Kawasan pelabuhan di Hainan, menjadi saksi betapa pemerintah China semakin serius dalam komitmen mereka untuk memajukan teknologi kedirgantaraan dan keantariksaan. Hal itu dikarenakan pemerintah negara itu terus melanjutkan proyek pendirian International Aerospace City mereka.
Area itu dikenal dengan nama Wenchang International Aerospace City, berada di salah satu kawasan industri utama di pelabuhan perdagangan bebas hainan di Provinsi Hainan, China selatan.
Lewat foto udara yang dipublikasikan oleh Xinhua, 16 September 2022, diketahui bahwa beberapa area dan gedung penting yang akan digunakan dalam pengembangan sains serta teknologi antariksa China itu masih terus berprogres. Berfokus pada pengembangan ilmu dan teknologi keantariksaan, Wenchang International Aerospace City dlengkapi dengan pusat komputer dan pabrik pengujian perakitan satelit. Bahkan ada satu kompleks bangunan, dalam foto ditunjukkan dengan keterangan sebagai pusat layanan industri, telah selesai dan dioperasikan.
Progres aerospace city ini semakin menegaskan komitmen China terhadap ilmu antariksa. Melanjutkan inovasi mereka yang baru saja diumumkan pekan lalu. Mengenai astronot China Shenzhou-14 yang telah menyelesaikan kegiatan ekstravehicular (EVA) mereka. Para astronot disebut telah menyelesaikan serangkaian tugas mereka, termasuk pemasangan pegangan bantuan ekstravehicular dan rangkaian pompa tambahan dari sirkuit beban. Mereka juga memverifikasi kemampuan penyelamatan ekstravehicular.
EVA telah memeriksa lebih lanjut kemampuan koordinasi astronot dan memverifikasi kinerja fungsional kabin airlock Wentian dan fasilitas pendukung untuk EVA.
Tidak sampai di sini saja, kenyataanya sebelum ini, pada akhir Agustus lalu China telah melakukan eksplorasi pertama mereka terhadap satelit surya. Satelit eksplorasi matahari pertama China telah mengamati hampir 100 erupsi matahari dan menyelesaikan tes serta eksperimen di orbitnya. Data ilmiah dari pengamatan satelit telah secara resmi dirilis dan dibagikan kepada dunia.
Kepala perancang proyek, Zhao mengatakan, satelit diluncurkan pada Oktober tahun lalu, satelit Xihe, beroperasi di orbit sinkron matahari pada ketinggian rata-rata 517 km, dengan spektrometer pencitraan Hα surya sebagai muatan ilmiah utamanya.
Satelit tersebut, untuk pertama kalinya secara global, memperoleh struktur halus garis spektral Hɑ, SiΙ dan FeΙ matahari di orbit, yang secara langsung dapat mencerminkan karakteristik letusan matahari, kata Zhao.
"Bekerja sama dengan China Aerospace Science and Technology Corporation, Nanjing University dan Chinese Academy of Sciences, CNSA telah melakukan verifikasi kinerja di orbit dan aplikasi rekayasa teknologi platform satelit dengan presisi dan stabilitas ultra-tinggi. Berbeda dengan desain tradisional, platform satelit baru telah mengadopsi teknologi kontrol maglev, untuk memastikan bahwa pencitraan beban tidak terpengaruh oleh getaran platform dan untuk mendapatkan pencitraan yang lebih stabil dan akurat," imbuhnya, masih dari laman yang sama.
Teknologi ini diharapkan dapat digunakan dalam misi luar angkasa negara itu di masa depan, termasuk penginderaan jauh resolusi tinggi, deteksi stereoskopik matahari, dan penemuan planet ekstrasurya.
Kemajuan Teknologi Antariksa China
Seperti kita ketahui, beberapa dekade belakangan, China terus menunjukkan taring mereka dalam bidang teknologi, baik itu komputerisasi, mobile hingga antariksa. Sains mereka terus berkembang dan melaju pesat menyaingi apa yang dilakukan negara-negara di Amerika dan Eropa.
- Pada 2018, diketahui badan antariksa china telah mengirim robot penjelajah ke bulan pada awal 2018, untuk memerika batuan di bulan. Robot tersebut bekerja sembari mengambil gambar lanskap yang menunjukkan keberadaan robot itu selama melakukan misinya di bulan
- China membangun teleskop yang disebut-sebut mampu menemukan alien dan misteri lain di alam semesta. Teleskop radio bernama Xingjiang Qitai 110m Radio Telescope ini berdiameter 10 persen lebih besar dari Green Bank, -teleskop radio terbesar di dunia-, dapat digerakkan untuk mengamati ke arah tertentu.
- Meluncurkan robot explorasi Mars bernama Tianwen-1 pada Juli 2020 lalu.
- Meluncurkan sepasang satelit ke luar angkasa untuk mempelajari tentang gelombang gravitasi atau gema dalam ruang-waktu.