Google sedang menguji fitur text-to-speech untuk mode membaca (reading mode) pada Chrome desktop. Dan untuk mendapatkan fitur itu, pengguna dapat menggunakan ekstensi peramban dan memilih perintah kemampuan 'membaca dengan lantang.'
Baca Juga: Bye! Messenger Lite di Android Bakal Dimatikan
Dilaporkan oleh The Verge, fitur tersebut tampaknya dapat ditemukan di Chrome Canary, Chrome versi terbaru Google, menurut pengguna X Leopeva64.
"Jika Anda memiliki fitur tersebut, Anda dapat mengklik tombol putar di bagian atas artikel yang Anda lihat dalam mode membaca, agar Google membaca teksnya," tulis Leopeva64, yang dikenal sebagai pakar peramban, dilansir pada Sabtu (26/8/2023).
Namun, berdasarkan video tersebut, Google masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan. Karena suara yang ditimbulkan adalah suara robot, dan ketimbang membaca tulisan, suara robot justru memperdengarkan ia sedang mengeja header.
Media itu memandang, jika Google akhirnya meluncurkan fitur text-to-speech baru ini secara luas, ini bisa menjadi pilihan bagus bagi pengguna Chrome yang lebih suka menyerap informasi melalui audio.
Sementara itu mengutip Android Police, Reading Mode yang terpasang di peramban website membantu merapikan halaman web, agar pengguna dapat melihat artikel tanpa iklan atau popup yang mengganggu.
Meskipun banyak peramban populer telah memiliki fitur ini sejak lama, Google Chrome baru saja menyusulnya. Meski demikian, Google secara aktif berupaya untuk menghadirkan fitur tambahan ke mode membaca, dan opsi baca dengan lantang yang praktis sudah tersedia untuk browser Chrome.
Baca Juga: Meta Rilis Bot AI Pembuat Coding, Mendukung Bahasa Python, Java dan C++, PHP. Mau Coba?
Membahas soal fitur membaca lantang, sesuai namanya, membaca lantang (read aloud) pada dasarnya membacakan keseluruhan artikel dan 'seolah-olah Anda sedang mendengarkan buku audio, dengan kemampuan text-to-speech (TTS)'.
"Sekali lagi, beberapa browser dan aplikasi utama seperti Pocket sudah memiliki fitur tersebut, namun Google Chrome baru sekarang meluncurkannya melalui saluran Canary," ujar media itu.
Saat kita membuka artikel dalam mode membaca Chrome Canary di desktop, kita akan melihat opsi baru, seperti yang ditemukan oleh Leopeva64. Kita dapat menggunakan tombol putar kecil ini agar browser membacakan artikel untuk kita.
Dalam kondisi saat ini, alat baca lantang milik Chrome terlihat sangat sederhana. Peramban lain memungkinkan kita mengubah kecepatan bicara, melompati artikel, dan bahkan mengubah suara.
Baca Juga: Belum Pede Memulai Live Selling? Ikuti Langkah-Langkah Berikut, Pelan-Pelan
Misalnya, di Microsoft Edge, ada daftar panjang suara yang terdengar lebih natural dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa daerah. Tak satupun dari opsi tersebut tersedia di Chrome Canary saat ini, meskipun tidak ada yang menghentikan Google untuk merilis versi baca-lantang berfitur lengkap dengan versi stabil.
Melihat fungsi dan cara kerjanya, alat membaca lantang ini, diketahui dapat sangat membantu kaum buta dan disleksia saat memahami informasi yang mereka temukan lewat peramban.
Perhatian Google terhadap teman difabel telah mereka tunjukkan lewat perangkat dukungan 'aksesibilitas disabilitas'.
Google sangat menjunjung tinggi kerja sama dengan komunitas disabilitas, untuk menciptakan produk yang lebih bermanfaat, dan melakukan hal-hal seperti membuat layanan teks dan relay lebih mudah diakses.
Mode Baca pada Chrome membantu pengguna difabel mempersonalisasi pengalaman membaca layar di Android.
Google juga selama bertahun-tahun kami telah bekerja sama dengan komunitas tuli untuk membangun fitur berbasis AI seperti Live Caption. Live Caption secara otomatis menghasilkan teks real-time untuk media dan panggilan telepon di Android dan Chrome.
Google juga menghadirkan fitur Transkripsi Instan dan TalkBack.
Ada banyak rangkaian fitur aksesibilitas untuk Android, yang membantu pengguna tunanetra berinteraksi dengan perangkat mereka. Ini menggunakan kata-kata yang diucapkan, getaran, dan umpan balik yang dapat didengar lainnya. Hal itu untuk memungkinkan pengguna mengetahui apa yang terjadi di layar, sehingga pengguna dapat berinteraksi lebih baik dengan perangkat mereka.