Kasur Cerdas Ini Dirancang untuk Bisa Mendeteksi Sleep Apnea, Akurasi 92 Persen

Uli Febriarni
Rabu 04 Oktober 2023, 14:18 WIB
kasur cerdas i-Sleep (Sumber: ITS)

kasur cerdas i-Sleep (Sumber: ITS)

Setiap kita telah memahami bahwa, tidur menjadi aktivitas yang memberi kesempatan kita untuk membiarkan seluruh anggota tubuh dan pikiran beristirahat; baik itu setelah kesibukan panjang, pikiran runyam, atau kegiatan yang berat.

Meski demikian, tidak semua orang bisa tidur dengan mudah, lelap tanpa gangguan. Salah satu dari mereka, bisa saja mengidap gangguan tidur seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau sleep apnea.

Sleep apnea atau OSA adalah penyakit gangguan tidur serius, yang mengharuskan adanya deteksi gejala secara jangka panjang dengan alat yang amat kompleks.

Berangkat dari masalah tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang I-Sleep, kasur cerdas untuk monitoring sleep apnea secara non-kontak. Mereka tergabung dalam tim Slumber Squad.

Seorang anggota tim I-Sleep, Rima Amalia, mengungkap bahwa I-Sleep lahir dari keprihatinannya terhadap penanganan OSA yang selama ini cukup berisiko bagi pasien.

Risiko tersebut lahir dari penggunaan puluhan kabel yang menjuntai, hingga timbulnya reaksi gatal dan iritasi akibat pemakaian jangka panjang.

"Dengan itu, I-Sleep hadir sebagai alat yang lebih praktis dan nyaman," kata dia, dilansir Rabu (4/10/2023).

Dalam mengembangkan I-Sleep, Rima menggandeng Firdausa Sonna Anggara Resta dan Mu’afa Ali Syakir. 

Baca Juga: Honda New CBR150R MotoGP Edition Diperkenalkan Jelang GP Mandalika

Baca Juga: Samsung Galaxy S23 FE Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp8,9 Juta

Rima menambahkan, inovasi yang mereka buat memiliki penggunaan dan sistem kerja yang sederhana. Nantinya, pasien hanya tinggal tidur di atas I-Sleep dan membiarkan komponen serta fitur bekerja untuk mendeteksi. Deteksi OSA pada pasien menggunakan I-Sleep tidak membuat pasien terlilit puluhan kabel.

I-Sleep juga dapat mendeteksi OSA secara non-kontak, dengan memanfaatkan kain konduktif yang telah terintegrasi dengan machine learning. Pada kain tersebut, terdapat elektroda positif dan negatif yang terpasang secara horizontal di permukaan kasur. Kedua elektroda ini berperan menangkap sinyal dari tubuh pasien.

Ketika pasien tidur, aktivitas jantung akan direkam oleh elektroda yang terpasang pada kasur cerdas. Apabila terdapat kondisi yang tidak normal ataupun keganjalan pada tubuh pasien, sinyal akan segera ditangkap dan diantarkan kepada machine learning untuk dideteksi.

"Namun, sinyal juga perlu diolah terlebih dahulu melalui analisis mendalam," jelasnya. 

Mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ini menyebutkan, pengolahan sinyal jantung yang ditangkap akan dianalisis dengan tiga parameter, yakni time domain, frequency domain, dan non-linear. Ketiga parameter tersebut berperan untuk mengukur interval waktu denyut jantung, tinggi atau rendahnya frekuensi yang ditangkap, dan menentukan pola ketidakteraturan detak jantung yang terdeteksi.

Baca Juga: Orbit Star G1: Modem Internet Rumah, Mulai dari Rp300 Ribuan/150 GB untuk 6 Bulan

Baca Juga: TikTok Shop Resmi Dilarang untuk Jualan, Masih Ada 6 Platform Alternatif Ini

Baca Juga: Adaptasi Miracle In Cell No. 7 dan Cuan Buat Korea Selatan

Setelah sinyal jantung dianalisis, baru machine learning berperan pada proses terakhir. Proses yang memanfaatkan fitur k-Nearest Neighbor ini bertujuan untuk menentukan kondisi gejala yang diterima dari sinyal tersebut dalam mengindikasikan penyakit gangguan tidur.

"Jika iya, machine learning akan segera bertindak untuk membangunkan kembali kesadaran pasien," jelas Rima.

Dengan akurasi deteksi sebesar 92%, tim inovasi bimbingan Nada Fitrieyatul Hikmah ini berhasil meraih juara dua dalam ajang Gemastik XVI/2023 kategori Piranti Cerdas, Sistem Benam, dan Internet of Things (IoT).

Bukan tanpa alasan, selain akurasi yang tinggi, alat ini juga dinilai aman untuk penggunaan jangka panjang dan memiliki biaya produksi yang tergolong murah.

Ke depannya, Rima berharap agar I-Sleep dapat segera diproduksi secara massal dan berguna bagi pasien, pun berbagai rumah sakit di Indonesia. Pasalnya, alat ini memiliki potensi yang tinggi dalam memberi kebermanfaatan di dunia kesehatan jika dikembangkan secara berkelanjutan.

"Tak hanya OSA, I-Sleep nantinya bisa digunakan untuk mendeteksi berbagai penyakit lain," pungkasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)