Techverse.asia - Melihat dampak signifikan yang dihasilkan, perkembangan transformasi digital dinilai sebagai potensi yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap elemen masyarakat. Namun, sayangnya hal ini justru tidak didukung secara penuh dengan sumber daya manusia di Indonesia yang tercatat masih mengalami kesenjangan keterampilan digital. Hal ini yang turut berimplikasi terhadap terciptanya lanskap kerja sekaligus pendidikan yang tidak inklusif.
Berangkat dari diskursus tersebut, Center for Digital Society UGM, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Siberkreasi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kembali menghadirkan Mata Kuliah Kecerdasan Digital di tahun 2023.
Baca Juga: Yahoo Mail Memperkenalkan Kemampuan Baru yang Didukung AI, Termasuk Alat Penghemat Belanja
Melalui pembukaan kelas bertajuk “Akselerasi Talenta Digital Indonesia melalui Program Edukasi yang Inklusif” berusaha meningkatkan literasi digital dan menjembatani kesenjangan keterampilan dalam lanskap pendidikan Indonesia. Kali ini turut serta menggandeng Election Corner, Algohub, Algorand Foundation, dan IBF Net untuk menghadirkan kelas-kelas yang bisa dipilih oleh mahasiswa dan masyarakat umum.
Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyoroti bagaimana literasi digital adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh semua kalangan agar dapat memanfaatkan secara optimal perkembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari. Disampaikan bahwa tidak boleh ada yang ditinggalkan dalam proses bersama mendukung Indonesia makin cakap digital.
Wawan Mas’udi melalui sambutannya pun turut menambahkan bagaimana peranan UGM sebagai lembaga pendidikan dalam meningkatkan literasi dan kecakapan digital civitas akademika dengan menyediakan berbagai pilihan mata kuliah penunjang keterampilan digital, fasilitas pembelajaran seperti Mata Kuliah Kecerdasan Digital.
“Transformasi digital tidak hanya bermakna dalam arti kita menggunakan tools digital saja, tapi kami perlu juga untuk memiliki digital mindset yang dapat kian mendukung penggunaan teknologi tersebut,” ujarnya, Selasa (29/8/2023).
Baca Juga: OpenAI Rilis ChatGPT Enterprise: Tawarkan Kinerja Dua Kali Lebih Cepat dan Kemanan Data Lebih
Melalui sudut pandang dari ranah pemerintah, Koordinator Literasi Digital untuk Masyarakat Kemenkominfo Rizki Ameliah memaparkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo untuk mendukung pengembangan talenta digital. Menurutnya, guna mendukung perkembangan talenta digital Indonesia, masyarakat perlu literasi digital.
Berdasarkan data yang dimiliki Kominfo, Indonesia punya 77 persen pengguna internet aktif, pengguna media sosial 60,4 persen, dan rata-rata screen time 6 jam 37 menit per hari. Jawatannya tidak bisa berjalan sendiri untuk menumbuhkan talenta digital menyeluruh di Indonesia.
“Faktor yang turut kami soroti untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia di sini adalah dalam hal infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat, yaitu SDM digital,” kata Rizki.
Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Manajer Riset CfDS UGM Agung Tri Nugraha mengenai perkembangan peranan agenda akselerasi talenta digital di indonesia. Menempatkan manusia sebagai center dari transformasi digital itu sendiri. Indeks literasi digital Indonesia masih dalam kategori sedang.
“Aspek yang perlu dibenahi juga pastinya pemetaan infrastruktur, perlunya akselerasi agar seluruh wilayah di Indonesia menggunakan 4G misal. Akselerasi digital ini turut diwujudkan dengan semakin masifnya institusi dan lembaga pendidikan menyediakan wadahnya, CfDS bersama para mitra juga selalu melakukan upayanya,” papar Agung.
Baca Juga: Harga dan Spek Tablet Lenovo Tab P12 and Tab M10 5G
Sebagai anak muda yang turut aktif memanfaatkan teknologi dalam menunjang keseharian dan pekerjaannya, Danang Giri sebagai content creator turut melihat potensi digital yang sangat besar semakin ke sini. Danang menyampaikan media sosial adalah salah satu tools yang bisa digunakan oleh masyarakat.
“Kita perlu cerdas secara digital untuk dapat memanfaatkan potensi luar biasa yang ada. Pilihan ada di tangan kita, kita harus bisa beyond dengan teknologi itu sendiri,” ujarnya.
CfDS bersama Fisipol UGM berharap dari pelaksanaan MKKD dapat membantu mempercepat akselerasi talenta digital di Indonesia. Menyediakan wadah untuk belajar bagi semua kalangan masyarakat dan mahasiswa di seluruh Indonesia, dengan akses yang lebih mudah. Dukungan dan kolaborasi untuk dapat merealisasikan cita-cita bersama menciptakan masyarakat Indonesia makin cakap digital.