Apple Bakal Luncurkan Pembaruan Software Khusus untuk Pasar Prancis, Ditunggu 2 Pekan

Uli Febriarni
Minggu 17 September 2023, 13:03 WIB
iPhone 12 (Sumber : Apple.com)

iPhone 12 (Sumber : Apple.com)

Apple akhirnya mematuhi permintaan pemerintah Perancis, untuk mengeluarkan update khusus untuk perangkat lunak pada iPhone 12 di negara tersebut.

Pembaruan perangkat lunak itu menjadi solusi, untuk mengatasi kekhawatiran regulator tentang energi frekuensi radio, yang dikemukakan oleh otoritas radiasi Prancis (ANFR).

ANFR mengelola frekuensi radio Perancis. Sebagai bagian dari tugasnya memantau peralatan radio, ANFR secara berkala menguji ponsel untuk memeriksa paparan manusia terhadap gelombang elektromagnetik.

"Namun, belum diketahui kapan pastinya pembaruan software akan dirilis," tulis CNBC, dilansir Minggu (17/9/2023).

Ketentuan berikutnya yang diungkap Le Parisien, menteri muda Perancis untuk ekonomi digital, Jean-Noel Barrot, mengatakan bahwa data ANFR akan dibagikan dengan negara-negara anggota UE lainnya, dan ini berpotensi menimbulkan efek bola salju bagi Apple.

Dalam laporan The Independent, Apple diperkirakan akan merespons dalam waktu dua pekan.

Baca Juga: 4 Kata untuk Koleksi Nike x Feng Chen Wang: Unik, Inovatif, Gaya, Serbaguna

Baca Juga: Trailer Aquaman and the Lost Kingdom Rilis, Momen Menghadapi Dendam Black Manta

"Jika mereka gagal melakukan hal tersebut, saya siap memerintahkan penarikan kembali semua iPhone 12 yang beredar. Aturannya sama untuk semua orang, termasuk raksasa digital," demikian laporan itu.

"Kami berharap iPhone 12 terus tersedia di Perancis," kata Apple kepada CNN.

"Sejak diperkenalkan pada 2020, iPhone 12 telah disertifikasi dan diakui memenuhi atau melampaui semua peraturan dan standar SAR yang berlaku di seluruh dunia," kata Apple.

SAR adalah ukuran laju penyerapan energi oleh tubuh dari sumber yang diukur, menurut regulator Perancis. Namun para ahli dan regulator secara umum mengatakan tidak perlu khawatir.

Sementara itu, seorang profesor Departemen Bioteknologi University of Pennsylvania, Kenneth Foster, menjelaskan bahwa kita bisa mendapatkan nilai berbeda-beda atas uji SAR. Pengujian SAR begitu sensitif terhadap adanya perubahan metodologi yang dilakukan.

Nilai SAR bergantung pada frekuensi mana yang dipakai gadget mentransmisikan sinyal selama pengujian berlangsung. Selain itu, tidak ada alasan untuk meragukan level paparan frekuensi radio pada penelitian yang dipublikasikan Apple di tiap perangkatnya.

"Nilai SAR yang dilaporkan Apple merujuk pada pengujian yang dilakukan oleh lab tersertifikasi protokol FCC. Mereka setuju dengan laporan pengujian yang diajukan perusahaan ke FCC dan ada di situs web FCC," kata Foster, dikutip dari Daily Mail.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Prancis melarang beredarnya iPhone 12 di negara mereka.

Baca Juga: 5 Poin Yang Kamu Harus Miliki, Supaya Tidak Lagi Dipanggil Remaja Jompo

Baca Juga: Xiaomi 13T Dikabarkan Punya Kamera Leica, Tapi Hanya untuk Pasar Eropa?

Namun diketahui, ternyata bukan hanya Prancis yang punya kekhawatiran ini. Melainkan negara Belanda, Belgia dan Jerman turut memiliki ketakutan yang sama atas radiasi yang ditimbulkan dari perangkat iPhone 12. Sedangkan Italia dan Spanyol memantau situasi.

Regulator di Jerman dan Belgia meninjau potensi risiko kesehatan terkait dengan iPhone 12 Apple, dua hari setelah Prancis melarang penjualan perangkat karena kekhawatiran akan radiasi.

Pekan ini, pengawas digital Belanda mengatakan mereka sedang mempelajari laporan ANFR dan mencari penjelasan dari Apple.

Tak sampai di situ, Regulator telekomunikasi Portugal, ANACOM, mengatakan pihaknya memantau dan menganalisis perkembangan melalui koordinasi dengan Perancis. Mereka juga memperkirakan salah satu dari dua kemungkinan hasil: Apple memperbaiki situasi atau, jika gagal, Brussels meminta negara-negara anggota UE 'untuk mengadopsi tindakan proporsional.'

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Apple Bantah iPhone 12 Punya Radiasi Tinggi

Minggu 17 September 2023, 12:32 WIB
Apple Bantah iPhone 12 Punya Radiasi Tinggi
Berita Terkini
Startup08 April 2025, 20:49 WIB

Nafas Dilaporkan Dapat Pendanaan Sebesar Rp50 Miliar

Putaran pendanaan ini kini sedang dalam tahap akhir untuk difinalisasi.
Logo startup Nafas. (Sumber: nafas)
Techno08 April 2025, 18:00 WIB

TikTok Notes, Aplikasi yang Mirip dengan Instagram Resmi Ditutup

Pengguna TikTok Notes disarankan untuk beralih ke aplikasi Lemon8.
Ilustrasi TikTok Notes. (Sumber: istimewa)
Techno08 April 2025, 17:46 WIB

Pasar Kripto Menghijau di Tengah Goncangan Kenaikan Tarif Trump, Ada Apa?

Ada beberapa faktor yang membuat pasar kripto kembali menghijau.
ilustrasi kripto (Sumber: freepik)
Lifestyle08 April 2025, 17:06 WIB

Trailer Mission Impossible The Final Reckoning: Tom Cruise Bergelantungan di Pesawat

Film ini akan tayang pada 23 Mei 2025.
Poster Mission: Impossible - The Final Reckoning. (Sumber: null)
Lifestyle08 April 2025, 16:24 WIB

Film Animasi Indonesia Jumbo Tembus 1 Juta Penonton, Begini Sinopsisnya

Ini adalah film garapan animator Ryan Andriandhy yang diproduksi oleh Visinema Studios.
Poster film Jumbo. (Sumber: Visinema Studios)
Techno08 April 2025, 12:41 WIB

Acer Rilis 2 Monitor Gaming QD-OLED Baru: Predator X32 X2 dan X27U X1

Kedua monitor ini menghadirkan visual gaming yang tajam dengan resolusi hingga 4K dan waktu respons 0,03 milidetik.
Acer Predator X32 X2. (Sumber: Acer)
Techno07 April 2025, 19:48 WIB

Meta Perkenalkan Llama 4 dengan 2 Model AI Anyar yang Tersedia Sekarang

Meta mengklaim model barunya lebih unggul dibandingkan model dari OpenAI dan Google dalam ‘berbagai macam’ tolok ukur.
Meta Llama 4 terbaru.
Techno07 April 2025, 19:24 WIB

Youtube Shorts Menambahkan Alat Kreasi Baru dan Mengubah Cara Penghitungan Penayangan

Dua fitur baru ini sekarang sudah resmi hadir di Shorts.
Youtube Shorts.
Techno07 April 2025, 19:09 WIB

Samsung Bespoke AI Laundry Vented Combo: Mesin Cuci Sekaligus Pengering Listrik

Perangkat ini dapat mencuci dan mengeringkan satu muatan penuh hanya dalam 68 menit.
Samsung Bespoke AI Laundry Vented Combo. (Sumber: samsung)
Techno07 April 2025, 17:47 WIB

Donald Trump Tunda Kembali Pelarangan TikTok, Beri Batas Waktu Selama 75 Hari Lagi

Trump perpanjang batas waktu pelarangan TikTok selama 75 hari.
Ilustrasi TikTok. (Sumber: Unsplash)