Techverse.asia - TikTok dilaporkan sedang menguji fitur baru yang mengintegrasikan Google Search ke dalam hasil penelusuran dalam aplikasinya. Tes tersebut, yang ditemukan oleh peneliti aplikasi Radu Oncescu, menunjukkan sebuah kotak kecil di tengah halaman pencarian TikTok yang mengundang pengguna untuk mencari istilah yang sama di Google.
Mengklik tautan itu akan membawa pengguna ke browser dalam aplikasi, yang menampilkan hasil pencarian Google untuk kueri tersebut. Dalam tangkapan layar lain yang dibagikan oleh Oncescu, pop-up TikTok berbunyi, “TikTok tidak mendukung atau bertanggung jawab atas hasil pencarian dari Google.”
Dilansir dari Insider, seorang juru bicara TikTok mengonfirmasi bahwa perusahaannya memang sedang bereksperimen dengan integrasi pihak ketiga dalam aplikasi TikTok, termasuk pengujian dengan Google. Fitur tersebut, yang sedang diuji coba secara global di beberapa pasar berbeda, bukanlah sebuah unit iklan.
Sementara, juru bicara Google mengatakan perusahaannya tidak punya hal lain untuk dibagikan dan menolak berkomentar apakah ada kesepakatan keuangan antara kedua perusahaan sebagai bagian dari kemitraan tersebut.
Baca Juga: Pembaruan UI Google Maps, Apa Saja yang Berubah?
Oncescu mengatakan kemitraan jangka panjang antara Google dan TikTok berpotensi untuk meningkatkan lalu lintas (traffic) dan pendapatan iklan secara signifikan bagi kedua perusahaan ini. “Merek ingin segera menjangkau audiens yang lebih muda dan kedua platform memiliki kekuatan untuk melakukan hal ini jika mereka mau belajar bekerja sama,” ujar Oncescu dikutip Techverse.asia, Senin (25/9/2023).
Penambahan hasil pencarian Google yang ditautkan ke dalam aplikasi TikTok adalah contoh terbaru dan paling menonjol dari aplikasi video pendek ini yang condong ke mesin peramban. Awal bulan ini, TikTok diam-diam menambahkan cuplikan Wikipedia yang tertaut langsung ke situs tersebut. Namun, cuplikan tidak muncul untuk setiap penelusuran tetapi tampaknya muncul untuk beberapa lokasi, perusahaan, dan individu.
Meskipun saat ini hanya sebuah uji coba, penyertaan Google Search menarik karena beberapa alasan. Salah satu contohnya adalah tahun lalu seorang eksekutif Google yang menjalankan divisi Pengetahuan dan Informasi perusahaan tersebut mengamati bahwa pengguna muda yang pernah menggunakan Google kini beralih ke TikTok dan Instagram untuk mencari sesuatu di internet.
“Kami terus belajar, berulang kali, bahwa pengguna internet baru tidak memiliki ekspektasi dan pola pikir seperti yang biasa kami lakukan. Dalam penelitian kami, hampir 40 persen anak muda, ketika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak membuka Google Maps atau Penelusuran,” kata Wakil Presiden Senior Google, Prabhakar Raghavan.
Baca Juga: TikTok Perluas Fitur Creativity Program Beta ke Banyak Negara
Berita tentang kerja sama TikTok muncul ketika Google diadili melawan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), yang menuduh raksasa teknologi itu mempertahankan monopoli pencariannya melalui kesepakatan distribusi dengan perusahaan seperti Apple dan Samsung untuk menjadikannya mesin peramban default di sebagian besar perangkat seluler. Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa Google menghabiskan US$10 miliar per tahun untuk kesepakatan semacam itu.
Google juga menyebutkan pengguna memiliki pilihan untuk mengubah mesin pencari default di pengaturan mereka jika mereka menginginkannya. Seorang eksekutif periklanan Google bersaksi minggu ini bahwa mereka kehilangan pangsa pasar periklanan pencarian seperti TikTok dan Amazon.
Bagi TikTok, penambahan opsi Google merupakan peningkatan terbaru yang dilakukan pada fungsi pencariannya tahun ini. Baru-baru ini juga mulai memasukkan cuplikan informasi dari Wikipedia dan IMDb. Bulan lalu mereka membuat iklan pencarian tersedia untuk semua pengiklan.
Dengan menggunakan browsernya sendiri, TikTok dapat memaksimalkan waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi dan berpotensi memanfaatkan banyak data tentang kebiasaan pencarian dan penjelajahan penggunanya, kata konsultan media sosial Matt Navarra. “Ada kemenangan besar bagi mereka dalam hal ini,” ujar dia. Terutama ketika TikTok meningkatkan ambisi e-commerce-nya.
Google juga telah bereksperimen dengan menjadikan pencarian lebih visual, dan memprioritaskan video TikTok sebagai hasil pencariannya, kata Nick Cicero, konsultan pemasaran media digital dan sosial. “Kemitraan ini merupakan cara terbaik bagi kedua perusahaan untuk mempelajari perilaku baru pencarian dalam perjalanan yang berbeda dari pencarian Google yang biasanya dilakukan,” paparnya.