Meta Dikabarkan Sedang Bangun Sistem AI Terbarunya, Bakal Saingi OpenAI?

Uli Febriarni
Senin 11 September 2023, 13:19 WIB
Logo Meta. (Sumber : Unsplash)

Logo Meta. (Sumber : Unsplash)

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Meta Platforms, saat ini sedang mengerjakan sistem kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terbaru. Kabarnya, sistem AI Meta yang baru ini, dibuat untuk menyaingi kemampuan model OpenAI.

Menurut sumber media itu, Meta berencana untuk melatih model bahasa besar yang dimaksud itu,pada 2024. Model tersebut, diharapkan Meta bisa beberapa kali lebih kuat ketimbang versi lama AI Meta saat ini, Llama 2.

Sumber tersebut juga menyebutkan, model AI terbaru ini nantinya membawa banyak pembaruan, memungkinkan perusahaan lain penggunanya bisa mengembangkan layanan yang menawarkan teks canggih, analisis, dan keluaran lainnya.

"Dengan memanfaatkan kekuatan AI, bisnis dan perusahaan dapat meningkatkan kemampuan dan menyederhanakan operasi mereka," kata sumber Wall Street Journal, seperti dikutip dari Businessworld, Senin (11/9/2023). 

Baca Juga: Threads Akan Luncurkan Fitur Pencarian Kata di Beberapa Negara

Apa yang dilakukan oleh Meta ini, terlihat sebagai upaya untuk memungkinkan terciptanya layanan berbasis AI, yang menghasilkan keluaran tekstual dan analitis yang canggih, sehingga mendorong inovasi di pasar AI.

Seperti kita ingat, Meta telah merilis Llama 2; kemudian belum lama ini, mereka memiliki Code Llama: bot yang dirancang untuk membantu penulisan kode komputer (coding).

Selain coding, Code Llama diklaim juga dapat membantu menyelesaikan debugging.
Code Llama adalah versi khusus kode dari Llama 2, yang dibuat dengan melatih Llama 2 lebih lanjut pada kumpulan data khusus kodenya. Sehingga mengambil sampel lebih banyak data dari kumpulan data yang sama dengan waktu yang lebih lama.

Meta menjelaskan, model AI baru ini dibangun di atas model bahasa Llama 2 terbaru Meta dan akan tersedia dalam konfigurasi berbeda, kata perusahaan itu, seiring dengan persiapannya untuk bersaing dengan alat penulisan kode Microsoft, GitHub Copilot.

Baca Juga: Akademisi di Surabaya Uji Coba Konservasi Bangunan Bersejarah Memanfaatkan Teknologi VR

Pada dasarnya, Code Llama menghadirkan kemampuan pengkodean yang ditingkatkan.

Perusahaan menuliskan, Code Llama mendukung bahasa pengkodean populer seperti Python, Java dan C++, PHP, TypeScript (Javascript), Bash dan banyak lagi. dan tidak direkomendasikan untuk tugas teks umum, kata Meta.

Code Llama berpotensi digunakan sebagai alat produktivitas dan pendidikan, untuk membantu pemrogram menulis perangkat lunak yang lebih kuat dan terdokumentasi dengan baik.

"Hal ini berpotensi membuat alur kerja lebih cepat dan efisien bagi pengembang, dan menurunkan hambatan masuk bagi orang-orang yang sedang belajar coding," kata Meta, di halamannya.

Pasar AI generatif, telah menyaksikan pertumbuhan luar biasa dengan munculnya ChatGPT OpenAI. 

Baca Juga: Sebelum Rilis Aplikasi Musik, Duolingo Resmi Tambahkan Matematika dan Musik ke Platform

Bloomberg News mengungkap, Apple juga dilaporkan sedang mengerjakan penawaran AI yang mirip dengan ChatGPT dan Bard. Apple telah mengembangkan kerangka kerjanya sendiri yang disebut 'Ajax', untuk membuat model bahasa besar dan sedang menguji chatbot yang disebut oleh para insinyur sebagai 'Apple GPT'.

"Sistem AI Meta yang akan datang, mewakili langkah maju signifikan dalam bidang kecerdasan buatan. Teknologi ini mempunyai potensi untuk memberdayakan dunia usaha dengan memberikan mereka kemampuan AI yang mutakhir untuk meningkatkan layanan dan operasional mereka.

Dengan munculnya ChatGPT, OpenAI pada akhir 2020, dunia usaha dan perusahaan semakin memanfaatkan pasar AI generatif yang sedang berkembang, untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menyederhanakan berbagai proses bisnis.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)