Techverse.asia - Qualcomm baru saja mengumumkan chip terbarunya untuk platform Extended Reality (XR) dan Augmented Reality (AR) dengan menghadirkan Snapdragon XR2 Gen 2 untuk perangkat Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR), serta AR1 Gen 1, yang dirancang khusus untuk kacamata pintar. Sudah lama sejak Qualcomm merilis platform XR baru.
Chip XR2 Gen 1 yang dibuat perusahaan kini sudah berusia lebih dari tiga tahun dan meskipun ada spekulasi tentang peluncuran XR3 dalam waktu dekat, tapi Qualcomm memutuskan untuk menggunakan merek XR2.
Untuk Snapdragon XR2 Gen 2 adalah chip yang lebih bertenaga di antara keduanya, dengan kinerja GPU 2,5 kali lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya dan kecepatan AI hingga delapan kali lebih cepat, sekaligus jauh lebih hemat energi.
Baca Juga: Samsung Pamerkan 3 Galaxy Tab S9 Series: Gunakan Prosesor Snapdragon 8 Gen 2
Qualcomm juga menyebutkan bahwa XR2 Gen 2 dioptimalkan untuk memberi daya pada dua layar 3k dan menerima input dari hingga 10 kamera dan sensor, dengan latensi 12 ms untuk video pass-through untuk aplikasi MR. Kemampuan lainnya termasuk dukungan untuk perangkat dengan hingga 10 kamera, peningkatan kecepatan nirkabel hingga Wi-Fi 7 dan peningkatan efisiensi daya GPU sebesar 50 persen.
Sebagai alternatif, untuk perangkat yang lebih ringan seperti kacamata pintar, chip Qualcomm Snapdragon AR1 Gen 1 menawarkan pemrosesan AI pada perangkat yang lebih baik, peredam bising dan gema yang lebih baik, serta ISP ganda untuk meningkatkan kualitas gambar. Silikon baru ini juga dapat mendukung perangkat dengan kamera hingga 12 MP (6 MP untuk video) dan hingga delapan mikrofon dengan suara spasial untuk perekaman audio yang lebih kaya.
AR1 Gen 1 dapat mendukung tampilan dengan resolusi 1280 x 1280 per mata, foto 12 megapiksel, dan video enam megapiksel serta dapat mendukung navigasi belokan demi belokan, terjemahan secara real-time, asisten suara, dan handsfree. Praktisnya chip ini disematkan pada kacamata pintar Rayban x Meta yang baru akan menawarkan perintah suara, foto 12 megapiksel, video berkualitas 1080p 30, dan beberapa audio spasial dasar, tapi belum ada tampilan layar.
Kedua chip tersebut didasarkan pada proses 4nm, dibandingkan dengan teknologi 7nm pada XR2; keduanya mendukung Wi-Fi 7 serta Bluetooth untuk konektivitas. Berbeda dengan AR1 Gen 1 sub-satu watt, XR2 Gen 2 dirancang untuk perangkat dengan anggaran daya lebih dari 10 watt.
Baca Juga: Apple Perpanjang Kontrak dengan Qualcomm sampai 2026, iPhone 17 Pakai Chip Buatan Sendiri?
Sedangkan untuk AR1 Gen 1, jika Anda terlalu memperhatikan pengumuman produk Qualcomm, Anda mungkin ingat bahwa perusahaan tersebut sebenarnya mengumumkan sistem AR2 Gen 1 pada sebuah chip pada tahun lalu di Snapdragon Summit-nya.
Pilihan merek Qualcomm di sini tidak membingungkan, tetapi pada intinya, chip AR1 dibuat untuk lebih banyak kacamata pintar yang berdiri sendiri seperti Google Glass dengan kamera untuk pengambilan foto dan video serta satu atau dua layar.
Terkait dengan peluncuran dua chip ini, Vice President Qualcomm dan General Manager XR, Hugo Swart mengatakan bahwa laju perkembangan perusahaan dalam meluncurkan chip baru karena didorong oleh faktor teknologi dan bisnis. “Tantangan utamanya adalah pada kekuatan, latensi, ukuran dan kemudian kinerja. Dan kinerja, tentu saja, sangat terkait dengan resolusi layar,” katanya kami kutip, Jumat (29/9/2023).
Baca Juga: Harga dan Spek Oppo Reno10 Pro Plus 5G, Pakai Prosesor Snapdragon 8+ Gen 1
Namun, menurutnya, semakin tinggi resolusi suatu layar, maka semakin besar pula daya yang diperlukan untuk menjalankan headset. “Saya tidak bisa menaruh 100 watt di kepala seseorang. Paling-paling, mungkin 20 watt. Idealnya, mendekati 10 dan 15 watt. Jadi itulah keajaiban yang harus kami lakukan yaitu bagaimana memasukkan semuanya ke dalam satu bagian silikon, tapi harganya terjangkau,” ucapnya.
Swart juga menggunakan ini untuk menyinggung Apple dan Vision Pro yang mahal serta perangkat keras yang dirancang khusus. “Saya pikir menjual perangkat dengan harga lebih dari US$3.000 (Rp45 juta), berapa banyak orang yang benar-benar mampu membelinya? Anda benar-benar perlu memilikinya pada titik di mana setiap orang mampu untuk mengalaminya. Dan itulah tujuan kami,” tambahnya.