Baba House Yang Biru Di Singapura Jadi 'Hijau', Berkat Solar Panel Bermotif Peranakan

Uli Febriarni
Selasa 20 September 2022, 15:48 WIB
panel surya bemotif peranakan / Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS)

panel surya bemotif peranakan / Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS)

National University of Singapore (NUS) Baba House berwarna biru dibuat menjadi lebih 'hijau' dengan adanya penambahan panel matahari bergaya peranakan, yang dipasang di sisi fasad barat bangunannya. Bukan hanya itu, panel-panel ini akan dipasang secara vertikal, berbeda dengan panel kebanyakan yang ada, yang biasanya dipasang secara horizontal di atap atau di tanah.

Mauro Pravettoni dari NUS’ Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS), dalam wawancaranya kepada CNA mengungkap, ada sekitar 20 hingga 30 modul akan dipasang di fasad barat rumah, yang akan memungkinkan penyerapan energi maksimum di sore hari.

Baca Juga: Ini Tips Agar Anak Tidak Mengganggu Saat Zoom

Setelah dilengkapi dengan panel matahari berpola dan terintegrasi dengan panel atap konvensional, rumah Baba diharapkan dapat menghemat sekitar sepertiga dari konsumsi listriknya. Ia juga mengaku, akan ada sedikit perbedaan yang muncul terkait asupan listrik dengan menerapkan teknik pemasangan vertikal. Setidaknya penyerapan energi matahari untuk pembangkitnya akan 25% lebih sedikit ketimbang menggunakan teknik pemasangan horizontal. Tapi hal itu bisa disesuaikan. Hanya saja menurut Pravettoni, terlepas dari pertukaran energi matahari menjadi listrik, poin estetika itu penting.

“Estetika jelas penting dalam sebuah bangunan, karena tidak ada yang menginginkan sebuah bangunan menjadi jelek. Jadi, Anda bisa memiliki bangunan yang secara estetika menarik bagi lingkungan dan orang-orang dapat melihat bangunan tersebut dan berkata, 'Wow, luar biasa. Apakah PV (photovoltaic)? Luar biasa',” kata dia. 

Peneliti melihat potensi besar untuk mengintegrasikan instalasi panel matahari ini ke ribuan fasad bangunan yang belum dimanfaatkan di Singapura.

Selain memasang panel, para ahli juga mempertimbangkan untuk mengintegrasikan teknologi surya di gedung-gedung, bahkan di sepanjang jalan. Menurutnya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tetapi jika mereka mencapai tujuan itu, maka sebagian besar bangunan di Singapura akan dapat mengintegrasikan photovoltaic ke dalam fasadnya.

Kurator Museum NUS Karen Lim menyebut, banyak bagian luar dari Baba House yang telah dipugar. Rumah keluarga Tionghoa peranakan itu, kata Lim, dibangun sekitar 1895 dan menjadi bagian dari Pusat Seni NUS.

"Karya seni pada panel terinspirasi oleh budaya Peranakan, dan disesuaikan dengan desain rumah bersejarah tersebut," terangnya.

Baca Juga: Sedang Demam Apakah Boleh Mandi? Jawabannya, Boleh

Alasan pemasangan panel photovoltaic adalah karena mereka menginginkan sesuatu yang disesuaikan dengan Baba House, mengingat bangunan itu adalah rumah warisan tua yang dibangun pada abad ke-19.

"Dan kami pikir itu akan memberikan identitas yang sangat istimewa pada rumah itu sendiri. Ini akan memunculkan hibriditas budaya Peranakan di Singapura,” ujarnya.

Lim berharap bahwa Baba House sebagai landmark budaya , -bagian dari sejarah Singapura-, akan memainkan peran penting dalam memetakan masa depan yang lebih hijau.

“Rumah ini bagi kami bukan hanya sebuah rumah, ini adalah artefak hidup,” kata Lim.

Lim menyatakan, ketika mereka melihat ke dalam tahapan konservasi rumah, semua basis data penelitian yang mereka kumpulkan akan membantu upaya berkelanjutan Singapura lebih lanjut.

“(Kami ingin) mengedukasi warga Singapura yang memiliki ruko, dan menunjukkan bahwa mereka mungkin mengadopsi energi baru, energi terbarukan, dan membantu sebagai upaya kolektif untuk pengelolaan perubahan iklim dan pemanasan global Singapura,” katanya.

Sebagai salah satu destinasi wisata bersejarah yang dimiliki Singapura, Baba House menawarkan perjalanan yang mengesankan ke rumah keluarga Peranakan kelas atas yang dibangun pada abad 20 awal.

National University of Singapore membeli dan memugar rumah ini, berkat sumbangan Agnes Tan, putri bungsu pengusaha dan tokoh masyarakat kelahiran Malaka yang ternama, Tun Tan Cheng Lock.

Sesudah dua tahun renovasi, Rumah Baba dibuka pada 2008. Hingga kini, rumah tersebut dikelola oleh universitas, yang mengirim peneliti untuk melestarikan arsitektur eksterior dan interiornya, termasuk mebel dan peralatan rumah tangga.

Arkeolog dan sejarawan seni dari universitas diberi keleluasaan untuk menggali dan meneliti ikonografi ornamen bangunan ini.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)