Pertamina Siap Olah Sorgum, Jagung dan Singkong Sebagai Bioenergi

Uli Febriarni
Rabu 30 Agustus 2023, 12:04 WIB
sorgum (Sumber : trubus.id)

sorgum (Sumber : trubus.id)

Pertamina akan terus mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahwa pengembangan energi yang lebih berkelanjutan ini, telah menjadi komitmen negara-negara dalam B20, di Bali dan India; khususnya terkait New & Renewable Energy

Selain itu disepakati pula, dalam menjalankan transisi energi harus adil dan terjangkau. Dan sebagai Co-Chair Task Force Energy Climate Energy Sources Efficiency B20 India, Nicke akan memastikan agenda-agenda besar dalam rekomendasi B20 Bali dan India terus ditindaklanjuti. 

Menurut Nicke, pengembangan bioenergi memiliki banyak manfaat dalam mempercepat transisi energi.

Baca Juga: NodeStealer 2.0: Pelaku Kejahatan yang Mencuri Data Sensitif Akun Bisnis Facebook

"Bagi Pertamina, bioenergi bukan hanya mengurangi emisi saja, tetapi mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika perkebunan kami dorong, kami tambah menyerap banyak tenaga kerja," imbuh Nicke, dilansir dari keterangan resminya, Rabu (30/8/2023). 

Hal itu dikemukakan Nicke, karena Pertamina memandang bahwa untuk meningkatkan kemandirian energi, kita harus mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Termasuk juga jumlah tenaga kerja yang banyak.

"Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya," tuturnya.

"Kita harus memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke energi yang bersih, modern dan terjangkau. Baru namanya sustainable, the real sustainable energy itu, sebetulnya kita memiliki sumber daya," tegas Nicke.

Meski demikian, Nicke mengakui langkah itu tidak mungkin dikerjakan oleh Pertamina atau Indonesia sendiri, demikian pula setiap negara tidak mungkin mengerjakan sendiri.

"Global cooperation sangat penting. Pertamina sudah melakukan beberapa inisiatif dalam konteks global cooperation untuk transisi energi," terangnya.

Nicke menambahkan, ia telah ke India. Di negara itu ia bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini menjadi salah satu kerja sama yang akan ditindaklanjuti.

Baca Juga: Kim Bum Bakal Berperan Jadi Aa' Komarudin di Film Tanah Air Kedua, Si Pahlawan Garut

Baca Juga: Nyeruit: Sedikit Cukup untuk Bersama, FIlm Dokumenter yang Kenalkan Budaya Makan Masyarakat Lampung

Sementara itu Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan Pertamina semakin gencar mengembangkan inisiatif program transisi energi sejalan dengan tren dunia.

"Transisi energi dijalankan Pertamina dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, aksesibilitas, keterjangkauan, akseptabilitas dan keberlanjutan. Dalam jangka pendek, transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi, namun di sisi lain, bisa mencapai target pengurangan emisi karbon," ujar Fadjar.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060, dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Potensi Bioenergi Indonesia

  • Sorgum

Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Dirjen EBTKE Kementerian ESDM RI, pernah mempublikasikan mengenai pengembangan bahan bakar menggunakan sorgum.

Sorgum diketahui dapat dikembangkan menjadi bahan bakar berbasis bioethanol.

Sorgum manis bahkan telah menarik minat banyak negara, untuk mengembangkannya menjadi bioethanol; baik dengan memanfaatkan pati bijinya ataupun nira batangnya. Tentunya melalui proses fermentasi biasa maupun dikombinasi dengan memanfaatkan bagasnya (selulosa), melalui proses hidrolisa enzimatik.

Saat krisis minyak di Amerika pada 1970, negara itu memulai program pengembangan sorghum manis sebagai bahan baku bioethanol, dengan produktivitas batang mencapai 35 ton/ha (berat kering). Tetapi kegiatan ini menurun di era 1980-an, karena jatuhnya harga minyak dunia saat itu.

Banyak pilot project menjadikan sorgum sumber bioenergi di berbagai negara, seperti Amerika, India, China, Filipina, Australia. Industri bioethanol berbasis pati biji sorghum sudah berkembang dibeberapa negara yang memproduksi bioethanol berbasis pati seperti Amerika, Australia dan China.

Sejak 2008, Australia (United Petroleum, 2011) telah memproduksi fuel grade bioethanol berbasis pati biji sorgum berkapasitas 76.000 kL/tahun.

Sementara itu, bioethanol dari nira sorgum manis sudah dikembangkan India secara komersial berbasis komunitas, sejak 2012.

  • Singkong

Seorang dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember yang juga dikenal sebagai Profesor Singkong, Prof.Achmad Subagio, menyebutkan bila diproses dengan baik, maka singkong juga dapat menghasilkan energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan.

Achmad mengungkap Indonesia memiliki sumber daya yang besar terkait cassava atau singkong. Menurutnya, dalam satu tahun Indonesia mampu menghasilkan 20 juta ton singkong siap produksi.

Melimpahnya bahan baku singkong dan mudahnya dalam proses pembuatan bahan bakar tersebut, menjadikan bioethanol dari singkong ini sebagai pilihan enegi alternatif yang tepat bagi masyarakat.

  • Jagung

Sementara itu di laman Mongabay, diketahui seorang pengusaha jagung di Gorontalo, Lie Kian Lay, berhasil mengolah limbah berupa tongkol jagung menjadi bahan bakar alternatif di pabriknya. Bahkan dia berhasil menghemat 50% biaya bahan bakar.

Jagung sebagai komoditi unggulan Provinsi Gorontalo, limbahnya sangat berpotensial untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif terbarukan; yaitu bahan bakar nabati berupa biomassa, dengan produknya yaitu briket bioarang, bioethanol dan gas.

PLN pernah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) pertama di Indonesia pada 2014, yaitu PLTB Pulubala, Gorontalo, berbahan bakar tongkol jagung. Sayangnya sejak 2017, terhenti karena kerusakan mesin.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)