The Wall Street Journal melaporkan bahwa Meta Platforms, saat ini sedang mengerjakan sistem kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terbaru. Kabarnya, sistem AI Meta yang baru ini, dibuat untuk menyaingi kemampuan model OpenAI.
Menurut sumber media itu, Meta berencana untuk melatih model bahasa besar yang dimaksud itu,pada 2024. Model tersebut, diharapkan Meta bisa beberapa kali lebih kuat ketimbang versi lama AI Meta saat ini, Llama 2.
Sumber tersebut juga menyebutkan, model AI terbaru ini nantinya membawa banyak pembaruan, memungkinkan perusahaan lain penggunanya bisa mengembangkan layanan yang menawarkan teks canggih, analisis, dan keluaran lainnya.
"Dengan memanfaatkan kekuatan AI, bisnis dan perusahaan dapat meningkatkan kemampuan dan menyederhanakan operasi mereka," kata sumber Wall Street Journal, seperti dikutip dari Businessworld, Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Threads Akan Luncurkan Fitur Pencarian Kata di Beberapa Negara
Apa yang dilakukan oleh Meta ini, terlihat sebagai upaya untuk memungkinkan terciptanya layanan berbasis AI, yang menghasilkan keluaran tekstual dan analitis yang canggih, sehingga mendorong inovasi di pasar AI.
Seperti kita ingat, Meta telah merilis Llama 2; kemudian belum lama ini, mereka memiliki Code Llama: bot yang dirancang untuk membantu penulisan kode komputer (coding).
Selain coding, Code Llama diklaim juga dapat membantu menyelesaikan debugging.
Code Llama adalah versi khusus kode dari Llama 2, yang dibuat dengan melatih Llama 2 lebih lanjut pada kumpulan data khusus kodenya. Sehingga mengambil sampel lebih banyak data dari kumpulan data yang sama dengan waktu yang lebih lama.
Meta menjelaskan, model AI baru ini dibangun di atas model bahasa Llama 2 terbaru Meta dan akan tersedia dalam konfigurasi berbeda, kata perusahaan itu, seiring dengan persiapannya untuk bersaing dengan alat penulisan kode Microsoft, GitHub Copilot.
Baca Juga: Akademisi di Surabaya Uji Coba Konservasi Bangunan Bersejarah Memanfaatkan Teknologi VR
Pada dasarnya, Code Llama menghadirkan kemampuan pengkodean yang ditingkatkan.
Perusahaan menuliskan, Code Llama mendukung bahasa pengkodean populer seperti Python, Java dan C++, PHP, TypeScript (Javascript), Bash dan banyak lagi. dan tidak direkomendasikan untuk tugas teks umum, kata Meta.
Code Llama berpotensi digunakan sebagai alat produktivitas dan pendidikan, untuk membantu pemrogram menulis perangkat lunak yang lebih kuat dan terdokumentasi dengan baik.
"Hal ini berpotensi membuat alur kerja lebih cepat dan efisien bagi pengembang, dan menurunkan hambatan masuk bagi orang-orang yang sedang belajar coding," kata Meta, di halamannya.
Pasar AI generatif, telah menyaksikan pertumbuhan luar biasa dengan munculnya ChatGPT OpenAI.
Baca Juga: Sebelum Rilis Aplikasi Musik, Duolingo Resmi Tambahkan Matematika dan Musik ke Platform
Bloomberg News mengungkap, Apple juga dilaporkan sedang mengerjakan penawaran AI yang mirip dengan ChatGPT dan Bard. Apple telah mengembangkan kerangka kerjanya sendiri yang disebut 'Ajax', untuk membuat model bahasa besar dan sedang menguji chatbot yang disebut oleh para insinyur sebagai 'Apple GPT'.
"Sistem AI Meta yang akan datang, mewakili langkah maju signifikan dalam bidang kecerdasan buatan. Teknologi ini mempunyai potensi untuk memberdayakan dunia usaha dengan memberikan mereka kemampuan AI yang mutakhir untuk meningkatkan layanan dan operasional mereka.
Dengan munculnya ChatGPT, OpenAI pada akhir 2020, dunia usaha dan perusahaan semakin memanfaatkan pasar AI generatif yang sedang berkembang, untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menyederhanakan berbagai proses bisnis.