Pegawai Pemerintah dan BUMN di China Dilarang Pakai iPhone Saat Kerja

Uli Febriarni
Jumat 08 September 2023, 10:56 WIB
Ilustrasi iPhone (Sumber : Unsplash)

Ilustrasi iPhone (Sumber : Unsplash)

GSM Arena mengabarkan bahwa pejabat pemerintah China kini dilarang menggunakan iPhone dan perangkat merek asing lainnya di tempat kerja, karena potensi risiko keamanan.

Mengutip laporan Wall Street Journal, larangan ini pada dasarnya adalah bagian dari rencana yang lebih besar bagi pemerintah China, untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi asing dan menjaga agar data sensitif tidak bocor.

"Berdasarkan laporan tersebut, pejabat pemerintah China diinstruksikan untuk tidak menggunakan iPhone mereka untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan dan, juga dilarang membawanya ke tempat kerja," kutip GSM Arena, dilansir Jumat (8//9/2023).

Larangan tersebut kemungkinan akan meluas ke lembaga-lembaga yang didukung pemerintah dan perusahaan-perusahaan milik negara, seiring dengan upaya China untuk menjadi mandiri secara teknologi. Demikian diungkap laman Insider.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah di El Salvador Akan Ajarkan Bitcoin

Kepada Insider, staff pemerintahan China mengatakan, mereka menerima larangan penggunaan iPhone itu sebagai instruksi atasan mereka, dalam beberapa pekan terakhir. 

Tidak jelas berapa banyak lembaga pemerintah pusat yang terkena dampaknya saat ini, meskipun Beijing telah membatasi penggunaan iPhone di kalangan pejabat tertentu selama bertahun-tahun, menurut media tersebut.

China adalah salah satu pasar terbesar Apple dan merupakan rumah bagi beberapa pusat manufaktur berskala besar. Bahkan, pada 2022, pasar China menyumbang hampir seperlima dari keseluruhan pendapatan Apple.

Langkah-langkah baru yang diambil pemerintah China, diduga sejumlah media, dapat dipandang sebagai perlawanan terhadap larangan Amerika Serikat terhadap Huawei, ZTE, dan TikTok.

Huawei dan ZTE asal China telah lama tunduk pada pembatasan yang diberlakukan AS. Dan pada November 2022, pemerintahan Biden melarang persetujuan peralatan telekomunikasi baru dari kedua perusahaan karena menimbulkan 'risiko yang tidak dapat diterima' terhadap keamanan nasional AS.

TikTok juga telah dilarang pada perangkat yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga AS, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat, Kota New York, Montana, New Jersey, Ohio, Texas, dan Georgia. Pemerintah AS kahawatir TikTok dapat mengakses data pengguna melalui perusahaan induknya di China, Bytedance.

Kedutaan Besar China di Washington DC menolak berkomentar kepada Insider.

Pembatasan ini diperkirakan akan meluas ke organisasi-organisasi lain yang dikendalikan pemerintah di masa depan, karena China bertujuan untuk memblokir teknologi asing.

"China belum memiliki perintah resmi sehingga belum diketahui berapa banyak perusahaan yang akan menerapkan pembatasan iPhone. China memiliki sejumlah besar badan usaha milik negara di bidang pembangkit listrik, pembangunan pelabuhan, pertambangan, manufaktur, pendidikan, dan pasar investasi. Perangkat asing, secara historis tidak disarankan untuk digunakan di lembaga-lembaga sensitif, namun China kini mengambil sikap yang lebih tegas," tulis MacRumors. 

Baca Juga: Instagram Menguji Opsi Konten Feed Instagram Hanya Bisa Dilihat Close Friend

Larangan ini ternyata berdampak pada anjloknya saham Apple, tak lama setelah berita itu naik di banyak media. 

CNN mengungkap, saham Apple anjlok 3,6% pada Rabu (6/9/2023), ditutup pada $182,91 di New York. Ini menandai penurunan harian terbesar dalam sebulan. Sebelum Rabu, Apple telah meningkat 46% tahun ini.

Wal Street Journal melaporkan, para atasan juga telah memberi tahu staf tentang larangan tersebut melalui grup obrolan atau pertemuan.

CNN telah menghubungi Kementerian Luar Negeri China dan Apple (AAPL), namun belum menerima tanggapan.

Sebuah sumber yang secara rutin berhubungan dengan badan-badan pemerintah pusat China mengatakan, para pejabat Tiongkok telah mengikuti aturan tidak tertulis untuk menghindari iPhone sejak sebelum pandemi, meskipun tidak ada kebijakan formal.

Sumber tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas subjek.

Sumber tersebut menambahkan, pejabat pemerintah pusat kini cenderung menggunakan ponsel pintar buatan perusahaan besar dalam negeri, khususnya Huawei.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)