Techverse.asia - Threads secara resmi meluncurkan fitur pencarian kata kunci di Amerika Serikat (AS). Ini telah menjadi salah satu alat yang paling banyak diminta oleh para pengguna sejak platform ini diluncurkan pada Juli tahun. Fitur pencarian kata kunci muncul pada minggu lalu sebagai versi beta di Selandia Baru dan Australia, dan tampaknya beta tersebut sukses mengingat pengumuman belum lama ini.
Pencarian kata kunci, yang dikenal sebagai hashtag atau pencarian teks di beberapa kalangan, sangat penting untuk terhubung dengan komunitas dan untuk mengikuti kejadian secara real-time. Namun anehnya, Threads adalah pesaing besar Twitter/X pertama yang mengintegrasikan fitur tersebut, yang dapat menimbulkan lebih banyak masalah bagi situs media sosial milik Elon Musk itu.
Baca Juga: One Piece Live Action Season 1 Banyak Ditonton, Berlanjut ke Season 2?
Menanggapi peluncuran fitur pencarian kata, perwakilan Meta mengatakan kepada Engadget bahwa pencarian kata kunci sedang diintegrasikan ke dalam aplikasi seluler dan aplikasi web yang baru diluncurkan, sehingga pengguna Threads sudah dapat memilih tempat untuk mencari hal yang mereka cari atau apapun yang mereka sukai.
Meta menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya menghadirkan fungsi pencarian ke bahasa dan negara lain dalam waktu dekat. Sebelum pembaruan ini, pengguna hanya dapat menggunakan pencarian untuk mencari akun Threads yang aktif.
“Kami secara aktif mendengarkan masukan komunitas dan mengerjakan lebih banyak fitur untuk meningkatkan pengalaman pencarian,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada saat pengujian awal kami kutip, Minggu (10/9/2023).
Baca Juga: Threads Akan Hadirkan Fitur DM
Selain itu, setelah diuji di Australia dan Selandia Baru, Meta berencana untuk memperluas fitur ini ke 'sebagian besar' negara berbahasa Inggris dan yang banyak penutur bahasa Spanyolnya, menurut postingan di Threads oleh CEO Meta Mark Zuckerberg. Perluasan ini akan berdampak pada negara-negara yang penggunanya memposting dalam bahasa Inggris dan Spanyol, termasuk Argentina, India, Meksiko, Inggris, dan Amerika Serikat.
Meta sangat agresif dalam menambahkan sejumlah fitur ke Threads, hal ini bagus karena aplikasinya memiliki awal yang sangat kuat tetapi gagal sejak peluncuran awal. Mungkin pembaruan terbaru ini akan dapat menarik pengguna untuk kembali menggunakan layanan tersebut.
Ekspansi pesat Threads ke lebih banyak pasar adalah bagian dari upaya Instagram yang lebih luas untuk meningkatkan keterlibatan pada aplikasinya. Threads telah mengalami debut yang luar biasa, menjadi aplikasi tercepat yang menjangkau 100 juta pengguna hingga saat ini.
Baca Juga: Enggak Sampai 5 Hari, Pengguna Threads Tembus 100 Juta Orang
Itu berkat bagaimana aplikasi ini mengaitkan pengalaman orientasi pengguna baru dengan aplikasi induknya yang lebih besar yaitu Instagram, sehingga memudahkan pengguna untuk segera memiliki pengikut dan orang yang diikuti sama dengan yang ada di media sosial untuk mengunggah foto dan video tersebut.
Kendati demikian, dalam beberapa minggu sejak kehadiran Threads pada bulan Juli, aktivitas pengguna menurun. Perusahaan intelijen seluler Sensor Tower melaporkan pada Agustus 2023 bahwa pengguna aktif harian Threads telah turun 82 persen sejak pertama kali diluncurkan, dan kini hanya ada delapan juta pengguna yang mengakses aplikasi tersebut setiap hari.
Guna mengatasi penurunan ini, Threads dengan cepat meluncurkan lebih banyak fitur yang diminta pengguna, seperti pencarian, serta aplikasi web yang berfungsi penuh. Namun begitu, hal terakhir ini juga hanya berdampak kecil dalam meningkatkan penggunaan platform, menurut data dari perusahaan intelijen digital Sameweb. Ditemukan bahwa peningkatan lalu lintas dari peluncuran aplikasi web hanya sebesar tiga persen saja secara global.