Director Android Consumer Brand Management, Jason Fournier, secara resmi memperkenalkan bahwa Android memiliki logo baru. Menurut Google, logo mereka yang baru ini tampil lebih modern.
Robot Android menjadi bagian menonjol dari logo, kini ditampilkan dengan mencerminkan keceriaan. Google juga berharap, keceriaan ini pula yang akan muncul, ketika orang-orang menggunakan Android.
"Hari ini, kami memberikan tampilan 3D yang benar-benar baru," kata Jason, dikutip rabu (6/9/2023).
Bugdroid —wajah dan elemen robot Android yang paling mudah dikenali— kini tampil dengan lebih banyak dimensi, dan lebih banyak karakter. Sebagai penanda visual merek, Google ingin bugdroid tampil dinamis seperti Android itu sendiri.
"Kami juga memperbarui tampilan seluruh tubuh robot, untuk memastikannya dapat dengan mudah bertransisi antara lingkungan digital dan kehidupan nyata. Menjadikannya pendamping yang serbaguna dan andal di seluruh saluran, platform, dan konteks," sebut dia.
Baca Juga: Stray: Game Petualangan Kucing di Dunia Cyberpunk yang Akan Difilmkan
Visual baru robot Android mengambil inspirasi dari desain material untuk melengkapi palet merek Google, serta mudah beradaptasi. Robot yang segar dan dinamis muncul saat Android terhubung dengan manusia, komunitas, dan momen budaya.
Dengan pembaruan ini, kita akan melihat beberapa perubahan halus yang membantu menghubungkan Android ke Google.
"Meskipun kami telah menambahkan lebih banyak lekuk tubuh dan kepribadian yang unik pada Android, gaya Android baru ini lebih mencerminkan logo Google dan menciptakan keseimbangan di antara keduanya," tutur Jason.
Pengguna akan mulai melihat aspek baru dari identitas merek, seperti logo yang diperbarui dan bugdroid 3D, muncul di perangkat Android dan di lebih banyak tempat, mulai tahun ini.
Sebagai sistem operasi terbesar di dunia, platform terbuka Android melayani beragam komunitas pengembang, pembuat perangkat, dan pengguna.
Dan seiring pertumbuhan perusahaan, dengan lebih dari 3 miliar perangkat Android di seluruh dunia, visi Google turut berkembang.
"Kami percaya, sistem merek kami dan cara kami tampil secara visual kepada dunia sebagai Android harus mencerminkan etos inti Android yaitu terbuka, berulang, dan inklusif. Itu sebabnya, kami membagikan pembaruan pada identitas visual kami yang lebih mewakili komunitas Android kami, dan ini juga sangat menyenangkan," ucapnya.
Baca Juga: ChatGPT Plus Terafiliasi Canva: Kemudahan Mendesain Apapun, Kecuali Mendesain Masa Depanmu
Baca Juga: LG Akan Ubah Fokus Bisnis, Bidik Kendaraan Listrik
Selain itu, selama dekade terakhir, merek Android telah mengalami beberapa pembaruan untuk memodernisasi tampilan dan nuansanya, serta berkembang sesuai kebutuhan komunitas kita.
Pada 2019, misalnya, Google mengubah logo Android agar lebih mudah diakses dan dibaca. Google juga memperbarui konvensi penamaan untuk rilis Android. Misalnya dari yang sebelumnya semacam Android Lollipop, menjadi lebih sederhana seperti Android 14. Sehingga rilis berikutnya menjadi lebih jelas dan mudah dipahami secara global.
Jason menekankan, setiap kali mereka merombak branding, mereka tidak hanya mengevaluasi perubahan kebutuhan, namun juga tujuan masa depan.
Baca Juga: Toyota Perluas Pilihan Program Aftersales T-Care lewat T-Carae Lite dan T-Care Lite+
"Kami tahu orang-orang saat ini menginginkan lebih banyak pilihan dan otonomi, dan kami ingin merek kami mencerminkan Android: sesuatu yang memberikan kebebasan kepada orang-orang untuk berkreasi sesuai keinginan mereka," lanjut dia.
"Sebagai platform terbuka, penting bagi teknologi dan merek kami untuk menjadi ajakan bagi orang-orang untuk berkreasi, terhubung, dan melakukan lebih banyak hal dengan Google di perangkat Android," tambahnya.