Peran industri manufaktur cukup besar dalam mendongkrak kinerja ekonomi nasional. Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), sepanjang 2022 industri manufaktur berhasil merealisasikan pertumbuhan sebesar 5,01%. Angka tersebut jumlahnya lebih tinggi dibandingkan realisasi pada 2021 yang sebesar 3,67%.
Kinerja positif dari industri manufaktur tersebut sekaligus mencerminkan keberhasilan revolusi Industri 4.0 yang digalakkan oleh pemerintah.
Baca Juga: CEO X Linda Yaccarino Mengonfirmasi Fitur Panggilan Video Akan Hadir di Platform
Baca Juga: Peringati 1 Abad Morris Garage, New MG ZS EV Dirilis di GIIAS 2023
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut berkontribusi, dalam membawa industri manufaktur semakin maju dan menjalankan bisnis menyesuaikan dinamika zaman. Langkah itu ditempuh melalui teknologi Overall Equipment Effectivenes (OEE) Monitoring milik Antares, produk digital di bawah payung Leap-Telkom Digital (Leap).
OEE menjadi sistem yang penting bagi industri manufaktur sebagai cara untuk mengukur efektivitas pemanfaatan mesin, peralatan, waktu, serta material di lantai produksi.
"Model pengukuran ini, mampu mendefinisikan secara langsung perbedaan antara performa aktual yang sedang terjadi, dan performa ideal yang seharusnya bisa dicapai selama proses produksi," ungkap perusahaan, dikutip pada Senin (14/8/2023).
Teknologi tersebut telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, termasuk PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood).
Melalui pemanfaatan OEE Monitoring, operasional lantai produksi Garudafood menjadi lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Sehingga secara tidak langsung berdampak pada pengelolaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Team Operation Excellence Garudafood, Agus Suyapto, menilai OEE Monitoring Antares sangat membantu proses produksi perusahaannya.
"Setelah menggunakan OEE Monitoring dari Antares, Garudafood bisa dengan mudah mengetahui hasil produksi saat itu juga, termasuk isu yang terjadi. Jadi, kami bisa langsung evaluasi dan upgrade," kata dia.
Selain itu, nilai OEE dari proses produksi juga semakin meningkat dan pengambilan keputusan jauh lebih tepat dari sebelumnya.
"Kalau sudah begini, kami bisa lebih fokus pada continuous improvement," ungkap Agus.
Baca Juga: Para Ilmuwan Temukan Invertebrata Berbentuk Mirip Stroberi dengan 20 Tentakel
Baca Juga: Rilis Besok, Kamera Xiaomi Mix Fold 3 Jadi Spot Kebanggaan
Berkat solusi real-time yang disediakan oleh Antares, Garudafood dapat mengambil keputusan secara tepat waktu dan melakukan perencanaan yang lebih efektif, serta mampu mengoptimalkan mesin dan peralatan produksi yang ada.
Akurasi data Garudafood juga meningkat sekitar 10%, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang ideal, mengidentifikasi hambatan operasional, dan mendorong inisiatif perbaikan berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid, menyatakan bahwa data yang lebih akurat itu memungkinkan pelanggan bisnis memahami secara komprehensif kinerja produksi, mengurangi waktu henti mesin, dan meningkatkan efektivitas peralatan secara keseluruhan.
"Selain itu, menambah wawasan berharga dalam mengambil langkah yang lebih proaktif, untuk mengoptimalkan proses produksi dan mencapai standar kualitas yang lebih tinggi," tuturnya.
Tercatat, hingga saat ini, sudah ada sekitar 10 pabrik yang bergerak di industri manufaktur telah go digital dengan memanfaatkan IoT Solution Antares.
Selain itu, Antares juga sudah mengantongi sertifikasi global dari OneM2M sebagai bukti kapabilitas layanan yang menyolusikan kebutuhan IoT.
Pemanfaatan teknologi IoT dari Antares menjadi salah satu prioritas Leap untuk mengakselerasi kedaulatan digital di Indonesia.
Teknologi kecerdasan buatan yang dihadirkan oleh IoT Antares dapat menunjang otomatisasi bisnis, dan menyederhanakan kehidupan sehari-hari sebagai jawaban dari tantangan-tantangan digital yang ada.