SmartWheel: Kursi Roda yang Dikendalikan dengan Gerakan Kepala

Uli Febriarni
Selasa 10 Oktober 2023, 12:17 WIB
(ilustrasi) kursi roda (Sumber : freepik)

(ilustrasi) kursi roda (Sumber : freepik)

Ada banyak jenis disabilitas atau difabel yang kita ketahui di dunia kesehatan.

Penyandang disabilitas, difabel merupakan orang yang tidak memiliki ketidakmampuan -atau kemampuannya berkurang- dalam bidang atau aktivitas tertentu. Hal itu disebabkan karena ketiadaan atau berkurangnya fungsi anggota tubuh. Sehingga, dalam taraf tertentu membedakan kemampuan mereka dengan non-difabel. 

Salah satu bentuk disabilitas yang umum kita lihat, berkaitan dengan fungsi anggota tubuh, misalnya kaki. Kondisi ini bisa terjadi karena orang tersebut sudah menua, mengalami kerusakan jaringan, kecelakaan, bahkan hamil dan menyebabkan kaki tidak kuat menahan beban berat badan. Orang-orang dengan kondisi demikian, biasanya membutuhkan bantuan kursi roda dalam beraktivitas. 

Namun, bagaimana bila jadinya pengguna kursi roda tersebut adalah penyandang disabilitas ganda? Yakni, bukan hanya tidak dapat menggunakan fungsi kakinya dengan baik, melainkan juga tidak memiliki tangan?

Padahal, kebanyakan kursi roda didesain dengan bantuan pada roda, atau tombol pada area sandaran tangan (armrest) untuk menggerakannya.

Baca Juga: Jabra PanaCast 50 Video Bar System: Bisa Hitung Jumlah Orang Secara Waktu Nyata

Baca Juga: Kagendra Wakili Indonesia dalam Turnamen Call of Duty di Amerika Serikat

Maka, menyadari pentingnya kursi roda bagi penyandang disabilitas dan kendala tadi, tim EpicWheels dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, membuat inovasi kursi roda pintar berbasis deep learning. Kursi roda tersebut mereka namai SMARTWHEEL.

Tim EpicWheels ini merupakan kolaborasi mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Teknik, yakni Yvette Celia Aviani, Rahma Nur Fitriyani, Atik Qomariyah, Dendy Satria Abadi, dan Erlinda Butarbutar. Mereka dibimbing oleh dosen Prof.Fitri Utaminingrum.

Seorang anggota tim, Yvette Celia Aviani, menjelaskan bahwa hadirnya kursi roda ini merespon permasalahan yang dialami penyandang disabilitas fisik fisik ganda, yaitu tangan dan kaki tidak bisa berfungsi dengan normal.

"Penyandang disabilitas fisik tersebut kesulitan untuk melakukan gerakan atau mobilitas dengan mandiri," kata dia, dilansir pada Selasa (10/10/2023).

Aviani mengungkap, SmartWheel bekerja dengan basis deep learning YOLO v6. YOLO v6 merupakan sebuah algoritma object detection, yang dirancang untuk mendeteksi objek berupa gambar atau video dengan cepat dan akurasi yang tinggi.

"Dengan adanya algoritma tersebut, kursi roda ini mampu mendeteksi gerakan kepala dari penggunanya yang mengakibatkan kursi roda dapat bergerak," tuturnya. 

Baca Juga: 7 Tips Jadi Perusahaan Fintech yang Tangguh

Baca Juga: Unisoc dan Itel Akan Rilis Smartphone yang Memiliki Sistem Android 14

Baca Juga: Memasuki Kuartal III Tahun 2023, Pendanaan Startup Mulai Kembali Menggeliat

Sementara itu, Rahma Nur Fitriyani, mengatakan SmartWheel juga dilengkapi dengan fitur bluetooth, yang dapat disambungkan ke smartphone sehingga keamanan pengguna bisa lebih terjamin. Terdapat layar LCD di bagian depan kursi roda, memudahkan pengguna untuk melihat arah deteksi gerakan.

"Hasil kerja tim ini menjadi bukti nyata bahwa, mahasiswa Indonesia memiliki potensi dan kreativitas tak terbatas. Kami berharap dengan adanya kursi roda ini, penyandang disabilitas fisik ganda mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri," ujarnya.

Karya SmartWheel ini berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa skema Karya Cipta (PKM-KC). 

PKM merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar dapat menjadi anggota masyarakat sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian.

Program ini diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia dari berbagai universitas, di mana UB menjadi 10 besar universitas yang lolos pendanaan Dikti 2023. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)