Google diketahui diam-diam merilis pembaruan pada antarmuka (interface) Google Maps. Sejumlah media melaporkan, Google memperbarui palet warna untuk pengguna ponsel dan desktop.
"Jika Anda tinggal di dekat perairan seperti danau, sungai, atau sungai, Anda akan melihat Google telah mengganti warna lavender kebiruan dengan warna biru kehijauan. Sebaliknya, warna semak dan hutan mengambil rona kebiruan, menggantikan warna hijau daun dengan warna hijau zamrud disaturasi," tulis Android Police, dikutip Senin (4/9/2023).
Selain itu, ada juga warna kuning yang digunakan untuk jalan raya, sekarang digunakan untuk membatasi jalur dengan kemacetan sedang.
Baca Juga: Heran Baterai Smartphonemu Cepat Habis? Coba Cek Koneksi Nirkabel dan Auto-Lock
Baca Juga: Daftar Spesfikasi Infinix Zero 30 5G, Kamera Depan Bisa Merekam Video 4K
Pengguna bisa melihat warna hijau zamrud disaturisasi di spanduk dan elemen UI lain, yang sebelumnya menggunakan warna hijau terang dari logo Google.
"Pembaruan palet ini merupakan peralihan dari tampilan Google Maps yang lebih tradisional dan lebih mendekati warna yang digunakan oleh Apple Maps," menurut laman CNET.
Sebelum kabar pembaruan Google Maps ini muncul, 9to5Google pernah menulis tentang pembaruan UI Apple Maps. Dalam informasi itu diketahui kalau Apple akhirnya mengizinkan pengguna mengunduh peta Apple Maps untuk digunakan secara offline. Fitur itu ada dalam pembaruan perangkat lunak iOS 17 yang hadir bulan ini. Tentu kita semua tahu, menggunakan peta secara offline adalah fitur yang telah dimiliki Google Maps selama bertahun-tahun.
"Selain menyerupai warna yang digunakan oleh pesaing Google dalam perangkat lunak pemetaan, warna Google Maps yang baru tidak mudah dibedakan seperti sebelumnya. Yang paling menonjol, warna air dan area alam/taman cukup dekat sehingga bisa menyatu," ungkap media itu.
Untungnya bagi orang-orang yang tidak menyukai tampilan baru, Google Maps memberikan tawaran baru yang melegakan, mereka tidak berubah dalam mode gelap.
Baca Juga: Redam Efek Sinar Biru Gadget Terhadap Wajah, Mahasiswa LPP Yogyakarta Buat Face Mist Berbahan Alami
Perubahan lain selain warna pada peta, yakni bilah bawah di Google Maps nampak lebih pendek dari sebelumnya, dengan kurangnya tema dinamis Material You. Walaupun perubahan warnanya tampak kecil, hasil gabungannya sangat berbeda dengan tampilan Google Maps dulu.
Pembaruan sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Google terhadap Google Maps, ini sekitar Mei 2023. Google saat itu memperkenalkan fitur Immersive View for Routes baru di kota-kota tertentu.
Immersive View for Routes menawarkan tampilan tiga dimensi (3D) suatu tempat dan menambahkan informasi seperti cuaca atau lalu lintas, untuk memberi pengguna terkait dengan gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di lokasi tersebut.
Dengan menghadirkan Immersive View for Routes, pengguna Google Maps akan bisa mendapatkan pemandangan luas, untuk membantu mereka memvisualisasikan ikon dan bangunan dengan lebih baik saat bernavigasi ke tempat baru.
Google bahkan akan membiarkan pengguna melihat simulasi lalu lintas, sehingga penggunanya dapat memahami apa yang mungkin dihadapi ketika berkendara di jalan raya.
Baca Juga: Satlas: Peta Dunia Bertenaga AI yang Bisa Tampilkan Pohon di Seluruh Dunia
Immersive View menggunakan visi komputer dan kecerdasan buatan atau Aritificial Intelligence (AI), untuk menyatukan miliaran Street View dan gambar udara bersama-sama untuk membuat model digital dunia. Immersive View for Routes mengikuti konsep yang sama, karena memungkinkan kita melihat pratinjau dan memahami rute sebelum mengambilnya.
Fitur ini juga memungkinkan kita, untuk melihat cuaca atau seperti apa kondisi lalu lintas pada waktu dan hari tertentu. Data itu didapatkan berdasarkan data saat itu dan historis yang telah dikumpulkan Google tentang area tertentu.