Youtube Meluncurkan Inkubator AI Musik, Kerja Sama dengan UMG

Rahmat Jiwandono
Rabu 23 Agustus 2023, 17:15 WIB
Ilustrasi Youtube. (Sumber : Unsplash)

Ilustrasi Youtube. (Sumber : Unsplash)

Techverse.asia - Youtube dengan cepat menjadi rumah bagi musik yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan alias Aritificial Intelligence (AI), dan layanan ini mencoba mencapai keseimbangan antara penggemar teknologi dan label yang ingin melindungi hak cipta mereka.

Sementara Youtube optimistis pada potensi AI untuk meningkatkan ekspresi kreatif musik yang unik, perusahaan juga mengatakan perlu memastikan integritas karya artis dilindungi. Untuk itu, perusahaan meluncurkan sesuatu yang disebut Inkubator AI Musik Youtube, untuk membantu menginformasikan pendekatannya terhadap AI dengan bekerja sama dengan artis, penulis lagu, dan produser di seluruh industri untuk membuat keputusan tentang cara melanjutkannya.

Untuk memulai program ini, Youtube bermitra dengan Universal Music Group (UMG) telah meluncurkan serangkaian prinsip untuk musik AI. Secara teori, pendekatan ini mendorong adopsi sambil tetap membayar artis. Youtube bekerja sama dengan UMG dan sejumlah talentanya, termasuk penulis lagu dan produser Anitta; penulis lagu, produser dan pengusaha Björn Ulvaeus; musisi, komposer dan produser Don Was; Musisi Kolombia Juanes; produser Louis Bell; komposer Max Richter.

Baca Juga: Biar Terlihat Lebih Estetik, X Akan Hapus Tajuk Utama dari Tautan Berita

Kemudian ada pula penulis lagu dan produser Rodney Jerkins; penyanyi-penulis lagu Rosanne Cash; penulis lagu dan produser Ryan Tedder dari OneRepublic; rapper, musisi, pengusaha dan dermawan Yo Gotti; dan karya milik Frank Sinatra.

“Inti dari visi kolektif kami adalah mengambil langkah-langkah untuk membangun ekosistem musik dan video yang aman, bertanggung jawab, dan menguntungkan hingga ekosistem di mana artis dan penulis lagu memiliki kemampuan untuk menjaga integritas kreatif mereka, kemampuan mereka untuk memilih, dan mendapatkan kompensasi yang adil,” kata Ketua dan CEO UMG, Lucian Grainge.

Sementara, Youtube mengatakan dalam sebuah postingan blog bahwa mereka akan berinvestasi dalam membangun sistem manajemen hak Content ID, memperbarui kebijakannya dalam mengunggah konten yang dimanipulasi, dan menerapkan alat AI generatif untuk membantu mendeteksi video yang melanggar aturannya.

“Sistem AI generatif dapat memperkuat tantangan saat ini seperti penyalahgunaan merek dagang dan hak cipta, misinformasi, spam, dan banyak lagi. Namun AI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi konten semacam ini, dan kami akan terus berinvestasi dalam teknologi bertenaga AI yang membantu kami melindungi komunitas pemirsa, pembuat konten, artis, dan penulis lagu,” kata CEO Youtube, Neal Mohan kami kutip, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Paket Youtube Premium, Dapat Kuota Tambahan 2GB

Namun begitu, Youtube belum mengumumkan rincian apapun mengenai investasi baru ini selain berjanji untuk menyeimbangkan perlindungan hak dengan inovasi yang dipimpin oleh pembuat konten, termasuk mencari cara untuk memonetisasi konten yang dihasilkan AI.

Youtube juga mengatakan musik AI harus menyertakan “perlindungan yang sesuai” terhadap pelanggaran hak cipta, dan juga harus memberikan peluang bagi mitra yang ingin terlibat. Meskipun raksasa video ini belum menjelaskan secara rinci apa yang akan terjadi, mereka menyatakan bahwa mereka akan membangun sistem Content ID yang membantu pemegang hak menandai materi mereka.

Selain itu, Youtube mengklaim akan meningkatkan kebijakan konten dan struktur keamanannya untuk beradaptasi dengan AI. Perusahaan milik Google ini telah mempunyai sistem untuk menangkap penyalahgunaan hak cipta, misinformasi, dan pelanggaran lainnya, namun bermaksud untuk mengerahkan lebih banyak sumber daya untuk metode tersebut.

Baca Juga: Enggak Mau Kalah dengan TikTok, Youtube Shorts Mendapatkan Alat Kreasi Baru

Berbeda dengan Youtube, UMG lebih ragu untuk menggunakan AI. Awal tahun ini, mereka meminta layanan streaming seperti Spotify untuk mencegah perusahaan AI menggunakan musiknya untuk melatih model mereka, misalnya. Mereka juga mengeluarkan teguran hak cipta pada video Youtube yang dibuat oleh AI yang memanfaatkan karya senimannya.

Ketika lagu AI viral yang meniru vokal Drake dan The Weeknd menjadi viral, UMG menarik lagu tersebut dari Spotify dan Apple Music. Inti dari keluhan UMG – serupa dengan yang dilihat di industri kreatif – adalah masalah penyerapan karya seniman untuk melatih model AI dan kemudian digunakan kembali untuk menciptakan karya seni baru tanpa izin atau kompensasi yang sesuai.

Maka tidak mengherankan jika UMG bekerja sama dengan Youtube untuk mengembangkan semacam struktur yang memastikan pemegang hak cipta mendapatkan bayaran. Mengenai kemitraan ini, Mohan merasa sangat gembira dengan peluang AI untuk meningkatkan kreativitas di seluruh dunia, namun ia menyadari bahwa Youtube dan janji AI hanya akan berhasil jika mitranya juga sukses.

“Bersama-sama, kami dapat memanfaatkan teknologi baru ini dengan cara yang mendukung artis, penulis lagu, produser, dan industri secara keseluruhan sambil memberikan nilai bagi penggemar dan mendorong batas-batas kreativitas,” katanya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup10 April 2025, 21:16 WIB

Searce Dinobatkan sebagai Google Cloud Country Partner of the Year 2025

Searce ialah perusahaan rintisan bidang konsultan teknologi modern yang berbasis kecerdasan buatan.
Searce dapat award dari Google Cloud. (Sumber: istimewa)
Lifestyle10 April 2025, 19:25 WIB

Robert Pattinson Diincar untuk Peran di Dune: Part Three, Perankan Scytale?

Aktor tersebut akan bergabung dengan Timothée Chalamet dalam film 'Dune' ketiga dan terakhir Denis Villeneuve.
Robert Pattinson.
Automotive10 April 2025, 18:51 WIB

Hyundai Ungkap Desain Insteroid, Debut di Korea Selatan

Mobil sporty ini bertujuan untuk memicu minat lebih lanjut terhadap model produksi INSTER yang sudah dijual di pasar-pasar utama.
Hyundai Insteroid. (Sumber: Hyundai)
Techno10 April 2025, 16:23 WIB

Laporan Lazada: Kesenjangan Penerapan AI bagi Penjual Online di Indonesia Masih Tinggi

Rata-rata penjual online di Asia Tenggara baru mengadopsi AI dalam 37% operasional bisnis.
Ilustrasi Lazada. (Sumber: istimewa)
Techno10 April 2025, 15:54 WIB

Vivo V50 Lite Segera Rilis di Indonesia, Bodinya Sangat Tipis dan Kuat

Lebih Tipis dengan Borderless Screen, Lebih Tangguh dengan P-OLED Display.
Vivo V50 Lite. (Sumber: Vivo)
Techno10 April 2025, 15:25 WIB

Youtube Mungkin Menonaktifkan Notifikasi dari Channel yang Enggak Ditonton

Sementara itu, sebuah lembaga analis firma mengklaim Youtube adalah rajanya semua media.
Youtube.
Automotive09 April 2025, 19:26 WIB

3 MINI John Cooper Works Dipasarkan di Hong Kong, Semua Serba Listrik

Seri ini memadukan desain minimalis, performa sekelas motorsport, inovasi ramah lingkungan, dan teknologi mutakhir.
All New Mini Wan Chai. (Sumber: Mini Cooper)
Techno09 April 2025, 18:59 WIB

Motorola Edge 60 Fusion: Ponsel Kelas Menengah Pertamanya Bertenaga Dimensity 7400

Ponsel Edge 60 pertama Motorola terasa seperti kanvas.
Motorola Edge 60 Fusion. (Sumber: Motorola)
Lifestyle09 April 2025, 18:30 WIB

IHSG Anjlok, Ini Momen yang Tepat untuk Membeli Saham

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan IHSG merosot drastis.
Ilustrasi saham. (Sumber: freepik)
Techno09 April 2025, 17:35 WIB

Peringkat Smart City Indonesia Tak Beranjak, 3 Kota Ini Kalah Kota Lain di Asia Tenggara

Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) telah menjadi kekuatan pionir dalam mengembangkan pemimpin selama lebih dari 75 tahun.
Ilustrasi kota pintar atau smart city. (Sumber: freepik)