YouTube Tidak Akan Sarankan Video Jika Riwayat Tontonan Dimatikan

Uli Febriarni
Rabu 09 Agustus 2023, 17:43 WIB
fitur 'history' yang ditiadakan di YouTube (Sumber : YouTube)

fitur 'history' yang ditiadakan di YouTube (Sumber : YouTube)

YouTube akan berhenti menampilkan rekomendasi video kepada pengguna platform tersebut, yang fitur riwayat tontonannya dinonaktifkan (switched off).

Platform tersebut memperbarui halaman dukungannya pada Selasa (8/8/2023), tulis Android Authority.

Mulai sekarang, pelanggan YouTube yang tidak memiliki riwayat tontonan yang signifikan, berarti itu akan menonaktifkan rekomendasi mereka.

"Artinya, beranda YouTube Anda mungkin terlihat sangat berbeda jika Anda memilih untuk menghapus dan menonaktifkan riwayat tontonan. Anda masih dapat melihat bilah penelusuran dan menu panduan di sebelah kiri, namun umpan video yang direkomendasikan Anda akan kosong," tulis laman yang kami kutip pada Rabu (9/8/2023) itu.

Baca Juga: Airasia Superapp Hadirkan Penawaran Buy 1 Free 1: Menginap 2 Malam Bayar Semalam

Baca Juga: Canon PhotoMarathon Jakarta 2023: Juara I Kategori Pelajar Bakal Raih Kamera Terbaru, Canon EOS R100

YouTube membenarkan perubahan tersebut, mereka mengatakan bahwa pengalaman yang diubah tersebut akan memungkinkan pengguna untuk mencari dan menelusuri saluran langganan, tanpa gangguan video yang direkomendasikan.

Meski demikian, tidak semua orang yang tidak ingin mengaktifkan riwayat tontonan menganggap cocok dengan langkah tersebut. Terlebih lagi, YouTube masih tidak memaksakan persyaratan ini pada pengguna yang keluar tanpa riwayat tontonan.

"Kami meluncurkan pengalaman baru ini, untuk memperjelas fitur YouTube mana yang mengandalkan riwayat tontonan untuk memberikan rekomendasi video. Sekaligus membuatnya lebih efisien, bagi Anda yang lebih suka mencari daripada menelusuri rekomendasi," jelas YouTube dalam postingan dukungan.

Beberapa pengguna YouTube sudah mulai melihat efek dari perubahan tersebut. Platform mencatat, pembaruan akan diluncurkan ke semua orang secara perlahan, selama beberapa bulan ke depan.

Pengguna dapat mengubah setelan histori tontonan YouTube kapan saja berdasarkan preferensi mereka.

"Jadi, jika Anda ingin menemukan video baru melalui rekomendasi YouTube, pastikan Anda mengaktifkan setelannya (setelan History)," kata laman itu lagi.

Baca Juga: Mengapa 8 Bandara Internasional di Indonesia Harus Turun Kelas Menjadi Bandara Domestik?

Baca Juga: Merugikan Banyak Warga Miskin, Ribuan Konten Judi Online Ditakedown

Sementara itu mengutip The Verge, saat riwayat tontonan dalam kondisi dimatikan, maka pemirsa YouTube hanya akan melihat kotak penelusuran di halaman beranda, bersama dengan tombol Shorts, Subscription, dan Library.

Di tempat yang biasa menjadi area 'video yang direkomendasikan' YouTube, ada pemberitahuan yang berbunyi, 'Riwayat tontonan Anda tidak aktif. Anda dapat mengubah setelan kapan saja untuk mendapatkan video terbaru yang disesuaikan untuk Anda. Maish belum jelas seberapa luas fitur ini telah diluncurkan.'

Ini adalah pembaruan kesekian kali dari YouTube, setelah mereka mengumumkan serangkaian alat pembuatan yang diperluas untuk platform video pendeknya sendiri, Youtube Shorts.

Baca Juga: Spotify Memberikan Fitur DJ Bagi Pengguna di Lebih Banyak Negara

Saat persaingan dengan TikTok dan Instagram Reels memanas, Youtube menyebutkan, alat-alat itu meliputi dukungan untuk remix, menambahkan efek, stiker, live streaming, dan lain-lain yang ditujukan untuk mendorong inspirasi pembuat konten.

Sebelumnya, YouTube juga menjalankan pengujian baru untuk membuat ringkasan video secara otomatis menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Ringkasan ini hanya akan muncul di samping video berbahasa Inggris dalam jumlah terbatas, dan hanya dapat dilihat oleh pengguna dalam jumlah terbatas juga.

Dengan adanya pembaruan ini, maka pemirsa YouTube diklaim menjadi lebih mudah untuk membaca ringkasan singkat tentang video, dan memutuskan apakah video tersebut cocok untuk mereka.

Kabar lain yang lebih awal menyebutkan, YouTube menghadirkan fitur khusus bagi YouTube berbayar: mengunci layar. 

'Layar Kunci' menonaktifkan input sentuh, jadi saat pengguna menonton video dalam mode layar penuh, mereka tidak perlu khawatir tayangan terjeda, terlewati, atau memilih video yang disarankan secara tidak sengaja.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)