PT Paiton Energy bekerja sama dengan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengolah kotoran hewan sebagai sumber energi terbarukan.
Baca Juga: Apple Perpanjang Kontrak dengan Qualcomm sampai 2026, iPhone 17 Pakai Chip Buatan Sendiri?
Kotoran hewan masuk dalam jajaran sampah limbah organik dan merupakan masalah serius. Ini adalah salah satu sektor yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dalam bentuk emisi metana (CH4) dan karbondioksida (CO2), yang dihasilkan dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kerja sama keduanya dijalin, mengingat Taman Margasatwa Ragunan (TMR) memegang peranan penting sebagai kawasan konservasi, penelitian, edukasi, rekreasi alam. Taman Ragunan juga menjadi daerah resapan air, ruang terbuka hijau serta sebagai sumber oksigen atau paru-paru kota.
Chief Financial Officer Paiton Energy, Bayu Widyanto, mengatakan bahwa tahap pengolahan yang mengubah limbah organik -terutama kotoran hewan- yang dihasilkan di TMR menjadi sumber energi terbarukan, dilakukan melalui proses yang ramah lingkungan.
Ada Learning Center yang memperkenalkan mengenai pengolahan sampah, sambungnya. Learning Center ini menjadi sarana edukasi ke publik mengenai upaya mengurangi dampak negatif limbah, untuk menghadirkan energi terbarukan dan mitigasi perubahan iklim.
Baca Juga: Logitech Pasarkan Webcam Brio 100 Full HD di Indonesia, Dilengkapi Privacy Shutter
"Waste to Energy Project Paiton Energy mengembangkan solusi pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan pengembangan energi terbarukan. Berupa pemasangan dan pengoperasian delapan unit mesin Biodigester, yang berfungsi sebagai PLTSa Biogas, dan ditempatkan di Taman Margasatwa Ragunan," demikian kata Bayu, dalam laman Duta.co, dilansir Rabu (20/9/2023).
Mesin Biodigester tersebut berfungsi mengolah kotoran hewan dan sampah organik maksimal dua ton per hari untuk diubah menjadi biogas, yang dapat menggerakkan mesin pembangkit listrik.
Baca Juga: Ada-Ada Saja, Perempuan Ini Tak Sengaja Menelan AirPods Pro
Baca Juga: Bisnis Melek HAM: Startup Perikanan Terintegrasi Aruna Terpilih Mengikuti Pelatihan UNDP
Paiton Energy akan melakukan pemeliharaan mesin Biodigester proyek CSR Waste to Energy oleh vendor terkait pada tahap awal, sampai vendor dapat mentransfer pengetahuan kepada tim TMR. Sehingga TMR bisa secara mandiri bisa mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan. Setelah masa tersebut, bantuan teknis tetap akan tersedia apabila diperlukan.
Manfaat PLTSa Biogas PLTSa Biogas di TMR dapat menghasilkan listrik sebesar 234 kWh. Listrik akan dimanfaatkan untuk kebutuhan WTE dan Learning Center.
Selain menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan, PLTSa Biogas di TMR juga dapat memproduksi pupuk padat dan pupuk cair pertanian, yang dapat dimanfaatkan oleh Unit Pengelola dan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan.
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati, menjelaskan mesin biodigester ini bisa mengelola dua ton sampah per hari yang terdiri dari kotoran hewan dan sampah organik lainnya.
Dua ton sampah ini merupakan sisa dari sampah yang belum bisa dikelola sebelumnya oleh TMR.
"Kami per hari bisa menghasilkan sembilan meter kubik sampah. Kalau sampah organik bisa sampai tujuh meter kubik. Sisanya sampah yang tidak bisa kita kelola," kata dia.
Kepada Antaranews, Endah Rumiyati menjelaskan untuk pengolahan sampah plastik, TMR memiliki bank sampah yang pengelolaannya bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Sedangkan kotoran hewan diolah melalui Program Waste To Energy (WTE).