Kulkas bertenaga kecerdasan buatan / artificial intelligence (AI), mesin cuci AI, hingga televisi (TV) AI. Samsung terus mengembangkan teknologi AI dan penggunaannya dalam seluruh perangkat mereka.
Pada Samsung TV, AI meningkatkan kualitas suara dan gambar di seluruh layarnya.
Sebetulnya bagaimana latar belakang yang akhirnya mendorong para teknisi Samsung mengembangkan AI pada produk TV mereka? Dan teknologi terbaru seperti apa yang dihadirkan pada Samsung TV generasi kekinian?
Head of the Sound Device Lab, Visual Display Business, Samsung Electronics, Sunmin Kim, mengatakan Sound Device Lab memutuskan untuk memulai mengeksplorasi AI dan aplikasinya pada teknologi suara, yakni pada sekitar enam tahun yang lalu.
"TV dan layar era 2023 memberikan detail yang lebih dalam dan lebih besar, dengan menganalisis konten adegan demi adegan, dan menonjolkan berbagai elemen audio termasuk suara manusia, musik latar, dan efek suara. Selain itu, proses pengoptimalan ini terjadi di balik layar, sehingga pengguna dapat menikmati suara yang optimal dengan mudah," kata Kim, dikutip dari keterangannya, Minggu (17/9/2023).
Baca Juga: Mau Berhasil Tampil Gaya dengan Denim on Denim? Ini 4 Check Listnya
Bukan hanya soal kualitas suara, teknologi AI pada TV Samsung juga mengembangkan kemampuan SpaceFit. Ia menyesuaikan audio dengan ruangan kita.
"Memanfaatkan teknologi AI untuk menilai lingkungan sekitar dan memastikan suara disesuaikan dengan tepat," ujarnya.
Fitur ini menggunakan mikrofon internal TV, yang dapat mengidentifikasi secara otomatis berbagai faktor yang ada di dalam ruangan; seperti jarak antara TV dan dinding serta properti akustik ruangan, untuk mengukur pantulan suara TV.
"AI digunakan untuk menyempurnakan suara yang sesuai," sebutnya.
Melalui penelitian dan analisis yang berkelanjutan, para ahli di Samsung menemukan pola frekuensi tertentu, yang lebih rentan terhadap perubahan berdasarkan lingkungan sekitar perangkat. Ini berpotensi memengaruhi kualitas suara TV.
"Mikrofon internal mengidentifikasi perubahan sifat akustik dan suara, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti karpet atau ruangan kosong, untuk mengoptimalkan suara di manapun lokasi TV berada," lanjutnya.
Secara tradisional, TV menggunakan seperangkat suara khusus untuk memeriksa suara melalui mikrofon. SpaceFit Sound, di sisi lain, memanfaatkan konten nyata untuk menganalisis lingkungan menonton dan memodifikasi suara yang sesuai.
Samsung SpaceFit Sound juga menjadi teknologi audio pertama yang menerima sertifikasi Pengoptimalan Suara Spasial dari Verband Deutscher Elektrotechniker (VDE) pada 2021.
TV Samsung yang cerdas juga punya teknologi eksklusif Q-Symphony 3.0.
Q-Symphony mengatur interaksi yang harmonis antara speaker TV dan soundbar yang terhubung, menghasilkan pengalaman audio yang lebih kaya dan lebih hidup.
Seperti namanya, fitur ini memungkinkan dua output audio untuk disinkronkan, mirip dengan konser yang dilakukan dengan hati-hati, menciptakan panggung suara yang terpadu dan imersif.
Meskipun konsepnya terlihat sederhana, Q-Symphony memanfaatkan berbagai teknologi AI untuk menghasilkan dan menyinkronkan suara dengan sangat akurat.
Q-Symphony 3.0 terbaru membawa suara ke tingkat berikutnya, dengan mengintegrasikan prosesor saraf dan teknologi pemisahan suara real-time berbasis AI.
"Fitur Q-Symphony yang canggih ini memberikan suara tiga dimensi dengan membedakan dan mengoptimalkan berbagai elemen audio termasuk suara, musik latar, dan efek suara berdasarkan jenis konten dan pengaturan volume pengguna. Suara yang dihasilkan merupakan replikasi sempurna dari trek audio yang dimaksudkan oleh pembuatnya," imbuh Kim.
Ia mengatakan, suara yang ditawarkan melalui Q-Symphony sangat mendalam. Membuat penonton merasa seolah-olah mereka hadir secara fisik di lokasi perekaman, dengan begitu banyak suara latar yang berbeda, yang menjadi hidup melalui fitur tersebut.
Yang pasti, Samsung meyakini, saat ini, AI menjadi inti dari strategi audio Samsung dengan aplikasinya yang meluas ke berbagai produk.