OpenAI sedang dalam diskusi untuk kemungkinan menjual saham mereka. Ini diperkirakan akan menjadi sebuah langkah yang akan meningkatkan valuasi perusahaan, dari $29 miliar menjadi antara $80 miliar dan $90 miliar (sekitar Rp1,3 triliun).
Hal itu diberitakan oleh The Wall Street Journal, yang mengutip orang-orang yang mengetahui pembicaraan tersebut, dilansir Rabu (27/9/2023).
Karyawan akan diizinkan untuk menjual saham mereka yang ada daripada perusahaan menerbitkan saham baru.
Pada April 2023, OpenAI memperoleh pendanaan lebih dari $300 juta dari para pendukung seperti Sequoia Capital, Andreessen Horowitz, Thrive, dan K2 Global dengan valuasi sebesar $29 miliar.
Baca Juga: Seru Banget! Kursi KA Ekonomi New Generation Tidak Berhadapan dan Kaki Lebih Lega
Baca Juga: Eks Desainer Apple Jony Ive Digandeng CEO OpenAI, Ada Proyek Apa Nih?
Menurut data PitchBook, tampaknya Peter Thiel sang miliuner turut partisipasi dalam putaran ini lewat Founders Found. Perusahaan-perusahaan tersebut mengambil saham baru, menurut dokumen yang telah dilihat oleh TechCrunch.
Secara keseluruhan, VC tersebut telah memasukkan lebih dari $300 juta, dengan penilaian $27 miliar–$29 miliar.
Besaran angka ini terpisah dari investasi besar dari Microsoft yang diumumkan awal tahun ini, yang ditutup pada Januari. Besarnya investasi Microsoft disebut mencapai sekitar $10 miliar.
Menurut analisis Semafor yang dikutip oleh Bloomberg, setelah pendanaan $10 miliar, Microsoft menerima tiga perempat dari keuntungan OpenAI sampai memulihkan investasinya; dengan investor tambahan mengambil 49% dan mempertahankan OpenAI sebesar dua persen sisanya di ekuitas.
Asisten AI generatif OpenAI yang sangat populer, ChatGPT, telah menjadi salah satu kisah sukses teknologi terbesar belakangan ini. ChatGPT debut sejak November 2022, memungkinkan siapapun membuat esai, puisi, dan ringkasan dari perintah sederhana berbasis teks.
Baca Juga: King Raih Miliaran Dolar dari Candy Crush Saga
Baca Juga: Joule: Asisten AI Generatif Baru yang Dilansir SAP
Chatbot AI di GPT terus diperbarui dan dibuat makin canggih. Terbaru, OpenAI membuat ChatGPT bisa menerima perintah dalam bentuk suara, gambar dan mengembalikannya kepada penggunanya dengan bentuk yang sama.
Perusahaan kecerdasan buatan ini, pada akhir Agustus mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan mencapai pendapatan $1 miliar pada 2023.
Laporan Reuters mengungkap, dengan adanya peningkatan valuasi, maka ini akan menjadikan OpenAI salah satu perusahaan swasta paling berharga di dunia; di saat antusiasme terhadap startup AI meningkat setelah peluncuran ChatGPT tahun lalu.
"Jika berhasil diselesaikan, kesepakatan ini akan menjadi penjualan saham sekunder besar kedua, yang dilakukan oleh perusahaan rintisan ternama yang berbasis di San Francisco itu, dan menandai kenaikan valuasi yang sangat pesat," ungkap media itu.
OpenAI merupakan perusahaan teknologi yang mengembangkan kinerja kecerdasan buatan. Mereka semakin populer usai meluncurkan ChatGPT ke publik secara gratis pada 30 November 2022.
Chatbot serba bisa itu, popularitasnya melonjak dengan cepat hingga mendorong Microsoft menginvestasikan $1 miliar ke OpenAI pada 2019.
Berjalannya waktu, Microsoft mengintegrasikan ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing dan secara signifikan meningkatkan saham ekuitasnya di OpenAI.
Persaingan pencarian yang meningkat dari ChatGPT, menghadirkan salah satu dari lima risiko terbesar bagi saham perusahaan induk Google Alphabet pada 2023. Demikian catatan kepada klien dari analis Bank of America Justin Post dan Joanna Zhao.
"Setiap risiko yang dirasakan terhadap pangsa Google yang kuat dalam pencarian, atau transisi model bisnis pencarian apa pun, bisa menjadi overhang untuk saham," tulis Post dan Zhao.