,”katanya.
Dalam kesempatan itu turut dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara ZTE Indonesia dengan FISIPOL UGM dalam pemberian dukungan beasiswa program magister. Nasakah perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Direktur SDM ZTE Indonesia Robby Purbantoro dan Dekan FISIPOL UGM Wawan.
Baca Juga: Industri Data Center dan Konten di Indonesia Makin Bertumbuh, Telkomsel dan NeuCentrIX Berkolaborasi
Belum genap sepekan sebelumnya, pada 5 September 2022, ZTE Corporation menjalin kerjasama serupa dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Pihak universitas setempat mengklaim bahwa kerjasama tersebut adalah kali pertama bagi ZTE dalam berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, ITS juga mengakui bahwa ZTE merupakan perusahaan multinasional yang terbilang gencar dalam perkembangan riset dan teknologi. Bagi ITS, universitas terus menggencarkan perluasan kesempatan bagi mahasiswanya untuk menunjukkan kompetensi terbaiknya dan bekerja di perusahaan multinasional. Tentunya, kompetensi itu bukan hanya dari sisi penguasaan teknologi, melainkan dari sisi sumber daya manusia (SDM).
Chief Technology Officer of ZTE Indonesia Dennis Yu yang hadir ke ITS saat itu, menyatakan bahwa mahasiswa saat ini tidak mengenal teknologi hanya dalam bentuk teori, tapi juga dari peralatan-peralatan yang baru saja diproduksi dan dipergunakan di Indonesia secara langsung.
ZTE selalu dengan senang hati menerima kerja sama yang memiliki banyak dampak positif ini di dunia riset dan teknologi informasi. ZTE sangat mengutamakan penelitian dan pengembangan bagi inovasi teknologi. Dengan 15 pusat Research and Development (R&D) di seluruh dunia, setiap tahunnya ZTE menganggarkan setidaknya 10 persen dari pendapatan tahunannya untuk penelitian dan pengembangan (litbang).
ZTE juga berkomitmen untuk terus memberikan inovasi-inovasi dalam perkembangan telekomunikasi dan teknologi yang terintegrasi. Kontribusi dari ZTE tersebut akan berguna untuk membekali mahasiswa ITS dengan pengetahuan dan keterampilan tinggi di bidang teknologi komunikasi.
“Pendidikan adalah salah satu komponen terpenting dari sebuah bangsa,” tandasnya.