Tim Anargya dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan mobil formula terbaru, di halaman Gedung Rektorat kampus setempat.
Mobil listrik mereka, Anargya EV Mark 3.0, akan berpacu bersaing bersama unit lain milik beragam universitas pesaing, dalam merebut gelar juara di ajang Formula Society Automotive Engineer (FSAE) Japan 2023.
Pembina Tim Anargya ITS, Alief Wikarta, mengungkap bahwa untuk tahun ini, tim Anargya ITS adalah satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Terkait persiapan tim, General Manager Tim Anargya ITS, Rafif Herdian Noor, menjelaskan mobil bebas emisi generasi ketiga dari Tim Anargya ini telah disiapkan sejak satu tahun lalu.
Baca Juga: GIIAS 2023 Membawa Kenaikan Penjualan Untuk Produk Subaru
Baca Juga: Lamborghini Elektrik Lanzador Meluncur 2028, Usung Mode Berkendara LDVI
Rafif menerangkan, EV Mark 3.0 merupakan pengembangan dari EV Mark 2.0 yang diluncurkan 2021 dan EV Mark 1.0 yang hadir pada 2019.
"Salah satu komponen terbaru yang ditambahkan adalah diffuser, sebagai perangkat aerodynamic untuk membuat mobil lebih stabil," kata dia, dilansir dari keterangan tertulisnya, Selasa (22/8/2023).
Selain itu, inovasi juga dilakukan pada baterai kendaraan listrik tersebut, yaitu penggunaan pendingin udara yang dialirkan melalui sidepod. Kapasitas baterai juga ditingkatkan dari yang sebelumnya 6 kilowatt-hour (kWh) menjadi 7,46 kWh.
Lebih lanjut, mahasiswa Teknik Mesin Industri angkatan 2020 ini juga menambahkan, pada perakitan mobil ini Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang digunakan turut meningkat, khususnya pada perakitan komponen utama.
Ia menyatakan, mobil Anargya EV Mark 3.0 akan dikemudikan oleh Dhaifan Wira Laksono, dari Departemen Teknik Elektro ITS. Ia berharap, mobil ini dapat membawa pulang gelar juara dari FSAE Japan 2023.
Kompetisi ini memiliki beberapa tahapan, di antaranya technical inspection serta dua tahap utama, static event dan dynamic event.
"Pada static event, mahasiswa dituntut secara detail untuk dapat mendesain serta merancang proses manufaktur, hingga mempertimbangkan aspek bisnis dari produksinya," ungkap Rafif.
Baca Juga: Tampil Vibrant dan Jadi Pusat Perhatian dengan Produk Kolaborasi Skechers x Jen Stark
Baca Juga: Setelah Dibuat Mirip TikTok, Tumblr Punya Feed Baru yang Disebut Mirip Twitter
Sementara pada dynamic event, aspek yang dinilai meliputi performa mobil, efisiensi, serta standar keselamatan pengemudi.
Tim Anargya telah melakukan persiapan untuk kompetisi ini sejak awal tahun ini. Mulai dari serangkaian desain dan simulasi, proses manufaktur, perakitan, hingga pengujian pada Juli 2023.
Kemudian, sepuluh hari menjelang kompetisi, Tim Anargya ITS melakukan testing dan running, untuk mengevaluasi kinerja dan menyempurnakan performa dari mobil unggulannya ini.
"Target kami, dapat mengeluarkan performa terbaik dan meraih kembali posisi tertinggi," tuturnya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof Adi Soeprijanto, mengatakan tim Anargya telah memenuhi setiap aspek teknis yang dibutuhkan untuk meraih gelar juara.
Adi meminta tim Anargya tetap tenang dalam menghadapi keadaan darurat yang tak terprediksi.
FSAE Japan merupakan ajang tahunan yang akan berlangsung pada 28 Agustus hingaa 2 September 2023, di Ecopa Park, Shizuoka, Jepang.
Pada ajang internasional ini, tim bimbingan Alief Wikarta tersebut mengikuti seluruh mata lomba yang terdiri dari static event dan dynamic event.
Seperti dijelaskan Rafifi di atas tadi, adapun static event terdiri dari business plan, design presentation, cost and manufacturing, structural equivalent sheet hingga electrical system form. Sedangkan, dynamic event melombakan efficiency, endurance, skidpad, dan autocross.