Toyota Research Institute (TRI) mengumumkan terobosan pendekatan AI generatif, dengan mengajarkan robot keterampilan baru dan cekatan.
Kemajuan ini secara signifikan meningkatkan kegunaan robot dan merupakan langkah menuju pembangunan 'Model Perilaku Besar (LBM)' untuk robot, serupa dengan Model Bahasa Besar (LLM).
CEO TRI dan Kepala Ilmuwan Toyota Motor Corporation, Gill Pratt, menyatakan bahwa penelitian mereka di bidang robotika bertujuan untuk memperkuat manusia dibandingkan menggantikan mereka.
"Teknik pengajaran baru ini sangat efisien dan menghasilkan perilaku dengan kinerja sangat tinggi, memungkinkan robot untuk lebih efektif memperkuat manusia dalam banyak cara," ujar Pratt, menukil dari keterangan resmi, Rabu (20/9/2023).
Sejumlah berita tentang robot yang kita dengan di keseharian, mengabarkan bahwa sejauh ini robot hanya diajarkan hal-hal biasa seperti memilih, menempatkan atau memindahkan sesuatu. Padahal, mereka dapat diajarkan untuk berfungsi dalam skenario baru dan melakukan berbagai perilaku.
"Robot-robot TRI kini dapat berinteraksi dengan dunia dalam cara yang beragam dan kaya. Yang suatu hari nanti akan memungkinkan robot untuk mendukung manusia, dalam situasi sehari-hari dan lingkungan yang tidak dapat diprediksi dan selalu berubah," ungkapnya.
Teknik-teknik canggih sebelumnya untuk mengajarkan perilaku baru pada robot lambat, tidak konsisten, tidak efisien, dan sering kali terbatas pada tugas-tugas sempit yang dilakukan di lingkungan yang sangat terbatas.
Ahli robotik perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis kode yang canggih, dan/atau menggunakan banyak siklus coba-coba untuk memprogram perilaku.
Baca Juga: Logitech Pasarkan Webcam Brio 100 Full HD di Indonesia, Dilengkapi Privacy Shutter
TRI telah mengajarkan robot lebih dari 60 keterampilan yang sulit dan cekatan dengan menggunakan pendekatan baru ini; termasuk menuangkan cairan, menggunakan perkakas, dan memanipulasi benda yang dapat berubah bentuk.
TRI selanjutnya menetapkan target ambisius, yakni dapat mengajarkan ratusan keterampilan baru pada akhir tahun ini dan 1.000 keterampilan baru pada akhir 2024.
Baca Juga: Shaquille O'Neal, Jadi Investor Startup Edtech Setelah Dengar Pidato Jeff Bezos
Wakil Presiden Penelitian Robotika di TRI, Prof.Russ Tedrake, menyatakan perihal betapa menakjubkannya tugas yang dilakukan para robot terlatih Toyota.
Drake menjelaskan, yang menarik dari pendekatan baru ini adalah kecepatan dan keandalan yang dapat kita gunakan untuk menambah keterampilan baru.
"Keterampilan ini bekerja langsung dari gambar kamera dan penginderaan sentuhan. Dan hanya menggunakan representasi yang dipelajari, keterampilan ini mampu bekerja dengan baik bahkan pada tugas yang melibatkan benda, kain, dan cairan yang dapat berubah bentuk, yang semuanya secara tradisional sangat sulit dilakukan oleh robot," imbuh ilmuwan Massachusetts Insttitute of Technology itu.
Model perilaku robot TRI belajar dari demonstrasi haptik dari seorang guru, dikombinasikan dengan deskripsi bahasa dari tujuan tersebut. Kemudian menggunakan pendekatan Kebijakan Difusi berbasis AI, robot mempelajari keterampilan yang ditunjukkan.
Baca Juga: Ada-Ada Saja, Perempuan Ini Tak Sengaja Menelan AirPods Pro
Proses ini memungkinkan perilaku baru diterapkan secara mandiri dari puluhan demonstrasi. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan hasil yang konsisten, dapat diulang, dan berkinerja baik, namun juga menghasilkan kecepatan yang luar biasa.
Di samping dari keterampilan robot, TRI juga tidak mengabaikan kontek keselamatan.
"Kami telah merancang sistem kami dengan perlindungan yang kuat; didukung oleh Drake dan tumpukan kendali robot khusus kami, untuk memastikan robot kami menghormati jaminan keselamatan. Seperti tidak bertabrakan dengan dirinya sendiri atau lingkungannya," pungkas Drake.