Meta Akan Aktifkan E2EE untuk Messenger pada Akhir 2023, Aman dari Penyadapan

Rahmat Jiwandono
Senin 28 Agustus 2023, 16:23 WIB
Ilustrasi percakapan di Messenger dienkripsi secara end-to-end. (Sumber : Meta)

Ilustrasi percakapan di Messenger dienkripsi secara end-to-end. (Sumber : Meta)

Techverse.asia – Meta belum lama ini mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk mengaktifkan enkripsi end-to-end secara default untuk Messenger pada akhir tahun ini. Standar enkripsi end-to-end (E2EE) ini, yang pertama kali hadir setahun yang lalu, akan tersedia sebagai standar untuk semua pengguna pada akhir tahun 2023.

Sistem tersebut akan menjaga percakapan tetap aman dari penyadapan dan intersepsi menggunakan kriptografi kunci publik, artinya tidak seorang pun, bahkan penegak hukum, dapat mengakses percakapan. Pada saat yang sama, riwayat pesan pengguna juga akan dienkripsi.

Meta pertama kali berfokus pada Whatsapp, yang kini menawarkan E2EE penuh, tetapi Messenger akan memiliki tingkat perlindungan yang sama pada akhir tahun. Perusahaan telah membangun fitur E2EE di Messenger selama bertahun-tahun.

Kendati demikian, sebagian besar masih bersifat opsional atau eksperimental. Pada 2016 lalu, Meta mulai meluncurkan perlindungan enkripsi end-to-end melalui mode percakapan rahasia. Lima tahun kemudian, perusahaan memperkenalkan opsi untuk panggilan suara dan video di aplikasi.

Baca Juga: Whatsapp Luncurkan Fitur untuk Mengirim Video Kualitas HD

Meta melakukan langkah serupa dengan menyediakan opsi enkripsi end-to-end untuk obrolan grup dan panggilan pada Januari 2022. Selanjutnya pada Agustus 2022, Meta mulai menguji E2EE untuk obrolan individu.

Ada peningkatan tekanan pada Meta untuk mengaktifkan E2EE sehingga perusahaan atau pihak lain tidak dapat mengakses pesan obrolan pengguna. Melindungi komunikasi individu menjadi lebih penting setelah seorang gadis dan ibunya di Nebraska, Amerika Serikat (AS) mengaku bersalah atas tuduhan aborsi pada Juli 2022 setelah Meta menyerahkan isi percakapan di DM-nya kepada polisi.

Tahun lalu, polisi mengadili remaja berusia 17 tahun tersebut berdasarkan data tentang pesan langsungnya dari Messenger yang diberikan oleh Meta segera setelah Mahkamah Agung membatalkan Roe v. Wade, sebuah keputusan tahun 1973 yang menjadikan aborsi legal.

Dalam sebuah surat kepada kelompok advokasi hak digital Fight for the Future yang dilaporkan The Verge pada bulan ini, wakil petugas privasi Meta Rob Sherman mengatakan bahwa mereka juga akan meluncurkan enkripsi end-to-end ke DM Instagram setelah peluncuran Messenger. Dia juga menyebutkan bahwa tahap pengujian menjadi lebih lama dari yang diperkirakannya karena kendala teknis.

Menurut Meta, transisi tersebut dilakukan, dengan menyebutnya sebagai proses yang sangat kompleks dan teka-teki teknik yang menantang. Dalam postingan blognya, perusahaan menjelaskan bahwa ada tantangan signifikan dalam membangun fitur enkripsi untuk Messenger. Alasannya, Meta harus melepaskan arsitektur server lama dan membangun cara baru bagi orang-orang untuk mengelola riwayat obrolan mereka melalui perlindungan seperti PIN.

Baca Juga: Kabel Pengisi Daya iPhone 15 Dirumorkan Panjangnya 1,5 Meter, Ada 5 Opsi Warna Berbeda

"Dengan cepat menjadi jelas bahwa transisi layanan kami ke E2EE akan menjadi teka-teki teknik yang sangat kompleks dan menantang. Kami tidak hanya perlu melakukan transisi ke arsitektur server baru tetapi juga menulis ulang basis kode kami agar dapat bekerja pada beberapa perangkat yang berbeda, bukan hanya pada server saja," tulis Meta dilansir Techverse.asia, Senin (28/8/2023).

Meta menambahkan bahwa mereka harus membangun kembali lebih dari 100 fitur seperti menampilkan pratinjau tautan dalam percakapan untuk mengakomodasi enkripsi ujung ke ujung.

Aplikasi perpesanan populer perusahaan Whatsapp telah memiliki E2EE selama bertahun-tahun, dan dalam beberapa tahun terakhir telah menemukan cara untuk mendukung multi perangkat untuk satu akun tanpa merusak enkripsi. Meta menyatakan bahwa tim Messenger mengambil pelajaran dari Whatsapp untuk menerapkan enkripsi end-to-end.

Setelah kejadian tersebut, beberapa organisasi, termasuk Amnesty International, Access Now, dan Fight for the Future menulis petisi ke Meta dan platform lain untuk mengaktifkan enkripsi end-to-end untuk obrolan pribadi.

Pihak berwenang di seluruh dunia telah menjajaki peraturan yang dapat membahayakan enkripsi pada aplikasi perpesanan. Meskipun Meta telah menolak usulan ini melalui Whatsapp untuk mendukung enkripsi end-to-end, tetapi Meta belum sepenuhnya membangun perlindungan ini untuk Messenger dan DM Instagram.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)