Clubhouse sempat hype di kalangan anak muda kala pandemi Covid-19, viral menjadi media ruang siaran dan percakapan. Clubhouse menjadi tempat penggunanya berbagi cerita dan ragam pembahasan dalam grup mereka.
Ketenaran Clubhouse kemudian merosot, seiring Twitter atau X meluncurkan ruang audio sosial 'Spaces'. Spaces terus menjadi fitur utama X milik Elon Musk. Kemudian jangan lupakan Zoom dan Google Meet. Penggunaannya memperkenankan kita untuk mengobrol dalam satu ruang grup dalam format audio saja, tidak melulu harus menampilkan wajah.
Tetapi Clubhouse tampaknya kini melihat lebih banyak peluang dalam mendorong orang untuk melakukan obrolan suara dengan teman-teman mereka, daripada menyiarkan langsung ke banyak orang.
Baca Juga: Pegawai Pemerintah dan BUMN di China Dilarang Pakai iPhone Saat Kerja
Sepertinya, Clubhouse belajar dari WhatsApp dan Instagram, yang menghadirkan pesan audio di perpesanan mereka.
Maka kini, Clubhouse telah berubah menjadi aplikasi perpesanan audio. Kabar ini diumumkan sendiri oleh pihak Clubhouse, lewat keterangan resmi.
"Hai semua. Kami mengembangkan Clubhouse menjadi lebih seperti aplikasi perpesanan dengan pembaruan besar hari ini, sekarang tersedia di iOS dan Android. Ini dirancang untuk menjadi lebih sosial daripada aplikasi perpesanan lainnya, dan sedikit lebih bersifat Clubhouse-y," sapa Clubhouse, dikutip Jumat (8/9/2023).
Bagi Clubhouse, mereka mengambil langkah perubahan ini untuk memberikan 100x kemudahan bagi penggunanya; supaya bisa bersama teman sepanjang hari, bertemu teman secara tidak terduga, dan mengenal teman baru melalui grup teman yang ada: meskipun sedang tidak memiliki banyak teman di Clubhouse atau tidak punya banyak waktu luang.
Clubhouse sudah menguji aplikasi ini selama beberapa waktu.
Dalam format baru, Clubhouse memiliki format Chats (Obrolan). Hanya saja, Chats ini tersedia dalam format grup suara saja. Ini seperti ruang Clubhouse yang sebelumnya pernah kamu gunakan, tetapi berlangsung secara asinkron, sehingga pengguna tetap dapat mampir dan sembari menikmati waktu me time.
Baca Juga: Limbah 'Plastik' Cumi Bisa Diolah Jadi Hand Sanitizer
Baca Juga: Sekolah-Sekolah di El Salvador Akan Ajarkan Bitcoin
Dengan Chats ini, pengguna dapat menekan area untuk berbicara, mendengarkan sebanyak 2x, mengetuk untuk melewati obrolan, menggeser ke Obrolan berikutnya, dan meluncur ke VM teman untuk mengobrol secara pribadi.
"Mereka (Chats) dirancang agar cepat, menyenangkan, dan pribadi," sebut Clubhouse.
Menurut mereka, sejak kali pertama menghadirkan Clubhouse, penggunaan catatan suara telah berkembang pesat di seluruh dunia.
Clubhouse mengklaim, perpesanan audio ini akan lebih asik ketimbang chat dalam bentuk tulisan.
- Chats jauh lebih cepat daripada teks. Dengan percakapan suara, maka pengguna bisa berbagi lebih banyak, lebih banyak warna dan cerita, lebih banyak nuansa, dan lebih banyak hal yang tidak direkam. Sehingga mereka tidak akan pernah menghabiskan waktu untuk mengetiknya.
- Obrolan juga ditranskrip secara otomatis dan diterjemahkan ke dalam bahasa pengguna; sehingga pengguna dapat membacanya saat bepergian, dan bahkan berbicara dengan teman-teman yang berbicara dalam bahasa berbeda.
- Suara menjadikan pesan terasa lebih pribadi daripada teks. Dengan teks, pengguna hanya sekadar mendapatkan informasi. Dengan Chats, pengguna dapat mendengar teman sedang tertawa, merasakan saat mereka tampak lelah atau sakit, tersenyum saat mereka bersemangat, dan melihat wajah mereka saat berbicara.
"Anda benar-benar mengenal orang-orang. Dan jika Anda suka, Anda bisa bernyanyi untuk mereka," seru Clubhouse.
Baca Juga: Instagram Menguji Opsi Konten Feed Instagram Hanya Bisa Dilihat Close Friend