Xiaomi dilaporkan tengah menyiapkan pengganti sistem operasinya sendiri, MIUI. Sistem bernama MiOS telah didaftarkan merek dagangnya di China.
Pendaftaran merek dagang yang akan menggunakan MiOS, mencakup berbagai produk dan layanan. Mulai dari smartphone, tablet, laptop dan wearables. Ada kemungkinan MiOS akan digunakan pada kendaraan listrik milik Xiaomi yang akan diluncurkan tidak lama lagi.
Sistem operasi Xiaomi ini dikembangkan secara mandiri dan kompatibel dengan Android Open Source Project (AOSP). Pengembangan OS baru Xiaomi ini akan menjadi langkah besar perusahaan, untuk memiliki kontrol lebih besar atas perangkat lunaknya dan menghindari ketergantungan pada Android Google.
"Hal itu menunjukkan bahwa, perusahaan mungkin ingin mengembangkan sistem operasi yang dirancang khusus untuk teknologi ini," tulis GizChina yang kami kutip Rabu (30/8/2023).
Muncul kabar, MiOS akan menjadi cabang Android. Tetapi informasi ini belum terkonfirmasi.
Di sisi lain, ada juga beberapa faktor yang menunjukkan MiOS bisa menjadi sistem operasi yang benar-benar baru. Mengingat, selama ini Xiaomi telah banyak berinvestasi dalam kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin.
Baca Juga: Oppo Watch 4 Pro: Body Stainless Steel, Tersedia Opsi Strap Silikon dan Kulit
Baca Juga: Suzuki Indonesia Catatkan SPK Sebanyak 1.157 Unit, Grand Vitara dan New XL7 Hybrid Ramai Pembeli
Pada akhirnya, hanya waktu yang akan menentukan, MiOS akan menjadi sistem operasi yang benar-benar baru atau hanya cabang dari Android.
Hanya saja, fakta bahwa Xiaomi sedang mengembangkan sistem operasi sendiri merupakan perkembangan signifikan yang dapat berdampak besar pada pasar ponsel pintar.
Isu lain yang menyeruak, masih belum diketahui lebih detail alasan Xiaomi membangun sistem operasinya sendiri. Ada rumor yang mengatakan, dengan adanya MiOS, Xiaomi bukan hanya bakal lebih luwes dari bayang-bayang kebijakan Android Google. Tetapi ini juga akan memberi Xiaomi lebih banyak fleksibilitas dalam hal fitur dan desain.
Langkah menghadirkan MiOS ini, juga diperkirakan bakal membawa perusahaan bisa menghadirkan fitur yang populer di suatu negara atau merancangnya lebih efisien, pada perangkat di kelas tertentu.
Baca Juga: Kim Bum Bakal Berperan Jadi Aa' Komarudin di Film Tanah Air Kedua, Si Pahlawan Garut
Baca Juga: Kuartal Kedua Tahun Ini, Penjualan OPPO Juara Satu
Kemungkinan lain dibangunnya sistem operasi MiOS ini adalah karena Xiaomi ingin berekspansi ke pasar baru. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, memiliki kekhawatiran keamanan dalam penggunaan Android. Sistem operasi yang dikembangkan Xiaomi mungkin saja dapat mengatasi masalah ini, dan memudahkan perusahaan untuk menjual ponselnya di pasar tersebut.
Opsi alasan lain, karena Google diketahui sering menindak perusahaan asal China. Bukan tak mungkin Google suatu saat memblokir Xiaomi menggunakan Android.
Apapun alasannya, pendaftaran merek dagang MiOS merupakan perkembangan yang signifikan. Hal ini menunjukkan keseriusan Xiaomi dalam mengembangkan sistem operasinya sendiri. Ini dapat berdampak besar pada pasar ponsel pintar.
Dan yang perlu kita pahami sementara ini adalah, masa depan MiOS masih belum pasti, ada beberapa kemungkinan. Pertama, MiOS bisa saja sukses dan menantang dominasi Android dan iOS. Kedua, MiOS bisa saja gagal dan dihentikan oleh Xiaomi.
Ketiga, MiOS dapat digunakan dalam kapasitas terbatas, seperti pada kendaraan listrik Xiaomi.
Kemungkinan lain, MiOS belum tentu disukai oleh semua pengguna perangkat Xiaomi.
Dan sebelum itu, masih banyak hal yang belum kita ketahui tentang MiOS, antara lain: kapan akan dirilis, fitur apa saja yang akan dimilikinya, bagaimana perbandingannya dengan Android dan sistem operasi lainnya. Kita masih sama-sama menunggu informasi lanjutan untuk itu.