Universal Music Group (UMG.AS), Sony Music Entertainment (6758.T) dan label rekaman lainnya, menggugat Internet Archive, Jumat (11/8/2023). Gugatan itu menuding adanya pelanggaran hak cipta atas koleksi streaming musik digital dari rekaman vintage.
Gugatan label yang diajukan di pengadilan federal di Manhattan mengatakan, 'Proyek 78' (The Great 78s Project) Internet Archive berfungsi sebagai 'toko rekaman ilegal' untuk lagu-lagu musisi seperti Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Miles Davis dan Billie Holiday.
Mereka menyebutkan, ada sebanyak 2.749 hak cipta rekaman suara yang diduga dilanggar oleh Archive. Label mengatakan kerugian mereka dalam kasus ini bisa mencapai $412 juta.
"Perwakilan dari Internet Archive tidak segera menanggapi permintaan komentar atas gugatan tersebut," kata berita di laman Reuters, dilansir Minggu (13/8/2023).
Internet Archive yang berbasis di San Francisco, diketahui secara digital mengarsipkan situs web, buku, rekaman audio, dan materi lainnya. Mereka mengumpamakan proyek itu sebagai perpustakaan, dan mengatakan misi mereka adalah untuk: menyediakan akses universal ke seluruh ranah pengetahuan.
Baca Juga: Pixel 8 Series Bakal Diberi Pembaruan Fitur Penghapus Audio Noise?
The Great 78 Project berupa donasi rekaman 78-rpm, dengan format rekaman dominan dari awal 1900-an hingga 1950-an untuk didigitalkan secara grup. Menurut pihak Archive, ini memastikan kelangsungan materi seni budaya tersebut untuk dipelajari dan dinikmati oleh generasi mendatang. Situs webnya mengatakan koleksinya mencakup lebih dari 400.000 rekaman.
Gugatan label mengatakan, proyek tersebut mencakup ribuan rekaman mereka yang dilindungi hak cipta, termasuk 'White Christmas' dari Bing Crosby, 'Roll Over Beethoven' dari Chuck Berry dan 'It Don't Mean a Thing (If It Ain't Got That)' dari Duke Ellington.
"Gugatan itu mengatakan bahwa semua rekaman tersedia di layanan streaming resmi, dan tidak menghadapi bahaya hilang, dilupakan, atau dihancurkan," ungkap pihak Sony.
The Japan Times menyatakan, pengacara label Sony Music menyatakan kalau apa yang dilakukan oleh Internet Archive adalah sebuah pelanggaran terang-terangan.
"Mencakup ratusan ribu karya beberapa seniman terhebat di Abad ke-20," kata pengacara perusahaan rekaman tersebut dalam gugatannya.
Baca Juga: 3 Kelebihan Samsung Galaxy Watch6 Series, Bantu Kamu Ciptakan Work Life Balance
Mereka selanjutnya meminta pengadilan, untuk memerintahkan Archive untuk menghapus semua materi berhak cipta dan membayar ganti rugi sebesar $150.000 atas setiap karya yang dilanggar; yang dalam rekaman terdaftar berjumlah $372 juta.
Internet Archive diketahui menyimpan koleksi teks, video, dan musik digital yang sangat banyak secara online. Di situs web Great 78 Project, ia memposting salinan digital, yang diminta dari pengguna, dari catatan dalam format 78 LP kuno.
Pada 2018, Kongres AS meloloskan Undang-Undang Modernisasi Musik yang memperpanjang hak cipta musik pra-1972 hingga 2067. Sony bergabung dalam gugatan tersebut oleh UMG Recordings, Capitol Records, Concord Bicycle Assets, CMGI Recorded Music Assets dan Arista Music.
Baca Juga: Hidupmu Terasa Berat dan Penat? Kunjungi Wisata Religi Sejenak, Hati Tenang Batin Lapang
Dengan adanya gugatan ini, jelas sekali diketahui kalau para penggugat menyatakan ketidaksetujuannya atas tindakan Archive. Bahkan mereka menulis dalam keluhan, menilai kegiatan Internet Archive jauh melebihi tujuan pelestarian dan penelitian yang terbatas.
"Internet Archive tanpa malu-malu menyediakan akses gratis dan tidak terbatas ke musik untuk semua orang, terlepas dari hak ciptanya," tambah mereka.
Internet Archive belakangan diketahui juga sedang terlibat dalam pertarungan hukum dengan sekelompok penerbit Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Grup Buku Hachette atas Perpustakaan Darurat Nasional, lapor Engadget.