Nilai Transaksi Digital di Indonesia Meningkat Sampai 32 Persen, Tapi Literasi Keuangan Masih Harus Ditingkatkan

Uli Febriarni
Jumat 22 September 2023, 19:11 WIB
penggunaan QRIS di pasar rakyat (Sumber : Humas, Protokol, Komunikasi Pimpinan Setda Sleman)

penggunaan QRIS di pasar rakyat (Sumber : Humas, Protokol, Komunikasi Pimpinan Setda Sleman)

Teknologi finansial (fintech) mengalami lonjakan yang luar biasa di masa normal baru sebagai dampak ikutan dari pandemi Covid-19.

Selain itu, potensi pertumbuhan pengguna yang tinggi dan peningkatan transaksi digital yang signifikan ke depannya akan mendorong kemajuan fintech.

Laporan East Ventures–Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 mengungkap, sektor fintech di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan, dan diperkirakan akan mendorong nilai transaksi, seperti yang disebutkan dalam. Prospek positif ini berkaitan erat dengan hubungan antara jumlah transaksi digital, literasi keuangan, dan inklusi keuangan.

indeks transaksi dan literasi fintech di Indonesiaindeks transaksi dan literasi fintech di Indonesia
(Sumber: Statista-Fintech Indonesia OJK-SNLINK 2022)

Laporan EV-DCI 2023 menunjukkan adanya peningkatan transaksi digital melonjak sebesar 32% dibandingkan 2019.

"Lonjakan ini disertai dengan peningkatan literasi keuangan sebesar 17% dan peningkatan inklusi keuangan sebesar 20%. Data ini mengindikasikan adanya kemajuan, dalam hal kesadaran dan akses terhadap sarana finansial demi stabilitas dan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik," tulis laporan yang kami kutip Jumat (22/9/2023).

Literasi keuangan melibatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri. Ini selanjutnya membentuk sikap dan perilaku pengambilan keputusan dan perencanaan keuangan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan.

Literasi keuangan membantu individu untuk membuat pilihan yang tepat tentang produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sementara inklusi keuangan berarti, individu dan bisnis memiliki akses terhadap produk dan layanan keuangan yang bermanfaat dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan mereka; transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi, yang dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Baca Juga: Ada Kesalahan Data Muncul di ChatGPT, OpenAI Diinvestigasi Pemerintah Polandia

Baca Juga: Daftar Sejumlah Perangkat dan Fitur Ramah Anak dari Amazon

Adopsi Digital yang Cepat

  • Sistem pembayaran digital

Salah satu pendorong utama kesuksesan fintech di Indonesia adalah adopsi platform pembayaran digital yang cepat.

Platform-platform ini telah menyederhanakan transaksi seperti e-wallet, internet banking, dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang berkontribusi pada pergeseran dari aktivitas keuangan tradisional offline ke online.

"Sebelum pandemi, penggunaan dompet digital hanya sekitar 10%. Namun, sepanjang 2020, terjadi peningkatan persentase penggunaan dompet digital yang cukup signifikan, yaitu mencapai 44%," kata laporan itu lagi. 

  • Penggunaan e-commerce

Karantina dan pembatasan sosial selama pandemi mempercepat adopsi belanja online, menjadikan e-commerce sebagai sarana untuk konsumen dan bisnis. 

Pertumbuhan e-commerce yang luar biasa sebesar 40% YoY dalam e-commerce selama semester pertama tahun 2022. Lebih mengesankan lagi, 53% pengguna e-commerce lebih memilih e-wallet. Artinya, kepercayaan yang semakin meningkat terhadap pembayaran digital.

Tantangan Perkembangan Fintech

Perkembangan fintech di Indonesia menemui sejumlah tantangan. Misalnya saja menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat kesenjangan sebesar 8,3% antara literasi dan inklusi keuangan di platform fintech.

"Hal ini menandakan bahwa beberapa individu mengetahui layanan fintech, tetapi membutuhkan lebih banyak informasi untuk mengaksesnya," ulas East Ventures.

Kesenjangan dalam literasi keuangan dan inklusi keuangan juga terlihat jelas di beberapa provinsi. Bengkulu, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara memiliki tingkat inklusi keuangan yang tinggi namun tingkat literasi keuangan yang rendah.

Masyarakat mungkin memiliki akses terhadap produk keuangan, namun mereka membutuhkan pemahaman yang lebih komprehensif, mengenai penawaran produk tersebut.

"Kesenjangan pengetahuan ini membuat mereka terpapar pada risiko dampak bermunculannya pinjaman online (pinjol) ilegal. Antara 2018 dan 2022, pihak berwenang telah menutup setidaknya 4.432 kasus pinjol ilegal, mengindikasi betapa seriusnya masalah ini," ungkap mereka.

Baca Juga: Samsung Galaxy A34 5G, Punya Warna Baru dan Performa GPU yang Ditingkatkan 14 Persen

Perlu Pendekatan Strategis 

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi tantangan ini dengan menerapkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) untuk 2021-2025. Strategi ini bertujuan untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024.

Melalui strategi yang dirumuskan tersebut, pemerintah telah meluncurkan beberapa inisiatif. Antara lain membuat Massive Open Online Courses (MOOC), serta menyediakan kalkulator keuangan di situs web OJK untuk menilai kesehatan keuangan dan menyusun rencana keuangan yang baik.

Baca Juga: Microsoft Resmi Luncurkan Copilot: Gabungkan Konteks dan Kecerdasan Web

Para pemain fintech, termasuk perusahaan dan asosiasi kemudian menyelaraskan inisiatif mereka dengan strategi SNLKI.

Perjalanan menuju inklusi keuangan yang adil melalui fintech di Indonesia ditandai dengan kemajuan, tantangan, dan solusi kolaboratif.

Dengan inisiatif pemerintah yang strategis, pelaku fintech yang inovatif, dan meningkatnya pengguna layanan keuangan digital oleh masyarakat, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara yang lebih inklusif dan berdaya secara finansial.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)