Salah satu laman Adobe membagikan kabar duka, khususnya bagi kalangan kreatif yang terbiasa menuangkan inspirasi mereka di aplikasi Adobe.
Dengan kesedihan yang mendalam, Adobe berbagi kabar tentang meninggalnya salah satu pendiri perusahaan tercinta, Dr. John Warnock. Dr Warnock meninggal dunia pada Sabtu (19/8/2023), ia mengembuskan napas terakhirnya dikelilingi dengan anggota keluarga yang mengasihinya, demikian kabar yang dibagikan Adobe kepada publik.
Warnock meninggalkan seorang istri, yang merupakan seorang seniman grafis dan turut membuat logo Adobe untuk kali pertama. Warnock juga merpakan ayah dari tiga orang anak.
"Dr. Warnock ikut mendirikan Adobe pada 1982 bersama Dr. Charles Geschke setelah bertemu sebagai kolega di Xerox. Produk pertama mereka adalah Adobe PostScript, teknologi inovatif yang memicu revolusi penerbitan desktop," ungkap Adobe, dikutip Senin (21/8/2023).
Dr. Warnock pensiun sebagai CEO pada tahun 2000 kemudian menjadi ketua dewan. Warnock berbagi posisi tersebut bersama Dr. Geschke, hingga 2017. Mendiang Warnock menjadi anggota Dewan Direksi sejak saat itu.
"Sebagai pengakuan atas pencapaian teknis mereka, Dr. Warnock pernah dianugerahi National Medal of Technology and Innovation yang bergengsi oleh Presiden Barack Obama; Penghargaan Pengusaha Komputer dari IEEE Computer Society; Medali Prestasi Asosiasi Elektronik Amerika; dan Marconi Prize untuk kontribusi pada ilmu informasi dan komunikasi," tulis Adobe merunut pengakuan publik atas karya Warnock.
Baca Juga: Cara dan Syarat Tukar Tambah Hape Samsung Galaxy
Baca Juga: Mengulang Kejayaannya Tahun Lalu, Veda Kembali Maksimal di IATC 2023
CEO Adobe, Shantanu Narayen, turut menyampaikan obituari tersebut kepada karyawan Adobe. Di dalam emailnya, ia mengatakan bahwa kecemerlangan dan inovasi teknologi John Warnock telah mengubah dunia. Wafatnya John Warnock menjadi hari yang menyedihkan bagi komunitas Adobe, dan industri tempat dia menjadi inspirasi selama beberapa dekade.
"Visi dan hasrat mendiang, memungkinkan Adobe menghadirkan inovasi inovatif seperti Illustrator, format file PDF yang ada di mana-mana, serta Acrobat, Photoshop, dan Premiere Pro, yang mendefinisikan era desktop dan membebaskan kreativitas dan peluang bagi jutaan orang," ungkap dia.
John Warnock telah diakui secara luas sebagai salah satu penemu terhebat di generasi kita, dengan dampak signifikan pada cara kita berkomunikasi dalam kata-kata, gambar, dan video, lanjut Narayen.
Baca Juga: Polusi Udara Terkait dengan Tingkat Kriminal, Ini Studinya
Baca Juga: Mampir ke Rumah Produksi Gula Aren di Bantul, Dicetak Tradisional Pakai Batok Kelapa
Menurut Shantanu lagi, meskipun dampak dari inovasi Warnock tidak terhitung, mendiang memiliki semangat, hasrat, dan keyakinan yang tak tergoyahkan dalam membangun perusahaan dengan nilai-nilai kuat.
"Itu yang memengaruhi kita semua yang bekerja di Adobe. John sangat memahami teknologi mana yang akan menyenangkan pelanggan, serta menciptakan nilai bisnis," tuturnya,
"John dan istrinya, Marva, menggunakan produk kami terus-menerus dan menetapkan standar empati pelanggan," imbuh dia.
Ia mengungkap, merenungi keberpulangan John Warnock membuat Shantanu menyadari bahwa, wafatnya John Warnock akan meninggalkan kekosongan besar dalam hidupnya dan tim.
"Saya mengingat kembali beberapa bulan yang lalu, ketika saya melihat John di tengah peringatan 30 tahun Acrobat. Setelah acara, kami merayakan dampak Acrobat dan PDF terhadap dunia komunikasi. Kami berbicara tentang potensi Firefly untuk mengubah teknologi kreatif generasi berikutnya," ucapnya berbagi kenangan.
Sementara itu, dilansir terpisah, The Verge menulis, Adobe diasosiasikan secara luas dengan Adobe Acrobat dan Adobe Photoshop. Tetapi perusahaan ini telah mempertahankan portofolio luas yang mengesankan dari aplikasi pokok yang dianggap baik di berbagai industri.
"Selama masa jabatan Warnock sebagai CEO-nya, Adobe menciptakan perangkat lunak standar industri untuk bisnis, desain grafis, fotografi, pengeditan video, rekaman audio, dan banyak lagi," ungkap media itu.