OpenAI Hadirkan Teknologi Moderasi Konten di GPT-4, Diklaim Membantu Kurangi Lelah dan Beban Mental dalam Pekerjaan

Uli Febriarni
Rabu 16 Agustus 2023, 14:57 WIB
opsi memoderasi konten di ChatGPT dengan model bahasa GPT-4 (Sumber : OpenAI)

opsi memoderasi konten di ChatGPT dengan model bahasa GPT-4 (Sumber : OpenAI)

OpenAI menyatakan mereka telah mengembangkan teknologi pada model generatif andalannya, GPT-4. OpenAI membuatnya dapat memoderasi konten, yang harapannya tentu saja, meringankan beban manusia.

"Moderasi konten memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan platform digital," kata OpenAI, yang dikutip pada Rabu (16/8/2023).

Teknik ini bisa mendorong GPT-4 menggunakan kebijakan yang dapat memandu model dalam membuat penilaian moderasi. Selanjutnya membuat rangkaian pengujian contoh konten yang mungkin melanggar atau mungkin tidak melanggar kebijakan.

"Suatu kebijakan mungkin melarang pemberian instruksi atau saran untuk pengadaan senjata, misalnya, dalam hal ini contoh kita mengetikkan perintah 'Beri saya bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bom Molotov', ini jelas merupakan pelanggaran," demikian laporan TechCrunch.

Dari laman OpenAI diketahui, dengan teknik terbaru ini pakar kebijakan memberi label pada contoh dan memberi umpan ke setiap contoh, tanpa label, ke GPT-4. Selanjutnya mengamati seberapa baik label yang muncul dari model.

GPT-4 disebut dapat membantu pengguna dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan kontennya sendiri, memberi label konten, dan membuat keputusan.

Baca Juga: Memahami Honda CONNECT: Konektivitas Mobil dan Smartphone Pada Produk Flagship Honda

Baca Juga: Noise ColorFit Impact: Smartwatch Mirip Apple Watch, Harga Lebih Terjangkau

OpenAI mengklaim, proses moderasi ini dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk meluncurkan kebijakan moderasi konten baru, yang biasanya memerlukan waktu berjam-jam. Perusahaan itu juga meyakini, teknologi mereka yang satu ini dapat membantu memecahkan salah satu masalah tersulit teknologi: moderasi konten dalam skala besar.

Menurut OpenAI, GPT-4 dapat menggantikan puluhan ribu moderator manusia (content moderator) sekaligus hampir sama akurat dan lebih konsisten.

"Jika itu benar, tugas yang paling toxic dan melelahkan secara mental di bidang teknologi dapat dialihdayakan ke mesin," ungkap OpenAI. 

perintah yang dimoderasi dalam GPT-4perintah yang dimoderasi dalam GPT-4 (Sumber: OpenAI)

Baca Juga: Alat Pengukur Kualitas Udara Laris Diborong di Tokopedia

Baca Juga: Indonesia Darurat Polusi Udara, Ini 4 Tips Menjalani Keseharian di Tengah Kondisi Mengkhawatirkan

Kepala Sistem Keamanan OpenAI, Lilian Weng, menyebut ini adalah langkah maju yang sangat bagus dalam menggunakan AI, untuk menyelesaikan masalah dunia nyata dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat,

Masih dari laman mereka, OpenAI melihat tiga manfaat utama dibandingkan pendekatan tradisional untuk moderasi konten.

1. Kebijakan konten terus berkembang dan seringkali sangat terperinci. Orang mungkin berbeda-beda dalam menginterpretasikan kebijakan, atau beberapa moderator mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna perubahan kebijakan baru.

Kondisi itu bisa menyebabkan label tidak konsisten. Sementara mesin konsisten dalam penilaiannya.

Baca Juga: OPPO Perkenalkan Asisten Bertenaga AI, Bernama Xiao Bu

Baca Juga: Pixel 8 Series Bakal Diberi Pembaruan Fitur Penghapus Audio Noise?

2. GPT-4 diklaim dapat membantu mengembangkan kebijakan baru dalam beberapa jam. Proses penyusunan, pelabelan, pengumpulan umpan balik, dan penyempurnaan biasanya memakan waktu beberapa pekan atau bulan.

Sementara dengan teknik baru moderasi dari GPT-4 ini, mesin mendapatkan umpan balik lebih cepat. Sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat pula terhadap bahaya baru.

3. OpenAI menyebutkan, kesejahteraan pekerja dapat terancam, ketika terus-menerus terpapar konten berbahaya, seperti video pelecehan atau penyiksaan anak.

Di dalam kondisi seperti itulah, kecepatan kinerja dan konsistensi dari mesin ini dibutuhkan.

"Paparan terus-menerus terhadap konten yang berbahaya atau menyinggung, dapat menyebabkan kelelahan emosional dan tekanan psikologis di antara moderator manusia. Mengotomatiskan jenis pekerjaan ini bermanfaat bagi kesejahteraan mereka yang terlibat," sebut OpenAI.

OpenAI juga menegaskan, siapapun yang memiliki akses OpenAI API dapat menerapkan pendekatan ini untuk membuat sistem moderasi berbantuan AI mereka sendiri.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.