Apple dikabarkan akan segera menghadirkan mesin pencari buatan internal sendiri ke App Store dan aplikasi lainnya.
Apple memulai peningkatan pada fitur pencarian Spotlight di iOS 14 dan iPadOS 14, memungkinkan pengguna mencari hasil web, detail dari aplikasi, dokumen, dan banyak lagi di sana. Demikian laporan Bloomberg, yang kami akses selasa (3/10/2023).
Tim pencarian mantan eksekutif Google, John Giannandrea, sedang mengawasi tim proyek, yang berupaya untuk memasukkan mesin pencari 'Pegasus' secara internal ke dalam iOS dan macOS. Bahkan, ia mengupayakan dapat menggunakan alat AI generatif untuk menyempurnakannya lebih lanjut.
Analisis Mark Gurman -penulis artikel Apple belasan tahun di Bloomberg- menyatakan, pada tahun lalu Apple meluncurkan Business Connect, sebuah alat yang membantu memperkuat basis data informasinya, dengan rincian tentang jam buka dan lokasi bisnis.
"Meskipun Spotlight dan mesin pencari aplikasi Apple tidak sekuat Google, Apple memiliki bisnis iklan App Store yang kuat yang menayangkan iklan ke aplikasi lainnya, seperti Apple News dan Weather. Gabungan hal-hal tersebut memberi Apple cukup banyak hal untuk meluncurkan mesin pencarinya sendiri, mungkin lebih cepat daripada nanti," menurut Gurman.
Sementara itu, Eksekutif Apple, Eddy Cue, mengatakan bahwa sebetulnya Apple tidak perlu membuat mesin pencari sendiri, dan perusahaan tersebut dilaporkan menolak tawaran untuk membeli Bing pada 2020.
Apple akan segera mempercayakan Pegasus untuk menjadi tumpuan pencarian di salah satu pendorong pendapatan terbesar Apple: App Store, dugaan 9to5Mac.
Diketahui, soal rumor Apple yang mengembangan mesin pencari atau perambannya sendiri ini, sudah dikemukakan ke khalayak oleh MacRumors pada 2022.
Baca Juga: GoTo Disuntik Investasi Rp2,3 Triliun dari IFC
Baca Juga: Cek Titik Lokasi Malioboro Coffee Night Tahun Ini
Baca Juga: Harga Langganan Spotify Premium Naik di Filipina
Baca Juga: Spotify Menambahkan Transkrip Otomatis ke Siniar dan Akan Kloning Suara Podcaster
Baca Juga: Sukseskan PPDB 2024, Telkom Sediakan Platform Digital Solutif Bagi Siswa dan Orang Tua
Laporan tersebut menjelaskan, pada 2018 Apple berupaya untuk meningkatkan pengembangan mesin pencari webnya sendiri, dengan membeli startup pembelajaran mesin Laserlike, yang didirikan oleh tiga mantan insinyur pencarian Google.
Teknologi perusahaan merekomendasikan situs web berdasarkan minat dan riwayat penelusuran pengguna. Artikel itu mengungkap, para pendiri Laserlike dikabarkan telah kembali ke Google.
Tim pengembang mesin pencarian Apple, diyakini membutuhkan waktu empat tahun lagi untuk meluncurkan pengganti pencarian Google. Keterangan ini muncul dari salah satu orang yang terlibat dalam tim, kala wawancara bersama The Information.
"Ide mesin pencari Apple telah berspekulasi setidaknya sejak 2015. Ketika Apple kali pertama mengonfirmasi Applebot-nya dan memposting serangkaian daftar pekerjaan terkait pencarian, dan rumor seputar peluncuran layanan tersebut telah muncul kembali secara berkala," ungkap media itu.
Diketahui, Google membayar Apple sekitar $15 miliar per tahun agar tetap menjadi mesin pencari default di perangkat Apple. Meski demikian, Apple mengembangkan saingan internal pencarian Google, yang dianggap kelak dapat meningkatkan pengaruhnya selama negosiasi berkala dengan Google mengenai kesepakatan tersebut.
Masih pada tahun yang sama dengan laporan itu dibuat, 2022, Apple telah membahas penggunaan teknologi yang dibangunnya untuk mendukung pencarian di Apple Music dan App Store.
Apple menggunakan teknologi pencarian itu untuk menghasilkan data bagi tim Apple yang mengembangkan aplikasi yang menggunakan pemrosesan bahasa alami, seperti aplikasi Terjemahan.
Selain itu, menggunakan tweet untuk menentukan peristiwa yang layak diberitakan yang akan muncul di hasil dan merekomendasikan artikel Apple News, tetapi bisa juga digunakan secara lebih luas di masa depan.