TikTok bersiap memulai persaingan mereka dalam jajaran pasar online di Amerika Serikat, 'melawan' dominasi Amazon dan Walmart. Sedianya mereka menghadirkan diskon besar-besaran selama masa liburan di Amerika Serikat (AS).
Laporan Bloomberg mengabarkan, rencana itu diperkirakan bakal dimulai pada 27 Oktober 2023 bersamaan dengan Black Friday dan Cyber Monday yang berlangsung pada 28-30 November 2023.
Juru bicara TikTok, seperti kami lansir dari laman Antaranews, membenarkan hal itu.
"Diketahui perusahaan memberikan subsidi 50% pada TikTok Shop, bertujuan untuk menarik pembeli baru di negara itu dan meraih penjualan," kata pihak TikTok, dikutip Senin (18/9/2023).
Perusahaan dikabarkan berharap dapat menjual produk senilai US$20 miliar (atau sekitar Rp307 triliun) di seluruh dunia, salah satu dicapai lewat diskon selama masa liburan.
Sebelumnya diberitakan, setelah pengujian selama berbulan-bulan, TikTok akhirnya meluncurkan produk e-commerce TikTok Shop di Amerika Serikat (AS). Sejauh ini, aplikasi ini tercatat punya lebih dari 150 juta pengguna.
Baca Juga: Lokapasar Streetwear Berbasis Singapore, Novelship, Raih Pendanaan Serie B dari East Ventures
Sebagai bagian dari peluncuran, perusahaan menghadirkan fitur-fitur seperti tab toko khusus di layar beranda, belanja video langsung, iklan yang dapat dibeli, dan program afiliasi untuk pembuat konten.
TikTok telah menguji inisiatif e-commerce mereka di Amerika Serikat sejak November 2022. Selama beberapa bulan terakhir, perusahaan telah menambahkan lebih banyak vendor untuk diuji. ByteDance telah bereksperimen dengan berbagai format belanja di berbagai pasar, seperti Inggris dan banyak negara Asia Tenggara.
"TikTok Shop memberdayakan merek dan kreator untuk terhubung dengan pelanggan yang sangat terlibat berdasarkan minat mereka, dan menggabungkan kekuatan komunitas, kreativitas, dan perdagangan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lancar," kata perusahaan itu, 13 September 2023.
Kreator dapat menandai produk untuk memudahkan pengguna membeli sesuatu dari video dalam feed dan video langsung. Mereka dapat membuat portofolio produk produknya sendiri, yang dapat diakses dari halaman profilnya.
Baca Juga: Mau Berhasil Tampil Gaya dengan Denim on Denim? Ini 4 Check Listnya
Baca Juga: Spotify Hadirkan Kartu Promo Penulis Lagu, Bisa Promosikan Karyanya
TikTok Shop juga memiliki tab khusus, yang diluncurkan ke pasar lain pada Juni 2023, untuk memungkinkan pengguna mencari berbagai produk, menemukan produk melalui rekomendasi, menelusuri item dalam berbagai kategori, dan mengelola pesanan mereka.
TikTok juga telah menyiapkan saluran afiliasi untuk penjual, yang memungkinkan mereka bekerja dengan pembuat konten berdasarkan komisi untuk menjual produk.
TikTok telah lama bermitra dengan Shopify untuk menyediakan solusi belanja bagi bisnis. Perusahaan juga menawarkan integrasi dengan mitra e-commerce seperti WooCommerce, Salesforce Commerce Cloud, BigCommerce, dan Magento; Zendesk, Gorgias dan 1440 untuk layanan pelanggan; Printful, Printify, dan NovaTomato untuk merchandise print-on-demand, Yotpo untuk ulasan; dan layanan pengiriman dengan WeeBee, Flowspace, dan Easyship.
TikTok mengatakan, pihaknya telah mendaftarkan lebih dari 200.000 penjual pada produk TikTok Shop. Selain itu, lebih dari 100.000 pembuat konten telah mendaftar untuk program Afiliasi.
Dengan peluncuran TikTok Shop, media sosial ini mungkin mengumpulkan lebih banyak data dari pengguna, termasuk rincian keuangan, pola belanja, dan alamat mereka.
Perusahaan dengan cepat menunjukkan, semua data untuk pengguna AS disimpan di negara tersebut dan dikelola oleh USDS-unit terpisah untuk mengelola data AS.
Meskipun begitu, pengumpulan data tambahan mungkin masih menarik perhatian dari anggota parlemen AS, yang banyak di antaranya menyerukan pelarangan aplikasi tersebut.